Taehyung langsung bangkit dan mendudukan Yoongie dipangkuannya baru berbalik untuk memastikan pintu sudah tertutup atau--
"Kenapa Yoongi hyung sangat menggemaskan sekali?"
Puk!
"Benarkan dulu caramu berbicara, menganggu saja,"
"Yak! Appo!!" teriakan Jimin membuat Yoongie sedang asik memainkan kemeja Taehyung ikut menoleh.
"Ehmm, h-- haii y-- yoongi hyung," Namjoon menyapa dengan kikuk.
"Hiks-- hiks--" Yoongie tiba-tiba menangis dan itu membuat mereka panik seketika.
"Hyung, kalian masuklah dan jangan lupa kunci pintunya. Ppalli!" perintah Taehyung yang langsung dilakukan mereka.
Taehyung membenarkan posisi yoongie yang masih menangis dilehernya lalu mulai mengusap punggungnya. Taehyung juga menggerakan tubuhnya kekanan dan kekiri, "Sayang, tidak papa. Mereka tidak jahat kok, percaya sama daddy."
Yoongie menggeleng keras dan semakin mengencangkan tangisnya,
"Taehyung-ah, apa yang harus kita lakukan?" Hoseok ikut panik saat Yoongie semakin mengencangkan tangisnya,
"Tolong ambilkan botol susu itu hyung," suruh Taehyung lalu Hoseok segera melakukannya.
"Sssttt, sayang. Daddy disini, jangan menangis terus sayang. Cup-- cup-- cup--" bisik taehyung lalu memberikan botol susu yang masih hangat tadi ke yoongie.
Yoongie mulai tenang lalu tertidur dipangkuan Taehyung.
"Hyung, duduklah. Apa kalian tidak lelah berdiri terus?"
Lalu Namjoon, Hoseok, dan Jimin pun mendudukan diri didepan Taehyung.
"Miann, taehyung-ah. Kami benar-benar terkejut dan merasa bersalah," -Namjoon
"Sudahlah, kurasa Yoongie masih takut dengan kalian, hyung." Kata taehyung tanpa menatap mereka karena masih asik dengan yoongie yang tertidur di pangkuannya itu.
"Bagaimana ini? aku tidak mau yoongie membenci ku," Jimin cemas
"Kau pikir aku tidak?" Hoseok menyaut
"Kalian bisa membujuknya setelah ini, yoongie masih butuh istirahat karena keadaan nya belum stabil." Jelas Taehyung,
"Belum stabil? apa Yoongie sakit? bagaimana bisa?" -Namjoon
Taehyung mengangguk lalu menatap yoongie dengan sendu, "Dia belum mengisi perut kecil nya selama beberapa hari ditambah jam istirahatnya yang kacau, dan itu semua karena kita."
Yang lain ikut menatap yoongie dengan sendu,
"Aku benar-benar leader yang buruk," Lirih namjoon,
"Sudahlah hyung, ini bukan hanya salah mu. Ini salah kita semua," Kata Jimin sambil merangkul Namjoon
---
"Yoongi-a, untuk apa koper-koper itu?" Jin bertanya sambil meminum air yang baru diambilnya dari dapur
Yoongi berbalik menatap Jin lalu tersenyum dengan manis
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Selamat tinggal hyung. Kau tau, aku sangat menyayangimu."
Setelah itu Yoongie meninggalkan Jin.
"YOONGI-A, YOONGI-A, MIN YOONGI!!!"
Jin langsung terbangun dengan keringat yang sudah membasahi seluruh tubuhnya.
Dia mengedarkan pandangannya dan baru ingat kalau dia sedang menemani kuki tidur.
"Ahh, kemana semua orang?" Jin bertanya-tanya saat baru keluar dari kamar kuki.
Akhirnya, Jin memutuskan untuk menghubungi Namjoon.
"Yak! Namjoon-a! dimana kalian semua? kenapa dorm kosong seperti ini?!"
"Mian hyung, kami sedang di kantor."
"Kenapa kalian tidak mengajak kami? biar aku bangunkan kuki dulu baru menyusul kalian kesana."
"Eeeitt, jangan hyung, jangan. Kami akan segera pulang, tunggu saja kami dirumah dan jaga kuki."
"Hmm, baiklah-baiklah."
Tut... tut... tut...
Setelah itu, Jin pergi kekamarnya untuk membersihkan diri.
Selesai mandi, Jin mulai merapihkan kamarnya dan Yoongi itu hingga dia menemukan kertas yang terselip dibawah kasur yoongi.
Seketika mata Jin melebar saat mengetahui isi dari kertas itu.
Surat Pengunduran Diri
Jin langsung terduduk dilantai dan menangis sejadi-jadinya.
"Jangan pergi yoongi-a, mianhae,"
Lalu Jin menangis sambil memeluk foto yoongi yang ada meja dekat kasur yoongi dengan erat.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
