Part 9

10.4K 523 10
                                    

Alexandre Colin

Holy fuck! Aku tidak mengerti dengan cara kerja masa depan. Calvin Huxtable. Seorang fotografer paling seksi, ada di mobilku. Mobil seorang alex yang tidak tahu diri. Serta terlalu banyak berharap.

Aduh, ini membuatku pusing. Dia melihat interior mobilku dengan ternganga. Melihat setiap senti modifikasi dengan terkagum kagum. Aku benar benar harus berterimakasih dengan Jarvis dan Nate untuk mobil ini.

"Apa kau memang sekaya itu?" Dia menggeleng geleng tidak percaya.
"Tidak. Tidak juga" dia tertawa. Aku mendengus.
"Apa aku boleh mengendarainya?" Dia bertanya dan berharap.
"Tidak akan" aku berkata. Dia memutar mata.
"Terserah kau sajalah, Colin" dia bersandar. Aku ingin tertawa rasanya.
"Okay, kau boleh mengendarainya asalkan kau punya SIM"
"Aku tidak punya, tapi aku bisa menyetir" dia merengut. Cute..
"Kesempatanmu hilang" aku tertawa.
"Yeah, untuk apa punya SIM jika aku tidak memakainya. Hidup berpindah pindah itu tidak seenak kelihatannya" dia memutar mata dan mendengus.
"Surat ijin penerbangan?" Aku mengusulkan.
"Repot" dia berkata. Santai. Enteng.
"Kau orang yang terlalu simpel" aku mengangkat alis.
"Tidak. Tidak juga" lalu kita sama sama tertawa.
"Kau bisa jadi menyenangkan, Alex. Bila kau selalu tidak sekaku dulu. Sekarang kau menyenangkan" aku tidak percaya ini!
"Jarvis dan Nathanael membuatku berubah menjadi remaja dalam sekejap di depan mereka" Aku menangkat bahu.
"Aku harus mengenal mereka rasanya" dia berkata lagi lalu menyeringai ke arahku.
"Mengerikan" aku berbisik pelan.
"apa?" Dia menoleh ke arahku.
"Tidak. Bukan apa apa" aku menggeleng cepat.

Dia tidak berkata apa apa lagi. Aku ingin memperlambat waktu. Dia di mobilku itu luarbiasa. Aku ingin mempunyai waktu lebih lama lagi. Dan waktu membodohiku. Sudah sampai. Aku menghentikan mobil, dan menoleh ke arahnya.

"Mau masuk?" Dia bertanya, YA AKU MAU
"Tidak usah, selamat malam Calvin" aku tersenyum kepadanya.
"Malam Alex" dia berkata lalu masuk kerumah.

Calvin Huxtable.

"Tidak! Aku tidak akan pulang! Jangan panggil aku Mareleen!" Itu pasti Kate. Tapi dia kenapa? Suaranya dari dapur.
"AKU TIDAK AKAN MENIKAH DENGANNYA SIALAN!" Siapa?
"JANGAN GANGGU AKU! AKU TIDAK AKAN PULANG!" Dia menjerit histeris.
"PERGI SANA! JANGAN DATANG KE SINI" apa sebaiknya aku menginterupsinya?

Dia selesai dan membanting iphone nya. Dia menunduk dan menangis. Aku tidak pernah melihat Kate sehancur ini. Dia menangis. Hampir histeris. Benar benar berantakan.

"Kate? Apa yang terjadi?" Aku berkata. Pelan, berusaha tenang.
Kate mendongak. Menangis tambah keras.
"Kate? Tidak apa apa Kate. Kau tidak perlu menceritakannya padaku" dia kacau.
Aku tidak mengerti ini.

*Maaf cuma sedikit;)

Complicated Relationship (Boyxboy)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang