Alexandre Colin
“Carson? Ada apa?” Aku mengangkat teleponnya pada dering pertama, 6 missed call.
“Aku boleh kesana?” Suaranya tidak menyenangkan. Panik, atau bisa dibilang lelah. Ada apa lagi sih?
“Yaya, datang saja” Lalu dia tidak berkata apa apa, dan menutup telepon.Rasanya aneh seorang Jarvis seperti itu. Mudah mudahan saja ini tidak ada hubungannya denganku. Demi Zeus, aku tidak mau berurusan dengan masalah yang tidak menyenangkan.
Sepuluh menit kemudian, secara mengejutkan dia sampai di depan rumahku. Aku berjalan ke depan, dan membuka pintu. Kaya bukan berati aku harus berteriak agar seseorang membuka pintu.
Jarvis meninggalkan mobilnya di garasi, dan keluar dengan wajah datar. Lalu.. seseorang keluar dari mobil, dengan anak anak. Hell? Siapa wanita itu? Dia menunduk, menutupi wajahnya.
Aku sepertinya mengenalnya, tapi aku tidak yakin. Walaupun dia menundukan wajahnya, tapi sepertinya dia cukup familiar. Mungkinkah..? Tapi apa urusannya dia di rumahku?
“Sebaiknya kita masuk, aku tidak ingin ada paparazi atau semacamnyalah. Kau pasti mengenali dia?” Jarvis berkata, lalu mendahuluiku masuk ke rumah.Aku berjalan masuk ke rumah, dengan pandangan masih tertuju kepada wanita itu. Sekarang dia benar benar berusaha menutupi wajahnya sambil mengajak anaknya masuk.
“Tidak.. tapi rasanya dia cukup familiar. Bisakah kau menunjukan wajahmu?” Aku menatapnya. Dia menelan ludah, lalu perlahan lahan menunjukan wajahnya. ..Shit. Zeus! “Luna MacLean?” Aku membelalak panik.
“Yeah, dan sekedar info.. Toddler di pangkuannya adalah milikmu” Jarvis berkata dan mengibaskan tangan. Terlihat sudah capek, jengkel, dan tidak peduli lagi. Fortuna! Sial! Tidak mungkin, astaga!Nightmare! Apa yang akan Calvin katakan tentang ini sialan. Fortuna! Aku baru menikmati masa masa bahagia. Apa juga yang diinginkan Luna disini, bersama anaknya. Oke, anak kita. Damn it!
“Tidak mungkin. Itu hanya satu malam.. dan pokoknya tidak mungkin. Kalian pasti bercanda..” Mereka diam, terutama Luna yang kelihatannya ingin menghilang dari tempat ini.
“A-Alex, aku-aku tidak ingin menuntut apa apa. A-Aku hanya ingin Simon mengenal ayahnya..” Luna berkata tanpa repot repot menatap wajahku.Aku menatap Simon yang sekarang tidur di pangkuannya. Simon mirip aku. Sulit mengakui dia memang milikku, tapi dia memang mirip aku. Sial. Ini akan menghancurkan hubunganku.
Tidak ada Simon MacLean atau Colin yang menghancurkan hidupku. Tidak ada dan tidak akan. Aku tidak akan membiarkan Luna. Astaga.. ini benar benar menyebalkan.“Luna.. kau harus mengerti. Aku memiliki hub-“ Luna memotong dengan cepat, tepatnya dengan panik.
“Tidak, aku hanya ingin kau mengenal simon dan menghabiskan waktu dengannya sesekali. Bukan menjadi figur ayah yang baik atau apa. Dia perlu ayahnya setidaknya..” Luna tersenyum dipaksakan.Aku mendesah pasrah. Sejak tadi Simon MacLean hanya melihat orang dewasa di sekelilingnya tanpa mengatakan apapun. Aku menduga Luna sudah mengatakan hal ini sebelumnya dengan Simon.
Aku tidak bisa menolak permintaan Luna. Bagaimanapun Simon adalah.. milikku. Yeah, aku tidak tahu kenapa dia tidak membawa Simon ke sini sejak dia lahir.
Simon MacLean. Aku akan berusaha mengingat bahwa nama akhirnya adalah MacLean, bukan Colin. Ibuku akan senang sekali jika dia mendengar ini, dan barangkali langsung menikahiku dengan Luna.
Astaga. Aku menelan ludah. Seorang MacLean. Aku tidak bisa mencegah diri sendiri memikirkan tentang reputasiku. Oke, orang bilang reputasi mungkin tidak penting. Tapi aku tidak akan mengatakan hal seperti itu.
“Hi Simon..” Aku tersenyum dan merendahkan posisi tubuhku.Simon tidal berkat apa apa, dia hanya menatapku dengan diam. Lalu pandangannya beralih kepada Luna. Luna memandang putranya lalu mengangguk. Baiklah, putra kita.
KAMU SEDANG MEMBACA
Complicated Relationship (Boyxboy)
RomanceAlexandre Colin, dengan senyum menggoda, dan persona seorang pria lajang yang mapan. Semua orang tahu dia bisa memiliki siapa saja dengan mudah. Tapi tentu saja, rahasianya akan membuat semua orang mendesah kecewa. Seksualitasnya berkata lain, dan m...