Pagi hari Caitlyn awali seperti biasa. Nic akan menjemputnya seperti biasanya. Akhir-akhir ini mereka memang sering berangkat berdua ralat, bukan sering tapi tiap hari.
Tiit!!!
"Ma, Pa Caitlyn berangkat dulu, muahh." Caitlyn melanyangkan flying kiss nya.
Caitlyn keluar dan memakai sepatunya dan ada Nic di depan pagarnya. Tapi Nic sedang menunduk menatap layar ponselnya.
Caitlyn berniat untuk mengagetkan Nic, ia berjalan mengendap-endap seperti maling menghampiri Nic. Untungnya saat itu pagar rumah Caitlyn terbuka jadi tidak menimbulkan berisik. Saat sudah berada di belakang Nic ia berteriak dan memegang pundaknya.
"Huuaaa." Seperti itulah teriakan cempreng Caitlyn.
Nic yang tadinya melamunpun terlonjak kaget ia hampir saja menjatuhkan ponselnya bermerek apel yang di makan setengah itu kalau tadinya ia tidak sigap menangkapnya.
"Lo apaansih, gimana tadi kalo misalnya gue dan motor gue jatoh. Lo gak mikir yah ini tu..." Ucapan Nic terpotong karena dehem seseorang. Saat melihat ternyata itu adalah Michael kakak dari seorang yang sedang dimarahi oleh Nic beberapa saat yang lalu.
"Lo itu alay bro. Adek gue cuman mau bercanda doang dan lo sudah ngebentak dia. Masuk mobil." Pinta Michael ke Caitlyn tapi melihat Caitlyn hanya menunduk, Michael menarik tangannya masuk ke mobilnya. Michael pun masuk ke mobil dan menjalanlan mobilnya.
Sedangkan Nic menyesali apa yang ia lakukan. Mengapa ia sampai marah seperti itu hanya karena hal kecil. Dan tiba tiba ada notif masuk di hpnya.
A. Claretha. J: Nicho gue kangen, kenapa lo gak angkat telepon gue.
---
Dari tadi di perjalanan Caitlyn hanya diam dan menunduk. Michaelpun hanya diam dan membiarkan adiknya memikirkan masalahnya dengan Nic.
Sampai di sekolah Caitlyn keluar dari mobil Caitlyn disambut oleh kedua temannya.
"Ehh, Lyn kayaknya ini bukan mobilnya Nic deh." Ucap Cherry bingung karena tiap hari Caitlyn selalu berangkat dengan Nic.
"Hari ini dia berangkat sama gue." Ucap Mic yang baru saja keluar dari mobil.
"Ehh Kak Michael, hai kak gue teman baiknya Caitlyn." Cherry menjulurkan tangannya ke Mic. Sedangkan Caitlyn hanya memutar bolanya malas ketika mendengar suara Cherry yang sengaja di imut-imutin.
"Ya, gue kakaknya Caitlyn, Mic." Mic juga membalas tanganya Cherry tapi hanya sebentar karena mendengar temannya memanggil dia.
"Gue pergi dulu yah. Belajar yang benar." Pamit Mic sambil mengacak rambut Caitlyn.
Setelah Michael pergi Cherry langsung histeris.
"Oh My God tangan gue dipegang sama pangeran SMA Garuda. Gue gak bakal nyuci tangan gue." Pekik Cherry.
"Alay, gue yang dicium sama Lee Min Ho b aja." Ucap Cloudy pede. Daritadi Cloudy hanya diam karena begitulah sifatnya. Tetapi kalau dengan teman yang sudab akrab Cloudy bakal jadi yang paling ribut walau masih ributan Cherry.
"Gue yakin setelah Lee Min Ho nyium lo dia pasti hapus bekas ciumannya dengan cara ciuman lagi sama Suzy." Kata Cherry.
Saat Cloudy mau membalas ucapan nya dipotong oleh Caitlyn.
"Sudahlah ngapain sih kalian berdua bahas beginian, gaje." Caitlyn menghentikan debat mereka berdua dan mereka pergi ke kelas.
"Oiyaa, gue dengar ada murid baru dari Bandung yah kalo gak salah sih kelas XI, katanya sih cantik tapi gue yakin masih cantikan gue." Ucap Cloudy pede entah kenapa daritadi Cloudy selalu kepedean.
"Secantik-cantiknya lo masih cantikan gue sorry." Caitlyn menjawab dengan sambil mengibaskan rambutnya.
"Sudahlah gak ada yang bisa ngalahin kecantikan dari seorang Cheirilya Audina Pascalis." Cherry mulai membanggakan dirinya sendiri.
"Iyain aja biar cepet." Akhirnya Cloudy menghentikan perdebatan mereka.
---
Bell istirahat sudah berbunyi.
"Kuy kantin." Ajak Cloudy.
Mereka bertiga berjalan kekantin. Cherry memesan makanan sedangkan Caitlyn dan Cloudy mencari meja yang kosong dan ketika menemukannya mereka duduk disana.
"Lyn kayaknya uang sama hp gue ketinggalan di dalam tas deh, gue balik dulu yah." Kata Cloudy tiba tiba.
"Mau gue temenin?" Tanya Caitlyn.
"Enggak deh, kasian nanti Cherry datang dan kita gak ada. Gue bakalan cepat." Cloudy berlalu keluar kantin.
Tiba tiba Nic datang dengan membawa makanannya dan duduk di hadapannya, tentu saja Caitlyn kaget dengan kedatangan tiba tiba itu. Untungnya Caitlyn tidak terjungkang kebelakang.
"Cait, gue minta maaf soal kejadian tadi pagi. Sumpah itu gue juga gak ngerti kenapa gue bisa hilang kontrol begitu." Nic berkata seperti itu sambil mamasang wajah memohon.
Tentu saja mukanya terlihat aneh bagi Caitlyn. Caitlyn terkekeh dan menjawab.
"Iya gue maafin." Kata Caitlyn sambil tersenyum.
"Thanks." Nic juga ikut tersenyum.
"Hai, gue boleh makan disini gak? Soalnya di tempat lain udah penuh."
TBC
---
24 Agustus 2017
KAMU SEDANG MEMBACA
Stop In Here [Completed]
Teen FictionKebenaran yang menyedihkan adalah, begitu banyak orang jatuh cinta dan tidak bersama-sama. Dan begitu banyak orang bersama-sama tapi tidak saling mencintai. -Nicholas Bryce Richard & Caitlyn Stephanie Mckenzie