Calvin Huxtable
Tahukah kalian, bahwa CEO atau pria kaya kebanyakan menjadi imajinasi atau inspirasi wanita untuk membuat novel? Apa yang menarik sih dari mereka?Kebanyakan mereka tidak seksi seperti Gideon Cross atau Christian Grey. Malah beberapa hanya pria berperut buncit yang jelas jelas hanya melanjutkan usaha orangtuanya. Apa daya? Mereka jarang berfantasi tentang fotografer seksi, seperti aku misalnya.
Yah, Pria seksi seperti aku memang pantas mendapatkan wanita yang layak. Lihatlah Katerina, dia cantik, tapi entahlah kau belum mengenal dia. Dia jauh dari jenis wanita idaman, tapi aku menyukainya. Dia terlalu banyak bicara dan tidak memedulikan mode. Tapi semua orang sepakat dia memang sebanding denganku. Apa sih yang aku lakukan sehingga dibilang sebanding dengannya?
Aku bertemu Katerina di paris. Dengan jelas, kelihatan seperti remaja amerika nyasar. Tentu saja sebagai gentleman, aku menawarinya bantuan. Waktu itu dia dengan congkak menolak dan berkata dia baik baik saja. Dia memang baik baik saja, sampai lima belas menit kemudian dia kehilangan dompetnya dan panik di ujung jalan. Jadi malam itu, aku mengantarnya ke hotel dan meninggalkan nomer teleponku.
Selanjutnya, itu terjadi di luar dugaan. Kami menjadi dekat, lalu selanjutnya bisa ditebak. Kate menemaniku kemanapun pekerjaan membawaku. Kecuali pekerjaan memanggilnya, aku yang mengikuti dia. Kita seperti burung yang terbang bebas. Rasanya nyaman. Kate dan aku telah bertunangan. Tapi kami tidak pernah benar benar serius membicarakan pernikahan.
Hari ini Kate menemaniku ke Hawaii. Aku membuat janji dengan CEO perusahaan mobil. Dia akan diwawancara untuk majalah bisnis, aku ditunjuk untuk menjadi fotografernya. Sementara aku menunggu CEO itu siap untuk diwawancara, aku bisa menikmati sinar matahari disini, sekaligus menikmati kate dengan bikini merahnya sedang bermain main dengan air.
Seperti kataku, Kate cantik. Dia cantik dengan caranya sendiri. Menarik dengan caranya sendiri. Sepertinya hanya aku yang bisa merasakannya. Kelihatannya dia sudah selesai dengan acara bermain airnya. Dia mendekati ku, berlari lari kecil. Ketika dia hampir sampai, dia tertawa kecil dan menciprati sedikit air pantai ke wajahku.
Hidup memang menyenangkan sobat. "Apa kau yakin, tidak mau bergabung denganku?" Ucap Kate. "Tidak, Kate. Aku memiliki pekerjaan yang hampir sampai di depan hidungku. Aku harus masuk ke hotel. Sebentar lagi dia pasti sampai"Ucapku. Aku mengangkat bahu. Dia duduk di sebelahku. "Seperti apa sih, si Alexandre itu? Teman temanku bilang dia tampan. Desas desus bilang dia akan segera menikah. Kau harus mendengan wawancaranya dan ceritakan kepadaku. Berjanjilah Calvin! Ini akan menjadi topik bagus!" Cecar Kate.
Sudah kubilang, dia banyak bicara. "Ya, Kate. Terserah kau. Aku akan kembali. Kau bisa tinggal disini"Ucapku. "Ya, Semoga berhasil"Ucap Kate, dan dia langsung berlari kembali ke pantai. Dia juga aneh, aku selalu menambahkan itu ke dalam ciri cirinya setiap kali orang menanyakannya.
Sebenarnya, sedikit banyak, aku juga penasaran dengan si CEO. Dia cukup tertutup, tidak seperti orang kaya lainnya, yang menyombongkan diri dengan seenaknya. Tapi aku juga tidak bilang dia rendah hati. Bisa saja kita mengorek sesuatu tentang dia nanti. Kate akan melonjak lonjak.
Aku sampai di kamar, dan berganti baju. Setidaknya kegiatan itu menghabiskan 15 menitku yang berharga. Jadi aku cepat cepat pergi ke kamar hotel yang dijanjikan. Aku mengetuk pintu dan menunggu. Smith membuka pintu dan memberi isyarat untuk diam dan cepat cepat masuk.
