Secrets Unfold

2.7K 367 51
                                    

Langit terlihat mendung, semendung hati Yoona saat ini. Dia berjalan menyusuri trotoar sambil menggeret koper dengan langkah gontai. Matanya sangat sembab dan wajahnya bengkak. Yoona memakai topi dan mengurai rambutnya agar wajahnya tak terlalu kelihatan.

Sepanjang jalan Yoona berfikir, apakah keputusannya sudah tepat? Dia tidak tahu akan kemana saat ini. Biarlah langkahnya membawanya pergi kemanapun asal bisa melupakan semua ini. Meninggalkan semua ini. Hatinya sesak.

Berkali-kali Yoona mencoba untuk menghela nafas demi menetralkan perasaannya. Dia melihat ponselnya. Dia mengganti nomornya sehingga tak ada satupun yang bisa menghubunginya. Dia sudah berjalan selama 1 jam lebih, setelah subuh tadi dia meninggalkan Baekhyun setelah dia memasak banyak untuk pria itu.

Sekarang dia sudah memutuskan. Dia akan menunggu disini. Tadi pagi dia sudah menghubungi seseorang untuk bertemu. Orang yang paling ingin ditemuinya saat ini. Orang yang menyebabkan semua kekacauan dalam hidupnya. Bae Irene.

Tak lama kemudian, seseorang memanggil Yoona. Yoona menoleh dan tampaklah seorang wanita cantik berjalan kearahnya sambil memandang Yoona tajam.

"Irene-ssi." Panggil Yoona lirih.

Irene mendekati Yoona dengan wajah sinis.

"Ada apa kau mengajakku bertemu? Dan apa itu?" Irene menoleh pada koper yang Yoona bawa. "Kau mau kemana? Pergi?" Irene tertawa senang.

Yoona mengangguk lemah. "Seperti yang kau mau selama ini kan? Kuharap kau bahagia setelah aku pergi nanti. Aku tak akan muncul dihadapanmu lagi. Aku sudah lelah terhadap semua yang kau lakukan padaku. Tapi bolehkah aku bertanya satu hal?"

Irene memandang Yoona dengan tampang datar.

"Kenapa kau sangat membenciku? Apa salahku?"

Yoona menghela nafas mencoba menetralkan perasaannya.

"Selama ini tak pernah sedikitpun aku jahat padamu Irene-ssi. Tapi kenapa? Kenapa kau lakukan ini padaku?"

Irene menghela nafas. Dia tahu lambat laun dia pasti akan membuka sebuah kenyataan yang sudah ia simpan selama bertahun-tahun.

"Kau mau tahu apa salahmu?" Tanya Irene tajam.

Yoona mengangguk pasrah.

"Kau selalu merebut apapun dariku, Im Yoona."

Yoona terdiam. "Park Chanyeol?"

"Bukan hanya dia." Jawab Irene benci. "Tapi juga kasih sayang appa."

Yoona mendelik tak mengerti. "Kasih sayang appa? Apa maksudmu?"

Irene tersenyum sinis. Lalu lama kelamaan senyum itu memudar menampakkan raut wajah penuh kesedihan.

"Kita saudara. Aku adikmu beda setahun." Ujarnya pahit.

Yoona menatap Irene tak percaya. "Kau bohong." Ujarnya tajam.

"Kau tak percaya? Silahkan tanya kepada tuan dan nyonya Bae, apakah aku anak mereka atau bukan."

Yoona memandang Irene bingung. Apa yang dikatakan wanita ini? Kebohongan apa lagi yang akan dia berikan?

"Cukup Irene. Jangan pernah mengatakan hal yang tak masuk akal." Kata Yoona emosi.

My Fairy GuardTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang