It's hurt

2.4K 342 15
                                    

"Ayo sayang."

Yoona menatap nyonya Oh gugup. Maklum saja, sekarang mereka sudah berada di depan kantor Ohsung corp. Yoona memandang gedung dihadapannya dengan takjub. Gedung kantor ini sangat besar dan mewah. Yoona tidak pernah membayangkan sebelumnya bahwa dia akan memasuki kantor ini. Hidup memang benar-benar kejutan kan?

Setelah perkenalan keluarga 3 minggu yang lalu, Yoona sering kali mendapat panggilan dari nyonya Oh. Entah untuk makan bersama diluar, berbelanja, atau bahkan hanya sekedar menanyakan kabar Yoona. Yoona sangat senang dengan calon mertuanya ini. Beliau benar-benar wanita yang sangat baik, ramah dan hangat. Yoona sangat mensyukuri hal itu.

Nyonya Oh menarik tangan Yoona. "Kau malah melamun. Ayolah kita masuk."

Yoona mendesah pasrah dan tersenyum. Sekarang, dia dipaksa oleh nyonya Oh untuk masuk ke gedung ini demi menemui Sehun atau tuan Oh. Nyonya Oh mengatakan bahwa Yoona harus tahu kantor calon suaminya. Masa sudah akan menikah tapi Yoona sama sekali belum tahu?

Ketika sampai di lantai dimana ruangan Sehun berada, Yoona cukup kaget karena hampir rata-rata karyawan disana adalah perempuan. Yoona mendengus. Mereka semua cantik-cantik dan pakaian mereka tampak seperti kurang bahan.

"Jangan kau fikirkan mereka. Walaupun mereka begitu anakku tak pernah tertarik. Karena itu aku pernah salah mengira dia sebagai orang yang gay."

Nyonya Oh berbisik pelan pada Yoona. Yoona tersenyum geli. Apa jangan-jangan Sehun memang pernah hampir gay sebelum bertemu dengannya? Tak mungkin kan dia tak tertarik pada gadis-gadis ini? Kalau sekarang Yoona cukup yakin. Karena Yoona tahu Sehun begitu mencintainya.

"Aku sama sekali tak khawatir eommonim. Aku sadar aku lebih cantik dari mereka tanpa harus memakai pakaian yang kurang bahan." Jawab Yoona balas berbisik.

Mereka berdua cekikikan, tanpa menyadari semua orang memandangi mereka. Para gadis itu heran melihat seorang gadis cantik yang dibawa oleh calon ibu mertua milik bersama itu. Siapa gadis itu?

Ketika mereka sampai diruangan Sehun, semua gadis mulai berkumpul dan berbisik-bisik. Mereka sangat penasaran dengan Yoona. Tanpa babibu, sang ibu membuka pintu ruangan Sehun tanpa repot-repot mengetuk pintunya terlebih dahulu seperti biasa.

"Putraku sayang. Aku membawa tunanganmu kemari. Kau merindukannya bukan?" Kata nyonya Oh setengah berteriak. Otomatis seluruh gadis disana mematung. Ada yang sampai menjatuhkan berkas yang sedang dipegangnya, ada yang mengoles lipstik kepanjangan karena kaget, dan reaksi-reaksi lain yang benar-benar membuat geli Yoona yang sempat melihat mereka sebentar sebelum menutup ruangan Sehun.

Sehun menatap sang ibu datar dan menatap Yoona dengan pandangan bersinar. "Kalian datang?"

Nyonya Oh mendengus. "Apa-apaan itu? Apa kau tidak senang aku datang?"

Sehun terkekeh. "Bukan begitu eommoni. Aku hanya sangat terkejut melihat Yoongi ku ada disini. Kenapa kau kesini Yoong?"

Yoona tersenyum. "Eommonim mengajakku dan aku juga ingin tahu tempat kerjamu."
"Dan aku terkejut. Aku tak tahu kau sepopuler itu." Cibir Yoona.

Sehun tersenyum jahil. "Kau tahu, itu bukan keinginanku. Aku tak bisa berbuat apapun Yoong."

Sekarang nyonya Oh yang mendengus. "Aku juga tak tahu putraku senarsis ini."

Sehun terkejut. Dia lupa bahwa ibunya masih disini. Dia menoleh pada ibunya dengan pandangan lucu. "Eommoni, aku tahu kau berbicara keras begitu karena kau mau membuat mereka tahu kan? Kau tak menyukai karyawan ku."

Yoona tertawa. "Eommonim sukses membuat mereka patah hati massal."

Sehun ikut tertawa, sementara nyonya Oh merasa bangga. "Tak ada salahnya kan? Lagipula aku ingin membuat mereka sadar bahwa putraku tak menyukai mereka bukan karena dia gay. Tapi Sehun sudah mencintai perempuan lain."

My Fairy GuardTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang