Caitlyn berjalan memasuki rumahnya yang sudah gelap karena ini sudah jam 11:12.
Tiba tiba ia dikejutkan oleh suara ayahnya yang ternyata masih menonton tv tapi dalam keadaan lampu dimatikan, Caitlyn menyalakan lampunya.
"Dari mana aja? Abang kamu udah pulang dari jam 10, kenapa kamu pulangnya jam segini?" Tanya Papa Caitlyn.
"Tadi Caitlyn jalan jalan dulu sama temen Caitlyn Pa." Ucap Caitlyn sambil menunduk karena takut melihat tatapan tajam papanya.
"Di telepon kok gak diangkat?" Tanya Papanya tajam.
"Hp Caitlyn mati."
"Jalan sama cewek atau cowok?" Tanya Papanya lagi.
"Co...wok." Jawab Caitlyn ragu.
"Udah jadi pacar atau belum?" Entah perasaan Caitlyn saja atau suara Papanya sekarang berubah menjadi lebih rendah dan tidak ada nada tajam didalamnya.
"Maksudnya?" Tanya Caitlyn tak paham.
"Cowok itu sudah jadi pacar kamu atau masih temenan." Ulang Papanya lagi.
"Masih temenan kok, apaan sih udahlah Caitlyn mau tidur, besok masuk pagi, good night." Ucap Caitlyn lalu berjalan ke tangga dan masuk ke kamarnya.
Saat di dalam kamar Caitlyn mengecas ponselnya lalu menghidupkannya. Setelah ponselnya hidup, ponselnya bergetar tanda notif masuk, ia membuka hpnya dan melihat apa itu.
Nic. R: Udah tidur?
Caitlyn. M: Belum tadi habis di intrograsi sama Papa.
Nic. R: Karna apa?
Caitlyn. M: Karna putrinya yang cantiknya kelewatan ini diculik sama manusia jadi jadian.
Nic. R: Maksud lo gue?
Caitlyn. M: Lo ngerasa?
Nic. R: Kan gue tadi bawa lo pergi dari acara ultahnya David.
Caitlyn. M: Mungkin.
Nic. R: Read.
Caitlyn terkekeh pelan karna Nic hanya me-read chat terakhirnya. Lalu ia pergi tidur.
---
Keesokan harinya!
Caitlyn sudah siap dengan seragam SMA Garuda miliknya. Kemudian ia mengambil tas dan hpnya lalu turun ke bawah untuk sarapan.
Saat sampai dibawah betapa kagetnya ia saat mendapati Nic ikut bergabung dengan keluarganya.
"Nic? Lo ngapain disini, mau minta makan?" Tanya Caitlyn sedangkan yang ditanya memberikan tatapan tajam ke Caitlyn.
"Caitlyn kamu itu gak sopan banget sama pacarnya." Tegur Mamanya.
"Pacar?" Tanya Caitlyn bingung.
"Dia bukan pacar Caitlyn Ma." Ucap Caitlyn.
"Masa?" Abangnya ikut menimpali.
"Ia, Nic bu..." Ucapan Caitlyn terpotong karena Papanya bertanya kapada Nic.
"Nic, kamu pacarnya Caitlyn kan?" Tanya Papanya.
"Iya om saya pacarnya Caitlyn." Ucap Nic dengan wajah santainya yang menyebalkan itu.
"Wah, ni anak kayaknya habis kebentur deh kepalanya." Ucap Caitlyn sambil menatap tak percaya pada Nic.
"Om, Tante saya sama Caitlyn berangkat dulu." Pamit Nic pada kedua orang tua Caitlyn dan langsung pergi tanpa mempedulikan Caitlyn yang menganga karnanya.
"Sana susulin, nanti ditinggalin." Ucapan mamanya membangunkan Caitlyn dari lamunannya lalu pamit dan berjalan menyusul Nic.
Sampai di luar Nic sudab menaiki motornya dan memakai jaketnya. Ia juga sudah menyalakan mesin motornya.
"Woi, bekicot lo ngapain ngomong ke ortu gue kalo kita pacaran? Lo bego apa tolol." Ucap Caitlyn langsung saat ia sudah berada di depan Nic.
"Emang lo gak mau pacaran sama cogan kayak gue." Ucap Nic sambil menaik turunkan alisnya.
"Gue aja belum kenal dekat sama lo gimana mau pacaran." Ucap Caitlyn.
"Ya dekatin." Ucap Nic santai.
"Paan si lo, gaje tau gak." Caitlyn bingung harus menjawab apa.
"Kan lo bilang lo belum kenal dekat sama gue, ya udah deketin sampai kenal dekat sama gue." Jawab Nic.
Saat Caitlyn mau menjawab ucapanya terpotong oleh suara Papanya.
"Lohh kalian berdua nggak pergi, ini udah jam 6.35 lohh." Ucap Papanya.
"Iya ini udah mau berangkat kok, Pa." Ucap Caitlyn seraya menaiki motor Nic. Mereka langsung jalan ke sekolah.
TBC
---
Hai guyss! I'm comeback, please comment cerita ini jadi aku bisa perbaiki kalau ada yang kurang cocok.
29 Agustus 2017
KAMU SEDANG MEMBACA
Stop In Here [Completed]
أدب المراهقينKebenaran yang menyedihkan adalah, begitu banyak orang jatuh cinta dan tidak bersama-sama. Dan begitu banyak orang bersama-sama tapi tidak saling mencintai. -Nicholas Bryce Richard & Caitlyn Stephanie Mckenzie