Keesokan harinya!
"Lyn, bangun ada temen cowok kamu tuh di bawah. Ini anak perempuan masa gak malu sih jam segini masih tidur." Suara mamanya membuat Caitlyn terbangun dari mimpinya tapi ia tidak mendengar jelas apa yang mamanya katakan.
"Hmmm, iya ma Caitlyn lagi mandi nih." Caitlyn berjalan ke kamar mandi dengan langkah gontai.
Ia mandi sekitar 20 menit lamanya lalu Caitlyn bersiap siap selama 10 menit. Saat turun tangga Caitlyn langsung mengambil roti lapisnya dan duduk di meja makan.
"Kamu lama banget sih, kasian tuh temen kamu udah nungguin, gak tau orangnya masih nunggu atau udah berangkat, udah cepet makan rotinya." Celoteh papa Caitlyn.
"Temen? Siapa Pa?" Tanya Caitlyn gak ngerti.
"Kan tadi mama sudah bilang ada temen cowo kamu datang jemput, kamu ini gimana sih." Mama Caitlyn jadi gemas sendiri.
"Ya sudah Caitlyn pergi dulu ma, pa." Pamit Caitlyn sambil menyalami kedua tangan orang tuanya.
Saat keluar rumah Caitlyn melihat Nicholas sedang duduk diatas motornya sambil memainkan hp.
"Ekhem." Dehem Caitlyn.
Nic mengangkat kepalanya, lalu ia menaikan sebelah alisnya.
"Kenapa gak masuk aja tadi, btw lo ngapain disini, mau ngomong sama abang gue, kenapa gak nanti di sekolah aja." Caitlyn berceloteh panjang.
Nic terkekeh." Lo ngomong atau nge-rapp, cepet amat gak ada spasinya."
"Gue kesini mau jemput lo." Lanjut Nic.
"Gue. Dalam rangka apa." Tanya Caitlyn sambil menunjuk dirinya sendiri.
"Gak ada, udah cepetan naik, gue udah setengah jam disini, nanti kita telat lagi." Nic menyalakan mesin motornya.
"Yeee, sapa suruh datang kesini gak bilang-bilang gue dulu." Ucap Caitlyn sambil menaiki motor milik Nic.
Setelah motor jalan tidak ada percakapan diantara mereka berdua. Nic fokus pada jalanan, sementara Caitlyn hanya melamun sambil menikmati angin pagi. Saat sampai disekolah ternyata sudah ada banyak orang.
Caitlyn turun dari motor Nic dan dihadiahi ucapan sinis dari para fans Nicholas Bryce Richard.
"Ehh, si murid baru berangkat sama Nic tuh."
"Ko Kak Nic mau sih dekat-dekat sama dia, cantikan juga gue."
"Cihh, mukanya sok cantik banget tuh murid baru, paling juga hasil oplas doang."
Dan masih banyak lagi hinaan yang ditunjukan padanya. Tapi Caitlyn hanya diam dan tidak peduli seperti apa yang dibilang Nic padanya hari itu.
"Cuekin aja, anggap aja gak ada manusia lain disini."
Dan tiba tiba Nic datang dan merangkul Caitlyn. Reflek Caitlyn menaikkan kedua bahunya untuk menutupi geli yang beranjak di sekitar lehernya.
"Ayokk, ke kelas bareng." Ajak Nic masih mempertahankan tangannya di bahu Caitlyn. Caitlyn juga masih seperti itu.
"Eh, tangan lo jangan di bahu gue dong." Pinta Caitlyn.
"Kenapa." Tanya Nic sambil menaikan salah satu aisnya.
"Leher gue geli." Sambil berusaha menyingkirkan tangan Nic dari bahunya.
Dan Nic malah sengaja meletakan tangannya di leher belakang Caitlyn sambil menggelitikinya.
"Ehh, Nic...anjirr...geli tai." Caitlyn berusaha menyingkirkan tangan Nic dari lehernya, sedangkan Nic malah tertawa. Untungnya saat itu koridor sedang sepi karena bel baru saja berbunyi.
Akhirnya Nic melepaskan tangannya saat melihat Caitlyn sudah merasa kelelahan.
"Haha...muka lo ngakak sumpah." Nic tertawa geli. Dan tiba-tiba Nic terjatuh karena tersandung tali sepatunya sendiri.
"Pftt...hahaha karma berlaku wlek." Caitlyn menjulurkan lidahnya dan tertawa puas.
Akhirnya saat itu koridor dipenuhi oleh suara mereka tawa berdua.
TBC
---
Typo bersebaran guys!!!
Vote and comment!
23 Agustus 2017
KAMU SEDANG MEMBACA
Stop In Here [Completed]
Teen FictionKebenaran yang menyedihkan adalah, begitu banyak orang jatuh cinta dan tidak bersama-sama. Dan begitu banyak orang bersama-sama tapi tidak saling mencintai. -Nicholas Bryce Richard & Caitlyn Stephanie Mckenzie