Bab 5 : Aku Tak Menyukai Pria, Tetapi...

1.8K 108 7
                                    

Penulis : Angelina

English translator : TC Chan

Indonesia vers : Rosie

Semenjak peristiwa di kantin, semua orang menganggap Mai Ding dan An Ziyan sangat dekat. Karena hubungan yang mereka berdua miliki, Mai Ding merasa tersanjung dan menikmati kedekatannya dengan An Ziyan seperti memenangkan lotere. Suatu hari, Li Ming seharusnya pergi menonton film dengan seorang gadis tetapi ia ditolak, oleh karena itu ia memberikan tiketnya pada Mai Ding.

"Mengapa kau memberikannya padaku? Dengan siapa aku harus menontonnya?" Mai Ding bertanya sambil memegang tiket itu.

Li Ming langsung menatap mata Mai Ding : "Berhentilah berpura-pura."

Mai Ding bingung dengan ucapan Li Ming, apa maksudnya ia berkata seperti itu : "Haruskah kita pergi bersama?" Li Ming duduk di depan komputernya dan berkata, "Jangan bercanda, aku tak akan pergi ke bioskop dengan seorang pria."

"Lalu dengan siapa aku harus pergi?"

"Kau masih saja bertanya lagi. Berhenti berpura-pura. Kau punya An Ziyan kan?"

Li Ming mengingatkan Mai Ding mengenai keberadaan An Ziyan melalui ucapannya. Oh, ya, An Ziyan, ia berpikir.

Ia melesat pergi dengan tiket di tangannya dan mengetuk pintu kamar tetangganya (yaitu An Ziyan). An Ziyan hanya membuka sedikit pintunya karena memiliki firasat buruk dengan kemunculan Mai Ding di depan pintunya. Ia bahkan tak berniat untuk membiarkannya masuk ke dalam.

"Hey kawan, ayo kita ke bioskop." Mai Ding melambaikan tiket bioskop gratisnya.

"Tidak tertarik."

"Oh ayolah. Ini film yang bagus. Alice In the Wonderland 3D."

"Kekanakan."

"Aktor favoritku yang main."

Mata Mai Ding berbinar-binar ketika berkata mengenai Jhonny Deep.

"Pervert." ~aku bingung maksud kata 'pervert' disini, apakah An Ziyan menganggap Mai Ding mesum karena mengidolakan seorang aktor pria? Atau sekedar menganggapnya 'aneh'?~

"Ayolah, menonton film sendirian sangat membosankan."

An Ziyan menyerah, berbicara dengan Mai Ding hanya membuang-buang tenaganya saja. Saat ia akan menutup pintu, Mai Ding mengancamnya.

"Kalau kau tak mau pergi, aku akan mengatakan pada semua orang kalau kau menyukai pria dan wanita."

Mai Ding sangat bodoh menganggap ancaman seperti itu akan mempan padanya. An Ziyan benar-benar mengacuhkannya dan menutup pintu setelah berkata, "Terserah" dengan sikap dingin. Mai Ding sudah kebal dengan perlakuan seperti itu (sebelumnya sudah berkali-kali pintu itu ditutup didepan wajahnya) dan ia tetap tidak putus asa dengan terus menggedor pintu. Dia harus cepat karena film akan dimulai sejam lagi.

Ia tak memikirkan kalau waktunya yang terbuang disana, dapat ia pakai untuk memaksa Li Ming ke bioskop sekarang. Akhirnya An Ziyan membuka pintu setelah 30 menit digedor tanpa henti.

"Ok, baiklah. Aku akan pergi dengan satu syarat."

"Baiklah. Apa itu?"

Mai Ding bersemangat.

"Berhenti menggangguku setelah ini." Mai Ding ragu-ragu untuk beberapa saat. Setelah menatap tiket bioskopnya, ia langsung berkata, "DEAL!" Menyetujui dahulu syaratnya apapun itu. An Ziyan tidak tahu kalau Mai Ding bukanlah jenis orang yang dapat memegang janjinya.

Will You Still Love Me Even If I'm A Man?~Indonesia VersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang