Alexandre Colin
Aku tidak pernah beranjak dari sisinya. Aku harap begitu. Aku tidak mau meninggalkan dia. Tapi, waktu memaksaku melakukan hal tersebut. Seminggu penuh, dan dia tidak mengalami perubahan.
Dia masih pucat, dan masih tidak bergerak. Tapi nafasnya lah yang menjadi harapan semua orang. Wanda, Stefan, Kenny, Jocelyn, Raymond, Dalvin Huxtable dan Victoria Jeffries. Keluarganya.
Ketika menginjak dua minggu dan masih tidak ada perubahan, Wanda mulai putus asa dan aku melihat dia menangis. Jocelyn memutuskan untuk kembali ke Australia. Dalvin Huxtable mulai memaksa dokter untuk keselamatan anaknya.
Aku selalu datang ke sana. Setiap hari, dan melihat mereka mulai kehilangan harapan. Tapi bagaimanapun, aku percaya dia akan kembali. Dia akan membuka mata, dan melihat keluarganya. Dan aku.
Aku bisa melihat harapan mereka makin berkurang ketika waktu menginjak satu bulan semenjak dia terbaring disana. Yang paling sedih adalah Victoria Jeffries dan Dalvin Huxtable. Aku tidak akan meninggikan diriku dengan mengatakan aku baik baik saja. Aku jauh dari baik baik saja.
Bulan ke dua, Raymond dan Wanda memutuskan untuk mengurangi kunjungannya. Kenny, Stefan, dan Wanda tetap tinggal. Tidak ada perubahan, tidak ada perkembangan. Semua orang makin kehilangan harapan.
Kali ini, termasuk aku.
Untuk pertama kalinya semenjak dua bulan terakhir, aku pulang kerumah dengan putus asa. Aku mulai berfikir dia tidak akan terbangun. Aku mulai percaya, mungkin ini untuk yang terbaik.
Break
Satu tahun tepat, Calvin terbaring di ranjang rumah sakit. Tidak ada perubahan, ataupun perkembangan. Aku mengurangi kunjunganku, dan segera kehilangan harapan. Semua orang mulai berhenti berharap.
Satu tahun adalah waktu yang lama. Setidaknya cukup lama bagi mereka untuk kehilangan harapan. Tapi tidak untukku. Dia akan terbangun, dan suka atau tidak, dia pasti terbangun. Pasti.
Break
Menginjak satu tahun enam bulan, semua orang sudah kehilangan harapan. Semua orang, dan kali ini termasuk aku. Dia pasti terbangun, tapi aku tidak tahu kapan, aku bahkan tidak yakin dia akan terbangun. Aku bahkan hampir tidak yakin dia memang akan bangun.
Break
Menginak tahun kedua, semua orang mulai berfikir untuk menghentikan semua usahanya. Melihat dua tahun yang sia sia. Melihat uang dalam jumlah besar yang habis tanpa hasil. Melihat harapan yang sudah kandas.
Break
Dua minggu kemudian, Dalvin hampir menandatangani surat perjanjian untuk mencabut semua life-supporter dan mengeluarkan Calvin dari rumah sakit. Hari itu juga, akulah yang menggantikan Dalvin untuk membayar biaya rumah sakit Calvin.
Break
Aku seperti biasa, duduk di sebelah ranjang rumah sakitnya, dan berbicara apa saja. Mulai dari pekerjaan sampai hal terkecil. Mulai dari mobil keluaran terbaru, sampai novel terbarunya Nathanael.
“Percy Jackson - Blood of Olympus. Aku Tidak percaya Nathanael membaca buku semacam itu. Teen-Fiction. Dia kan sudah tidak semuda itu. Aku juga. Aku berumur 34 Tahun, Calvin. Tua ya?” Aku bergumam, sambil menatap langit langit kamar rumah sakit.
“Y-ya.. kau tua..” Aku membeku. Aku membenarkan posisi dudukku dan menghadap ke arah Calvin. DIA BICARA!
Demi fortuna, dia bicara! Dia terbangun! Zeus! Aku tidak percaya ini.
“Calvin?” Aku membelalak dan menahan nafasku.
“Hi Alex..” Calvin berkata masih dengan suara yang luar biasa serak dan parau. Dia tersenyum kepadaku.
“Fortuna, Calvin! Aku kira kau tidak akan terbangun!” Aku hampir berteriak. Aku menunduk dan menggengam tangannya. “Aku kira kau akan tetap seperti itu..” Aku tercekat.
“Kalau begitu kau salah, MyLord..” Calvin berkata masih dengan senyumnya.
Tanpa berfikir panjang, aku menunduk, dan aku menyentuk bibirnya dengan bibirku. Dengan cepat, tapi dengan ratusan arti didalamnya. Aku menarik diri dan menatap matanya. Aku masih menggenggam tangannya.
“I love you, Calvin Huxtable” Aku berkata. “Aku akan mengatakannya Sebelum terlambat. Aku akan mengatakannya sebelum aku kehilangan kesempatan” Sambungku.
Lalu aku memanggil perawat dan dokter untuk memeriksanya. Aku akan memastikan dia baik baik saja. Aku akan memastikan dia kembali. Aku tidak akan membiarkan apapun yang buruk terjadi kepadanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Complicated Relationship (Boyxboy)
RomanceAlexandre Colin, dengan senyum menggoda, dan persona seorang pria lajang yang mapan. Semua orang tahu dia bisa memiliki siapa saja dengan mudah. Tapi tentu saja, rahasianya akan membuat semua orang mendesah kecewa. Seksualitasnya berkata lain, dan m...