Goodbye?

2.4K 387 71
                                    

Sehun berjalan menuju ruang kerjanya dengan perasaan yang kacau. Dia bahkan tak perduli pada karyawan-karyawan yang memberinya salam. Dia hanya berjalan diam menatap lurus kedepan dengan lesu.

Dia memasuki ruangannya dan langsung menghempaskan diri di kursi kerjanya. Dipandanginya foto selfie Yoona yang dibingkai manis dengan warna baby blue. Sehun tersenyum.

"Ini untukmu." Yoona menyodorkan sebuah kotak hadiah warna putih dengan pita hitam sebagai hiasannya. Mereka sedang ada di ruang kerja Sehun. Beberapa menit yang lalu Yoona datang bersama dengan Nyonya Oh, namun mereka ditinggalkan berdua karena Nyonya Oh memilih untuk pergi ke ruangan suaminya.

"Apa ini?" Sehun mengernyit sambil menerima kotak putih itu.

"Buka saja." Yoona tersenyum. "Maaf jika terlambat memberi kado."

"Hah?" Sehun merasa heran. "Bukannya ciuman yang waktu itu-"

"Yak!" Yoona berteriak malu. "Jangan dibahas."

Sehun terkekeh. "Baiklah baiklah. Maafkan aku. Tapi ini apa?"

"Buka saja. Kau ini cerewet sekali. Apa kau tidak mau?" Tanya Yoona sewot sambil mencoba mengambil kembali hadiah itu.

"Ani." Sela Sehun cepat sambil menjauhkan kado itu dari Yoona. "Ini punyaku. Kau sudah memberikannya."

Yoona mendengus. Sehun pun membuka kadonya dan terkejut mendapati foto Yoona yang berbingkai warna biru muda.

"Kau memberikanku fotomu?" Tanya Sehun geli.

"Eum." Yoona merona malu. "Itu untukmu. Agar kau selalu ingat aku."

Sehun tertawa. Dia mendekati Yoona dan merangkulnya. "Tanpa perlu memberikanku fotomu, aku sudah selalu mengingatmu Yoong. Tapi ini hadiah yang lucu. Terimakasih."

Yoona tertawa. "Mungkin hanya aku kan satu-satunya yang memberikanmu foto selfie sebagai hadiah?"

Sehun mengangguk. "Kau unik. Tapi itu yang aku suka darimu." Katanya sambil mencium puncak kepala Yoona.

Yoona hanya tersenyum dan memegang pipi Sehun. "Baguslah jika kau suka hadiahnya. Aku juga semgaja memilih warna biru karena kau pernah menggodaku yang sedang memakai baju biru saat itu. Apa kau ingat?"

"Tentu saja aku ingat." Kata Sehun riang. "Bukankah sudah kukatakan bahwa aku mengingat semua tentangmu?"

Sehun mendengus kasar kala mengingat semua itu. Hatinya tambah perih. Dia merindukan gadis itu. Sangat merindukannya. Tapi apa yang harus dia lakukan sekarang? Sikapnya kemarin pasti telah membuat gadis itu terluka.

Tiba-tiba pintu ruangannya terbuka dan masuklah Tuan Oh. Sehun seketika langsung menutup bingkai itu diatas meja dan mencoba tersenyum pada ayahnya.

"Sedang apa kau?" Tanya ayahnya heran.

"Tidak. Tidak sedang apa-apa. Ada apa abeoji?"

"Aku tahu kau sedang kesal padaku." Kata tuan Oh sambil duduk di sofa ruangan Sehun.

Sehun menghembuskan nafas pelan dan ikut duduk di sofa depan ayahnya.

My Fairy GuardTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang