9. who

328 4 0
                                        

*****Korea*****

Fariq putus asa dan menyesali kebodohannya. Ia menggenggam gelas hingga hancur dan membuat tanganya terluka. Sekertaris Malik terkejut dengan yang dilakukan fariq langsung mengambil sapu tangan di sakunya dan membalut tangan fariq agar berhenti mengeluarkan darah.

"hatinya pasti terluka, lukanya bahkan tak terlihat dan ia mungkin menutupinya dengan senyuman. Adakah orang di sampingnya yang mampu melihatnya dan mencoba membantunya? Fariq mengkhawatirkan istrinya kini. Rasa bersalah memenuhi hatinya. dia melihat sekretaris malik dan berkata harusnya kau di sampingnya untuk membantunya bukankah kau menganggapnya sebagai putrimu?

Malik menghela nafas dan menjawab " aku mencoba di sampingnya untuk memberitahu bahwa dia tak sendirian, memberinya pelukan seorang ayah yang hangat dan sandaran ketika ia butuh , tapi setelah aku pikir mungkin ia malah akan semakin merasa terpuruk tak berdaya. aku memilih jalan yang lain membantunya tanpa harus berada di sampingnya yang lebih berguna. Jadi cukup sudah kau melakukan hal bodoh! Berilah dia kebahagian hingga ia tersenyum lepas.

Malik pergi mengambil beberapa file perusahaan dan memberinya kepada fariq. Menyuruhnya untuk mempelajarinya karena akan menjadi bahan presentasi setelah tiba. Jika kau bisa selesaikan semua tugas ini dengan cepat kemungkinan kita kembali ke Indonesia bisa lebih cepat. Mungkin kita bisa menghadiri sidang perceraian dan membatalkannya. Fariq akan hadir secara langsung yang meminta pembatalan perceraian dan menyelesaikan masalah.

Setelah tiba fariq langsung menghadiri rapat. kini ia bekerja keras dan di bantu oleh sekretaris Malik. ia bahkan hanya tidur beberapa jam dan makan sambil mengerjakan tugasnya di kantor. Malik melihat kesungguhan Fariq yang kini seperti robot untuk menyelesaikan tugas dalam waktu secepat mungkin dan baik.

Seulas senyuman kini dapat terlihat di wajah fariq. Dua hari telah berlalu dan tugas yang Fariq lakukan kini tinggal menghadiri rapat terakhir di korea setelah itu dia dapat kembali.

"terimakasih atas semuanya" kata fariq dan memeluk Sekretaris malik. "berkat anda kini aku bisa pulang" lanjut fariq

"tuan telah bekerja keras dan saya minta maaf karena telah bersikap kasar" kata Sekretaris Malik dan sedikit menundukan kepala sebagai permintaan maaf.

"Tidak itu malah bagus untukku. Mari kita pulang sekarang" ajak Fariq

"maaf, tapi tidak bisa.Saya harus menyelesaikan beberapa hal. Saya harap tuan kembali dengan selamat dan bisa kembali hidup bahagia." Sekretaris meminta maaf dan mengantarkan tuannya sampai di pesawat.

Fariq akhirnya meninggalkan korea dan kembali bersama karyawannya.

********

**Kediaman Iskandar**

Sella masuk ke dalam memeluk moon yang tertidur. Ia menggendong dan mencium pipi moon. Baru sebentar sella menemui moon asisten Fariq datang memberi tahu sella untuk cepat pergi karena tuan agus sudah tiba di rumah secara mendadak. Sella bergegas untuk pergi namun tak tega meninggalkan moon. Langkah kaki terasa berat tapi asisten menyuruhnya cepat. Asisten tak ingin ada masalah karena sekarang dia tidak bisa melakukan apapun untuk membantu Sella.

Asisten menyuruh sella pergi ke pintu belakang saja agar tidak bertemu dengan tuan Agus sekarang. Sella mengerti dan menuruti perkataan asisten. Tuan Agus memasuki rumah dengan beberapa pegawai.

"Jangan panggil aku untuk masalah kecil seperti itu" Marah Tn.Agus

"Baik, pak" Jawab Ketua Manajer.

Tepat di saat itu Ny. Diana masuk ke dalam dan melihat suaminya sudah pulang. Ia ingin berbicara berdua dengan suaminya.

"kembali ke kantor dan lakukan pekerjaan kalian" perintah tuan agus sambil mengendurkan dasi dan duduk di sofa.

"Apa yang sudah kau lakukan? Kenapa kau memisahkan anak dari ibunya? "tanya Nyonya Diana yang tak habis pikir yang suaminya lakukan.

"siapa yang sedang kau ajak bicara?" tanya tuan agus

Nyonya diam tak mengerti.

"kau sedang bertanya kepada ku sebagai siapa? suami? ayah? anak? pemimpin? atau siapa? lanjut tuan agus yang melihat istrinya.

"apa maksudnya? apa bedanya? " nyonya dianabelik bertanya

"tentu saja berbeda,sangat beda. aku memiliki peran sebagai suamimu, aku memiliki peran sebagai ayah dari putramu. aku juga memiliki peran sebagai pemimpin group iskandar, keturunan iskandar. aku yang satu memiliki peran yang berbeda, tempat berbeda dan keputusan yang beda pula." jelas tuan agus

"bagiku kau adalah agus ku. kau hanya agus ku. kembalilah seperti dulu . agus ku" mohon nyonya diana.

"agus hanya sebuah nama. aku seperti tercekik. dasi ini menyebalkan" tuan agus melepas dasinya dan bangkit dari kursi

nyonya diana menghela napas mencoba untuk tenang dan mulai bicara lagi "agus itu suamiku yang sangat aku cintai, dia adalah ayah dari putra kami tersayang dan dia anak yang bijak dari kedua orangtuanya. Agus bukan hanya sebuah nama!

"Semakin kau mencoba menghentikan semua ini semakin sulit hal untuk bisa ku tangani. Sebagai iskandar harus nya aku membunuh mereka. Tapi sebagai seorang ayah aku tak sanggup melakukan itu. Anak yang dianggap jackpot oleh putra bodohmu itu, harus nya tidak ada di dunia ini. " belum selesai bicara tuan agus berhenti saat melihat sella.

Nyonya Diana melihat ke arah sella yang mematung mendengar ucapan ayah mertuanya. Nyonya Diana mendekati sella menyuruh dia untuk tak mendengar kan kata-kata suaminya.

"Mau apa kau kemari? Pergi dari putraku! Keluarga ku! Kau bukan dari kami sekarang! "Kesal tuan Agus dan memberi uang kepada sella.

Nyonya Diana mengkhawatirkan sella. Dia menyuruh supaya sella pergi saja dulu karena suaminya sekarang sedang emosional. Dia menggenggam tangan sella untuk membawanya keluar.

Yang Tergantung: RealityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang