Yang Tergantung: Reality

5.perintah

Tiada henti Sella mencoba menelepon sang suami yang tak kunjung ada kabar dengan menahan tangisnya. Akhirnya dia memilih masuk mencoba mencari ketenangan dengan menatap tubuh mungil tanpa dosa. Ia mendekat, membelai dan mengangkat mona di lekatkan dalam pelukannya. Air mata kini mengalir begitu saja tanpa bisa terhenti.
"putriku, kau sangat cantik seperti rembulan" pujinya dengan senyum sekaligus air mata.
Mona pun terbangun karena terganggu dengan air mata yang jatuh mengenai tubuh kecilnya. Dia tak menangis ataupun mengeluarkan suara. Dia hanya membuka mata indah yang bersinar.
"maaf sayang, kau terbangun karena ibu ya? Kata sella mencoba untuk menghentikan air matanya.
Tangan mungil mona menyentuh pipi basah sang ibu hendak menghapus air mata. Sella tertegun melihatnya dan langsung menyentuh tangan mona dan menciumnya.
"putri ibu tercinta, kau bahkan tak ingin melihat ibu menangis? Lihat ini ibu sudah tidak menangis lagi, ibu akan selalu menjaga kalian selamanya ....dimanapun itu" kata sella menghentikan tangisnya.

****perusahaan ICG (Iskandar Center Group) ***

"pak, direktur fariq dalam perjalanan pulang, sesuai dengan perintah dia akan segera kemari"sekertaris memberitahu tn. agus.
"ya, bagaimana dengan persiapan untuk penerbangan besok? "tanya tuan agus
"Semua telah selesai dan sesuai dengan perintah" jawab sekretaris yakin.
Tn. Agus menyuruh sekretaris menyiapkan tempat tinggal di LA besok. Dan sekertaris keluar dari ruangan.
Tak selang beberapa lama fariq akhirnya datang ke kantor menemui ayahnya.
"ayah kenapa masih disini? Sebaiknya kita pergi ke rumah sakit untuk melihat keadaan mona dan sani." ajak fariq
"banyak hal yang harus di lakukan fariq, dan besok kau harus pergi ke Jepang untuk kerjasama perusahaan" tolak sang ayah.

"ayah, apa yang terjadi padamu? tanya fariq heran

"bercerailah" perintah tuan agus singkat.

" apa?" decak fariq kesal. " aku bahkan meninggalkan putriku yang ada di rumah sakit karena ayah memanggilku dan aku masih bisa tahan. tapi kini ayah sudah keterlaluan, bagaimana bisa ayah memerintahkan kepadaku hal yang tidak mungkin ku lakukan? kesal fariq yang kemudian berdiri dari tempat duduk dan berbalik akan pergi.
"lakukan sesuai perintah atau kau tau apa yang bisa terjadi nanti! Tegas sang ayah.
"apa yang akan ayah lakukan? Tanya fariq yang kemudian kembali duduk.
"kau tau dengan satu perintah saja aku bisa membuat hidup orang menderita" ancam tn agus.
"apa ayah juga mengancam nya?tanya Fariq tak habis fikir dengan sikap ayahnya.
Kebungkaman ayah telah menjawab pertanyaan fariq. Keheningan kini mulai terasa di ruangan tersebut beberapa saat mengambil alih perdebatan ayah dan anak. Fariq menanyakan alasan dari semua yang di lakukan ayah. Namun ayah enggan menjawab dan menyuruh fariq untuk mempersiapkan keberangkatannya besok pagi. Merasa muak dengan sikap ayah fariq pergi dengan membanting kursi. Ayah menyuruh seseorang untuk mengikuti putranya karena khawatir. Kini dalam kesendirian tn. Agus hanya mampu memandang sebuah buku. Wajahnya terlihat muram dan sedang membendung air matanya.