Review - 9

418 27 0
                                    

Review oleh Sesi Agustin 

060-RTS


Judul : SIN

Penulis : faradisme

Genre : Teen Fiction

Banyak part/bab : 42

Status : Completed

Blurb :

Ametta Rinjani

Cewek paling cantik disekolah. Suka dugem, sombong, tidak peduli pada apapun selain dirinya sendiri. Memiliki predikat playgirl dengan mantan hampir dimana-mana. Niatnya hanya satu, membuat semua cowok bertekuk lutut dibawah kakinya, kemudian menendangnya jauh-jauh.

Raga Angkasa

Cowok pendiam yang tidak pernah suka menjadi sorotan di sekolahnya. Lebih senang menyendiri di taman belakang jika teman-teman futsalnya sedang sibuk merokok dikantin. Ia hanya punya satu tujuan, menjauh dari cewek bermasalah manaoun hingga lulus nanti.

Metta merasa menemukan mainan baru dalam penolakan Raga. Jika cowok itu menyebut dirinya adalah sumber masalah, makadengan senang hati ia bersedia membuktikan sebeapa besar masalah yang bisa ia berikan.

Sedangankan bagi Raga, Metta adalah symbol dari kekacauan. Cuma dalam waktu satu hari, duniaserba tenang milik Raga hancur karena Metta mendatanginya dipinggir lapangan dan membungkam bibirnya di depan mata semua anak sekolah.


Review cerita :

Cerita yang berjudul SIN dan bergenre Teen Fiction ini benar-benar bercerita tentang kehidupan para remaja khususnya pelajar SMA. Mulai dari pergaulan, kedisiplinan, dan percintaan. Disini di kemas dengan sempurna oleh Author yang memang ingin menyampaikan pesan yang ada dalam ceritanya. Dari berbagai sudut pandang, alur yang kompleks, penokohan yang sesuai karakter masing-masing, pemilihan katanya pun beragam dengan khas gaya penulisnya.

Kelebihan dan Kelemahan Novel

Kelebihan

Tema : Dengan tema satu kata mampu membuat terkesan rapi dan sederhana namun berjuta makna didalam ceritanya.

Latar : Tempat, waktu dan suasana yang berbeda-beda membuat cerita terkesan lebih hidup dan nyata.

Alur : Alur yang digunakan merupakan alur campuran sehingga sangat kompleks namun cukup mudah untuk dipahami dan dimengerti oleh pembaca.

Penokohan : Tokoh yang terbilang cukup banyak dengan berbagai karakter yang menonjol membuat pembaca tidak kesulitan dengan peran tokoh yang memang digambarkan langsung oleh penulis maupun melalui dialog antar tokoh, pikiran-pikiran dalam hati tokoh, reaksi terhadap tokoh lain kepada tokoh utama, lingkungan disekitar tokoh, penampilan tokoh/bentuk fisik tokoh, atau reaksi tokoh utama terhadap suatu masalah.

Sudut pandang : Penulis menggambarkan tokoh-tokohnya dengan berbagi sudut pandang yang berbeda dari masing-masing tokoh yang menceritakan tokoh lain. Sudut pandang orang pertama,baik itu orang pertama sebagai tokoh utama, orang pertama sebagai pengamat. Sudut pandang orang ketiga dengan orang ketiga serbatahu dan orang ketiga terarah.

Amanat : Pesan penulis pada pembaca sangat tersampaikan dengan berbagai rangkaian konfik yang terjadi dan penyelesaian masalah yang dapat diatasi oleh tokoh utama. Dari cara tokoh menghadapi masalah sampai menyelesaikannya itu membantu para pembaca untuk menerapkan tindakan yang sama saat menghadapi suatu masalah.

Kekurangan

Alur : Pada saat mengingat atau mengenang kejadian lampau, seharusnya diberi tanda tetapi pada cerita ini tidak diberi sama sekali.

Diksi : Banyak kata yang tidak dimengerti sebagian pembaca karena pemilihan kata yang kurang tepat sehingga mengganggu saat membacanya.

Kesimpulan : Cerita ini banyak memberikan pengaruh, baik itu pengaruh positif maupun negatif tergantung bagaimana para pembaca menyikapinya. Dalam cerita ini banyak perilku dan sikap yang kurang baik, dari ucapan tokoh maupun tindakan tokoh terhadap tokoh lain.


Qoutes :

"God hates the sin, not the sinner"

"Aku menemukan cara untuk bahagia. Buktinya? Ya, kamu."

-Raga Angkasa-

"Terlalu banyak terbayang. Terlalu banyak usaha melupakan."

-Raga Angkasa-

"Karena waktu tidak bisa kembali."

-Ametta Rinjani-

A Moment To Remember - Review StoryWhere stories live. Discover now