BAB 11

29.3K 2.5K 84
                                    

"Apakah waktu yang berhasil mengubah kamu?"

***

"Shit!" maki gadis itu mengepalkan tangan.

"What the fuck."

"Bitch!"

"What the hell," balas seseorang di hadapannya tersenyum renyah sambil melipat tangan di bawah dada.

"Maksud lo apa kempesin ban mobil gue?" Alesya mendorong bahu Kervia dengan kasar. Mengingat seluruh ban mobil kempes tanpa tersisa sedikitpun udara.

Merasa tidak terima Kervia mendorong balik bahu Alesya. "Itu balesan dari jus gue kemarin."

Plak!

Satu layangan tamparan melandas sempurna di pipi bersemu warna khas blush on milik Kervia.

"Bangsat!"

Plak!

Satu tamparan panas berganti melandas di pipi Alesya. Tatapan emosi muncul. Atmosfer mendadak memanas. Tangan Kervia cepat melesat meraih rambut Alesya. Tak ingin kalah ia menarik rambut kuncir kuda Kervia.

Adu jambak terjadi.

Koridor yang tadinya sepi sekarang berubah membentuk gerumbulan lingkaran. Sorak sorai siswi seperti sedang menonton aksi duel maut sepanjang masa. Sesekali tubuh mereka saling terdorong menghantam tembok namun hal ini tidak meredamkan keadaan.

"Ayo! Ayo!"

"Ayo Sya!"

"Ayo Kervia!"

Seolah sorakan itu semakin membakar semangat kedua gadis itu untuk terus beradu kekuatan tangan.

Alesya dan Kervia kalau sudah ketemu pasti tidak pernah akur. Mereka berdua seperti dua api yang saling menyerang.

"BERHENTI!"

Terikan wanita tujuh oktaf mengalihkan pandangan seluruh penonton adu jambak pada sumber suara. Sontak seluruh penonton membuyarkan barisan menyisakan dua gadis yang sudah saling melepas mangsa.

"Apa-apaan ini?" bentaknya lagi. Lantas menggengkan kepala.

"Kalian lagi?"

"Dia tuh bu," tunjuk Kervia pada Alesya.

"Apa lo? Lo yang mulai."

"Lo yang mulai."

"Lo!"

"Bacot ya lo!"

"DIAM!" bentaknya lagi. "Kalian berdua ikut saya ke ruang BK."

"Kervia yang mulai bu," bela Alesya lagi. Mata Kervia membelalak.

"Lo duluan yan-"

"Ikut saya!" suara bu Bilan semakin keras masuk ke gendang telinga. Membuat berdebatan Alesya -Kervia mendadak hening.

Ruang Bimbingan Konseling.

Di sini mereka sekarang. Ruang BK. Duduk di hadapan bu Bilan dengan tatapan mengintimidasi. Tanpa berkutik Alesya dan Kervia membisu.

"Ada apa lagi dengan kalian?" tanya bu Bilan membuka percakapan.

"Dia yang mulai dulu bu."

"Si Sya yang mulai dulu. Dia yang bikin gaduh."

"Gak bakal ada asap kalau gak ada api," jawab Alesya acuh memiringkan senyum.

"Apa lo? Berani lo?"

Bumantara Dan AmertanyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang