Sesampainya di rumah sakit Michael langsung memanggil suster. Setelah suster memeriksanya Michael langsung menelpon kedua orang tuanya. Tak lama kemudian mereka datang (orang tua Caitlyn dan Michael).
"Kenapa Caitlyn masuk rumah sakit?" Tanya Papa Caitlyn.
"Entahlah Pa tadi Caitlyn nelpon, pas dipanggil Caitlyn gak nyahut-nyahut." Ucap Michael lalu duduk di kursi.
"Pas Michael samperin, Caitlyn udah ada di tanah." Lanjut Nic.
Ceklek!
Ucapan mereka berakhir setelah mendengar suara pintu terbuka.
"Gimana keadaan putri saya dok?" Tanya Papa Caitlyn setelah melihat dokter yang memeriksa putrinya keluar.
"Putri anda mengidap penyakit gagal jantung atau yang biasa disebut serangan jantung, sepertinya penyakit itu sudah lama bersarang dalam dirinya, sebaiknya Bapak memperhatikan aktivitas putri bapak. Pasien masih berada dalam pengaruh bius, sebentar lagi ia akan sadar." Ucap dokter yang bernama Martin tersebut lalu meninggalkan keluarga Caitlyn.
Michael langsung masuk ke ruangan Caitlyn diikuti dengan kedua orang tuanya. Mereka melihat Caitlyn dengan mata terpejam.
Michael duduk di dekat tempat tidur Caitlyn lalu memegang tangan Caitlyn.
"Maaf yah dek, Abang gak bisa jagain kamu."
Dulu memang Caitlyn mengidap penyakit itu, tapi beberapa bulan kemudian Caitlyn dinyatakan sembuh, tapi kenapa sekarang penyakit itu kembali lagi.
Tiba tiba Michael merasakan tangan Caitlyn bergerak lalu perlahan lahan mata Caitlyn mulai terbuka, Michael langsung memencet tombol yang ada di belakang kepala Caitlyn.
"Caitlyn? Kamu sudah bangun, ada yang sakit gak." Papanya langsung menyerbu Caitlyn setelah melihat Caitlyn bangun.
Tak lama kemudian Dr. Martin datang dengan beberapa perawat, lalu menyuruh mereka keluar. Setalah beberapa menit Dr. Martin keluar.
"Pasien baik baik saja, mohon di usahakan untuk tidak membuat dia lelah karena itu akan mempengaruhi kesehatannya, baiklah kalau begitu saya permisi dulu."
Mereke langsung masuk dan menghadiahi Caitlyn dengan berbagai pertanyaan.
"Maa... hikss... Caitlyn sakit berat maa..." Ucap Caitlyn sambil menangis.
"Psssttt... kamu harus berusaha, supaya penyakitnya hilang oke. Janji sama mama." Mamanya mengankat jari kelingkingnya seperti pinky promise.
Caitlyn menautkan jari kelingkingnya di kelingking Mamanya. "Iya, Caitlyn janji." Ucap Caitlyn. Entahlah ia bisa menepati janji itu atau tidak.
"Mama keluar sebentar yah, kamu gak papa kan Mama tinggal?"
"Mmm." Gumam Caitlyn.
Setelah itu Mama dan Papanya keluar dari ruangan Caitlyn meninggalkan Caitlyn yang masih melamun.
Setelah 2 menit Caitlyn hanya mengganti channel yang ada di televisi rumah sakit, Caitlyn merasa sangat bosan. Tiba tiba pintu ruangannya terbuka dengan cepat membuat Caitlyn terkejut, dan pelaku yang membuat Caitlyn terkejut adalah Nic.
"Lo kenapa?" Tanya Nic lalu berjalan mendekati Caitlyn.
"Lo kok bisa disini? Gimana caranya?" Tanya Caitlyn heran.
"Naik mobil lah." Balas Nic
"Bukan, maksud gue lo kok tau kalo gue ada di rumah sakit?" Tanya Caitlyn.
"Gue kan bisa cenayang." Balas Nic pede.
Caitlyn hanya memutar bola matanya malas.
15 menit yang lalu.
Nic sudah menunggu sekitar 5 menit tapi Caitlyn belum datang juga, akhirnya Nic menelpon Caitlyn tapi tidak dijawab. Sudah 5 kali Nic menelpon Caitlyn tapi tidak dijawab. Akhirnya Nic menelpon Michael dan langsung diangkat.
"Caitlyn ada sama lo?"
"..."
Tiba tiba Nic langsung berdiri dari duduknya.
"Dimana?"
"..."
Nic langsung mematikan teleponnya sepihak lalu meletakan 2 lembar uang biru dan langsung keluar dari cafe. Nic langsung menyalakan mobilnya dan menuju ke rumah sakit.
"Lo sakit apa?" Tanya Nic.
"Lo gak perlu tau." Ucap Caitlyn membuang muka.
"Hmmm?" Gumam Nic melihat sikap Caitlyn yang tidak seperti biasanya.
Nic meraup wajah Caitlyn. "Lo kenapa?" Tanya Nic lagi.
Tiba tiba Caitlyn menangis sambil memegang tangan Nic
TBC
---
Kayaknya endingnya bakalan agak lama dehh, soalnya aku masih mau mikir ending yang cocok.
23 September 2017
KAMU SEDANG MEMBACA
Stop In Here [Completed]
Teen FictionKebenaran yang menyedihkan adalah, begitu banyak orang jatuh cinta dan tidak bersama-sama. Dan begitu banyak orang bersama-sama tapi tidak saling mencintai. -Nicholas Bryce Richard & Caitlyn Stephanie Mckenzie