Wawancara sepertinya sudah dimulai. Aku tidak dapat mendengar jelas apa yang mereka bicarakan, jadi aku melangkah lebih dekat. Aku dapat mendengar lebih jelas dari sini. Gilbert yang mewawancarainya.
"Mr.Colin, kenapa anda memutuskan untuk bisnis mobil?"Tanya Gilbert.
"..Karena saya suka mobil?" Entahlah? Apa dia kelihatannya bingung
"Mr.Colin, apakah benar, seperti yang diberitakan, anda sudah memulai bisnis ini sejak berumur 18 tahun?"Tanya Gilbert
"Ya. Sebenarnya saat itu saya dibantu oleh kakak laki laki saya"Ucap Colin
Aku memutuskan untuk meninggalkan tempat. Wawancaranya tidak menarik. Aku akan berkata kepada Kate bahwa dia tidak mengatakan sesuatu yang penting. Wawancara berlangsung setidaknya selama 30 menit sebelum akhirnya aku dipanggil.
Mereka membawaku ke ruangan yang sudah jelas di set untuk pemotretan. Ruangan itu cukup besar. Dindingnya bercat putih sederhana. Mereka sudah menyiapkan kamera dan banyak alat alat lainnya yang menyempurnakan pemotretan.
Yang lain sepertinya belum mau masuk ke sini. Mereka memutuskan untuk membaca hasil wawancara dan mengeditnya sedikit. Aku melihat Alexandre duduk di ujung ruangan, dia kelihatan bosan, dan sepertinya dia tidak menyadari keberadaanku.
Aku memiringkan kepala, dan memutuskan untuk memulai pembicaraan. "Halo Mr.Colin, saya Calvin Huxtable, fotografer"Ucapku. Aku ragu dia peduli, tapi dia tetap menjawab. "Ya, Alex saja"Ucapnya. Aku tidak menyadari dia luar biasa seksi ketika berbicara. Oke, aku bukan gay. Tapi setidaknya semua orang pasti tau. Lihat saja dia! Bibirnya seksi, jika dia tidak memakai kemeja, aku berani bertaruh tubuhnya berbentuk!
Oke, aku mulai kacau sepertinya. Siapa yang tahu sih seperti apa sifatnya. Tapi sercara keseluruhan, fisiknya benar benar menggiurkan. Bahkan untuk mu, yang mengaku normal? Bagian iblisku bereaksi tanpa dikendalikan. Ah, diamlah. Ini Cuma teori,kau tahu sendiri. Aku tertawa dalam hati.
Aku mulai gugup untuk berbicara kepadanya. Ah, aku ini kenapa sih. Ini makin konyol saja. Jadi aku mencoba membuka pembicaraan lagi dengannya. "Yeah? Jadi benarkah desas desus itu? Kau akan menikah?"Astaga, apa pula yang aku tanyakan!
Dia mengangkat sebelah alisnya. Tapi sepertinya dia terlihat sudah menduga pertanyaan ini akan ditanyakan. "Bahkan temanmu itu tidak menanyakan itu. Tapi, tidak. Itu hanya gossip"Ucapnya. Kali ini dia memandangku. "Aku pernah bertemu denganmu sebelumnya. Pesta pernikahan adikku. Adriana Colin. Kau meliputnya, kalau tidak salah"Ucapnya.
Aku baru sadar. Aku memang disana. Tapi aku tidak meliputnya. Aku tamunya. "Oh, Ya. Aku disana, tapi aku tidak meliputnya. Aku tamu Nick. Suaminya. Aku teman dekatnya sebenarnya"Err.. aku tidak begitu dekat dengan Nick belakangan ini. Tapi apakah aku membual? Alexandre terlihat benar benar tidak peduli.
Lalu kelihatannya pembicaraan kami sudah buntu. Dia hanya mengangguk. Tak lama kemudian, Smith memberi isyarat bahwa pemotretan akan dimulai. Aku menjalankan tugasku dan cepat cepat meninggalkan kamar.
Thanks for vote and comment
KAMU SEDANG MEMBACA
Complicated Relationship (Boyxboy)
RomanceAlexandre Colin, dengan senyum menggoda, dan persona seorang pria lajang yang mapan. Semua orang tahu dia bisa memiliki siapa saja dengan mudah. Tapi tentu saja, rahasianya akan membuat semua orang mendesah kecewa. Seksualitasnya berkata lain, dan m...