"Tapi gak pernah ada kata putus yang keluar dari mulut lo Nicho, dan itu artinya kita berhubungan sampai sekarang."
Reflek Nic dan Caitlyn menoleh ke belakang untuk melihat siapa yang berbicara. Ternyata dia adalah Anna.
Nic mendatangi Anna." Oke jadi saat ini gue bilang sama lo, gue mau putus." Ucap Nic penuh tekanan di setiap katanya.
"Tapi gue gak mau, Cho. gue masih sayang sama lo." Anna memohon.
Caitlyn hanya bisa diam menyaksikan penampilan drama ini, tidak mungkin ia ikut membujuk Nic untuk kembali bersama Anna.
"Bullshit, Lo cuman sayang sama harta gue." Ucap Nic lalu menarik tangan Caitlyn dan pergi dari sana.
"Nic, ki..." Ucapan Caitlyn dipotong oleh Nic.
"Temenin gue jalan sebentar." Ucap Nic.
Caitlyn hanya bisa menganggukan kepalanya. Lalu mereka pergi dari acara ultah itu. Di dalam mobil mereka diselimuti oleh keheningan.
Mobil Nic berhenti di sebuah taman yang tidak terlalu ramai karena sudah malam. Mereka duduk di sebuah kursi yang sudah disediakan.
Mata Caitlyn mengelilingi taman itu dan berhenti di sebuah pedagang eskrim.
"Nic." Panggil Caitlyn, Nic sedari tadi hanya memejamkan matanya tanpa mengajak Caitlyn berbicara, tentu saja Caitlyn merasa bosan.
"Hmm?" Gumam Nic.
"Gue pengen eskrim." Caitlyn mulai mengeluarkan suara imutnya.
"Ya udah beli." Nic tetap memejamkan matanya.
"Kalo gue bawa uang, gue pasti udah pergi kesana tanpa perlu pamit ke lo. Tapi tas gue ketinggalan di acara ultahnya David dan gue cuman bawa hp."
"Lah terus, apa hubungannya sama gue?" Tanya Nic cuek.
"Iss lo mah gak peka banget sih." Ucap Caitlyn sambil melipat tangannya di depan dada.
Nic membuka matanya lalu terkekeh. "Ia gue beliin, tunggu bentar." Ucap Nic sambil mengacak rambut Caitlyn gemas dan pergi ke pedagang eskrim itu.
Saat Nic kembali mata Caitlyn langsung berbinar-binar karena Nic pergi sekitar 5 menit dan itu terasa membosankan untuk Caitlyn.
"Yeyy.. Kok lama banget sih?" Tanya Caitlyn mengerucutkan bibirnya lalu mengambil eskrimnya dari tangan Nic.
"Antrian nya panjang." Ucap Nic cuek lalu duduk dan memperhatikan Caitlyn makan eskrim.
Tiba-tiba tangan Nic dengan sengaja mendorong es krim Caitlyn ke mulut Caitlyn sampai mulutnya celemotan.
"Eitss... Sorry gak sengaja." Nic mengankat kedua tanganya seperti tanda menyerah tapi suaranya masih tetap datar.
"Lo kok rese sih." Ucap Caitlyn jengkel dengan mulut yang masih becelemot.
"Gue gak sengaja." Ucap Nic tanpa raa bersalah.
"Apanya yang gak sengaja, jelas-jelas itu perbuatan yang sangat sangat disengaja." Ucap Caitlyn kemudian dengan sengaja ia meletakan es krimnya di pipi Nic (ini gak tau kata- katanya bener atau nggak).
"Perbuatan sengaja itu kayak gitu." Ucap Caitlyn lalu tertawa melihat muka Nic dipenuhi es krim.
"Pft...Muka lo ngakak sumpah." Ucap Caitly melihat muka Nic yang terdapat eskrim.
"Iss, Nic kayak apa, ini lengket." Caitlyn merengek.
"Ayok cuci muka." Nic menarik Caitlyn ke toilet umum yang ada di taman itu.
Lalu Caitlyn masuk ke toilet perempuan dan mencuci mukanya. Begitu pula dengan Nic tapi mereka berbeda toilet jangan salah paham dulu.
"Pulang yok! Udah malam nih." Ajak Caitlyn setelah keluar dari kamar mandi.
"Ayo." Ajak Nic lalu menarik tangan Caitlyn.
Caitlyn merasakan hal itu lagi dimana jantungnya berdetak lebih cepat dari biasanya. Tapi ada rasa nyaman saat Nic memegang tangannya.
"Nic, tangan lo lepasin deh." Ucap Caitlyn risih.
"Kenapa?" Tanya Nic tapi tanganya malah menggenggam tangan Caitlyn.
"Gue risih." Ucap Caitlyn sambil menggerakan tangannya supaya lepas dari genggaman Nic.
"Tapi gue udah terlanjur nyaman, gimana dong." Ucap Nic.
"Hehhh...." Caitlyn bingung pada sikap Nic yang berubah ubah.
Jadi mereka tetap bergenggaman tangan sampai di mobil dan pulang ke rumah.
"Makasih ya sudah nemenin gue malam ini." Ucap Nic saat sudah sampai di rumah Caitlyn.
"Ya sama sama, gue masuk dulu." Ucap Caitlyn lalu membuka pagar dan masuk ke dalam. Lalu Nic juga pergi dari sana.
TBC
---
Haii! Author balik.
Vote and comment ok!
28 Agustus 2017
KAMU SEDANG MEMBACA
Stop In Here [Completed]
Roman pour AdolescentsKebenaran yang menyedihkan adalah, begitu banyak orang jatuh cinta dan tidak bersama-sama. Dan begitu banyak orang bersama-sama tapi tidak saling mencintai. -Nicholas Bryce Richard & Caitlyn Stephanie Mckenzie