The Reason

2.8K 404 23
                                    

"Aku adalah mata-mata dari korea utara."

Yoona tampak tidak bisa menyembunyikan keterkejutannya. Dia masih menatap Sehun dengan mata yang melotot dan mulut yang setengah terbuka. Sehun kembali ke posisi duduknya. Dia menatap Yoona dengan pandangan misterius dan bibir yang tersenyum tipis.

Tiba-tiba seorang pelayan datang membawakan pesanan mereka. Pelayan itu mulai menata makanan dimeja. "Ini pesanannya. Selamat menikmati." Kata pelayan itu ramah. Sehun tersenyum sekilas kepada pelayan tersebut yang kemudian langsung meninggalkan mereka.

Yoona mengerjapkan matanya. Dia mendesah tak percaya.
"Apa kau berniat mempermainkanku?" Tanya Yoona tajam.

"Apa kau percaya?" Tanya Sehun balik.
Yoona kembali mendesah keras. "Woah. Kau selalu saja memberikanku kejutan."

Sehun tersenyum lebar. "Benarkah?" Tanyanya santai. "Aku memang sangat suka memberi kejutan. Lihat saja jika kau menerimaku, kupastikan kau akan mendapat banyak kejutan dariku, agassi."

Yoona tersenyum sinis. "Siapa namamu tadi? Oh Sehun?"

Sehun menganggukkan kepalanya.

"Oh Sehun-ssi, pertama-tama kuminta perkenalkan dirimu dengan benar." Kata Yoona kesal.

Sehun tertawa. "Ne, ne. Jesunghaeyeo Yoona-ssi."

Yoona mendelik. "Kau bukan mata-mata dari Korea Utara kan? Tolonglah. Aku tak mau terlibat masalah." Katanya lirih.

Sehun tersenyum licik. "Terlibat masalah? Apa kau berniat menerimaku sebelumnya, Yoona-ssi?"

Yoona tertegun. Dia tampak gugup. "Bukan, bukan begitu. Aku hanya.. aish, kalau memang benar begitu, aku menyesal menyelamatkanmu. Bagaimana kalau ternyata kemarin adalah polisi yang sedang menyamar? Daebak. Aku benar-benar akan mendapat masalah." Katanya cemas.

Sehun tertawa dengan keras. Hancur sudah pertahanannya. Melihat hal itu, Yoona tampak sangat kesal. Bagaimana mungkin pria ini bisa tertawa begitu santai sementara dirinya berada diantara rasa percaya dan rasa takut begini?

"Oh Sehun-ssi? Jebalyeo." Kata Yoona putus asa.

Sehun menghentikan tawanya. "Ne, aku akan menjelaskan semuanya. Aku hanya menggodamu saja Yoona-ssi. Apa ada yang pernah memberitahumu sebelumnya? Bahwa wajah marahmu terlihat sangat seksi." Kata Sehun sambil menatap Yoona lekat.

Wajah Yoona tersipu. Apa-apaan pria ini? Kenapa dia pintar sekali mengaduk-aduk perasaan begini?

Sehun melanjutkan, "dan wajah meronamu itu, juga terlihat sangat manis."

Yoona tambah merona. Dia memegang kedua pipinya. Sementara Sehun tertawa pelan. Yoona berdehem sebentar, lalu kembali memberanikan diri menatap Sehun.

"Jadi perkenalkan dirimu dengan benar." Kata Yoona mencoba tegas.

"Baiklah." Kata Sehun menyerah. "Namaku Oh Sehun, dan pekerjaanku memang mata-mata." Melihat Yoona yang kembali mendelik padanya, Sehun buru-buru melanjutkan. "Tapi bukan mata-mata Korea Utara. Sungguh. Aku mata-mata di perusahaan ayahku. Aku bertugas memeriksa keadaan perusahaan yang ingin bekerja sama dengan perusahaan kami agar perusahaan kami tidak bekerja sama dengan orang yang salah."

Yoona tampak bingung. Ada ya pekerjaan seperti itu? Setahunya biasanya mereka akan menyuruh anak buah mereka melakukan itu, tapi ini mereka sendiri yang langsung turun tangan.

"Untuk lebih detailnya, aku anak tunggal. Aku menyukai warna hitam dan putih, tapi mulai sekarang sepertinya aku akan mulai menyukai warna biru langit." Ujar Sehun dengan senyum jahil.

My Fairy GuardTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang