Yoona tampak asyik bergelung dengan selimutnya. Tampaknya dia sama sekali tak berniat berpisah dari bantal guling yang sedari tadi sangat erat dipeluknya. Tiba-tiba dia mendengar suara ketukan pintu. Awalnya dia tidak sama sekali memperdulikan suara itu namun semakin lama suara ketukan itu semakin kuat dan sama sekali tidak mau berhenti. Dengan frustasi, Yoona terpaksa bangkit dari tempat tidurnya dengan wajah bak harimau yang siap menerkam siapa saja yang berani mengganggu tidurnya itu. Yoona membuka pintu dan terkejut. Dia melihat wajah Oh Sehun, pria yang baru hampir sebulan dikencaninya itu sedang menatapnya dengan raut wajah yang sulit diartikan. Yoona pun berteriak sekencang-kencangnya.
Dan dia baru saja jatuh dari ranjangnya.
Yoona langsung mengusap-usap bokongnya yang terasa sangat sakit. Dia melihat sekitar, dan baru sadar jika dia sedang bermimpi. Masih dengan kesakitan, Yoona mencoba untuk mengembalikan kesadarannya. Setelah dirasa cukup sadar, Yoona membawa selimut dan guling ke ranjangnya kembali dan melihat jam dinding yang dari tadi menjadi saksi kehebohan tidurnya. Jam menunjukkan pukul 10 pagi.
"Wah, sudah pagi rupanya." Kata Yoona sambil menguap. Dia menatap kamarnya yang agak berantakan. "Apa aku sudah gila? Aku bahkan memimpikannya. Wah, mimpi tadi terasa sangat nyata."
Baru dia melangkah sebentar, dia mendengar suara dering ponsel. Yoona mencari ponselnya kesana kemari namun tidak ketemu. Akhirnya dia menemukan ponsel di bawah ranjangnya. Yoona heran kenapa dia tidur sampai begininya.
"Yeoboseyeo?" Katanya dengan suara serak khas bangun tidur.
"Yoona-ssi?" Panggil seseorang diseberang sana.
Yoona tertegun. Dia menatap layar ponselnya. Ah, kenapa dia suka sekali mengangkat telefon tanpa melihat siapa yang menelfon?
Seolah seseorang itu dapat melihatnya, Yoona pun mengapitkan ponsel antara telinga dan bahunya, kemudian dia mencoba merapikan rambut dan pakaiannya. Dia memasang senyum ceria.
"Ne Sehun-ssi, waeyo?"
Terdengar suara tawa diseberang. "Ada apa dengan suaramu? Apa kau baru saja bangun tidur? Kau lama sekali mengangkat telfonku."
Yoona benar-benar merasa malu. "Ah tidak. Aku baru saja selesai sarapan." Katanya berdusta. "Kenapa kau menelfonku sepagi ini?"
"Pagi?" Terdengar hening sebentar. "Ini hampir siang Yoona-ssi. Aku ragu kalau kau sudah lama bangun."
"Ini jam 10. Dan masih terkategori pagi." Ujarnya sebal.
Sehun terkekeh. "Baiklah. Apa kau sudah mandi?"
Yoona memperhatikan tubuhnya sendiri. "Belum." Ujarnya jujur.
"Kalau begitu mandilah. Akan kutunggu kau dibawah. Akan lebih baik kau tidak lama. Sudah kukatakan padamu kan bahwa aku tidak suka menunggu?"
Yoona tampak berfikir. "Apa kau sudah dibawah?" Tanyanya ragu.
"Menurutmu?" Sehun mendengus. "Aku sudah disini dari 10 menit yang lalu."
Yoona melebarkan matanya. "Benarkah?" Katanya kaget sambil berlari menuju jendela dan menyingkap tirainya. Benar saja, dia melihat mobil Sehun diparkiran bawah. "Kalau begitu tunggu sebentar. Aku akan mandi lalu segera kesana." Katanya panik. Namun beberapa detik kemudian dia berfikir. "Memangnya ada apa kau kesini?"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Fairy Guard
FanfictionCast: -Im Yoon A (Snsd) -Oh Se Hun (EXO) -Park Chan Yeol (EXO) -Byun Baek Hyun (EXO) -Kim Tae Yeon (Snsd) -Bae Irene /Bae Joo Hyun (Redvelvet) Synopsis: "Maukah kau menikah denganku?" Im Yoona, seorang gadis biasa dengan kehidupan yang biasa memili...