Part 11

11.1K 541 12
                                    

Calvin Huxtable

Why the hell Alex Colin doing here? Aku. Bersandar. Di. Bahunya. Tidur, di bahunya. Untunglah aku berpakaian lengkap. Apa yang dia lakukan disini. Astaga. Astaga. Demi Zeus!

Kate. Katerina-ku. Aku berlari ke kamarnya. Membuka pintunya, dan aku melihat dia disana. Sudah terbangun, tapi meringkuk di ranjang. Aku tidak tahu harus bagaimana.

Aku mendekatinya, perlahan. Duduk disebelahnya. Aku ingin menyentuhnya. Memeluknya, dan meyakinkan dia bahwa semuanya baik baik saja. Tapi aku bahkan tidak tahu apa yang dia maksud.

Kate memelukku. Dengan erat, tidak seperti biasanya. Dia benar benar kacau. Masih seperti kemarin. Aku benar benar bingung sekarang. Kalau tidak salah kemarin Alex memberitahuku sesuatu tentang tiga nama?

"Kate? Aku tidak akan memaksamu, tapi sebenarnya apa yang terjadi?" Dia menatapku, tatapanya kosong. Aku tidak mengerti.

"Jangan pernah izinkan Rhiannon datang. Mencariku atau apapun yang dikatakannya. Jangan pernah percaya apapun yang dikatakannya. Aku adalah aku. Please? Percayalah padaku" Dia berkata. Suaranya lemah.

"Ya, Kate. Tapi siapa Rhiannon?" Kali ini aku tidak yakin dia akan menjawab.

"Siapapun dia, dia akan menghancurkan hubungan kita" ucapnya. Pelukannya makin erat. Ini benar benar tidak terduga.

"Err, Kate. Kemarin aku menerima informasi dari Alex.. kau adalah Mareleen. Rhiannon adalah kakakmu. Dan,.. Katerina adalah bibimu?" aku berkata ragu. Mukanya pucat. Benar benar terkejut dan astaga,.. ketakutan. Kate tidak berkata apa apa. Dia menangis.

"Aku akan membuatkan sarapan" akhirnya aku berkata, dan meninggalkannya di kamar.

"Bagaimana dia?" Alex ternyata ada di depan kamar.

"Masih kacau. Kau tidak perlu melakukan ini. Pulang saja. Terimakasih sudah mencoba menghiburku kemarin. Terimakasih, aku benar benar minta maaf sudah merepotkan" aku menatap lantai.

"Tidak apa apa sungguh. Biar aku yang membuat sarapan. Kau temani saja dia" Alex benar benar seperti malaikat. Aku ingin berterimakasih lagi.

Aku tidak ingin kembali ke kamar Kate. Rasanya benar untuk meninggalkannya sendiri dulu. Aku tidak begitu bagus dalam urusan menghibur orang. Tapi Kate, aku tidak sanggup terus terusan meninggalkan dia disana.

Aku mengikuti Alex ke dapur. Aku tidak tahu dia bisa masak. Aku kira orang kaya selalu mengandalkan tukang masak. Atau dia dipaksa seseorang agar bisa masak, aku tidak tahu.

"Kenapa? Kau temani saja dia" Alex berkata lagi, mengangkat alis.

"Tidak aku ingin dia sendiri dulu. Kau akan masak apa?" Aku berdiri di sebelahnya.

"Omelette? Apa faforit Kate?" Dia membuka buka laci.

"Coklat panas untuknya, teh untukku. Jangan lupa membuatkan seesuatu untuk dirimu sendiri. Omelette lumayan, Aku punya beberapa biscuit. Aku rasa itu cukup" aku berkata. Lalu menunjukan letak teh dan kopi serta biscuit.

"Tidak. Dia pasti capek dan lapar. Aku akan membuatkan dia oatmeal. Entah dia suka atau tidak" dia berkata. Tidak begitu peduli.

Aku ingin tertawa. Dia bertanya Kate suka apa, tapi dia tetap akan membuatkan kate oatmeal. Sebenarnya Kate lumayan suka itu, tapi memang benar, Kate tidak akan mau makan apa apa sekarang.

Dia membuat semua itu hanya dalam beberapa menit. Sepertinya dia sudah terbiasa, atau memang sudah tau cara membuat semua itu. Dia membuatkan diri sendiri kopi dan sedikit oatmeal.

Complicated Relationship (Boyxboy)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang