Mai Ding sangat bahagia mengetahui kalau An Ziyan mencintainya. Tak berapa lama kemudian, ia mengetahui kalau Bai Xiaosi hanya mengerjainya. Bai Xiaosi sama sekali tak menduga An Ziyan bersedia melakukan segalanya untuk meredakan kemarahan Mai Ding dan melakukannya dengan mudah.
Mai Ding sekarang merasa kalau An Ziyan terlalu licik untuk bersenang-senang. Dan hal yang sama akan terjadi pada mantan kekasihnya itu. Tetapi kalau dipikir-pikir lagi, sebagai kekasih dari seorang pria licik, seberapa baik ia?
Ini adalah hari Sabtu. Bagi Mai Ding, ini adalah hari penuh penderitaan, karena ia harus menjalankan tugasnya sebagai pembantu rumah tangga An Ziyan. Ia membenci dirinya saat memikirkan situasi ini. Apa gunanya ia melakukan itu? Sabtu pagi yang indah menjadi rusak karena ia gegabahll.
Begitu tiba dirumah An Ziyan, ia mengeluarkan kunci yang telah diberikan padanya. Suasana di dalam rumah sepi. Tak ada seorangpun di ruang tamu. Apakah An Ziyan ada dirumah? Perlahan ia berjingkat memasuki kamarnya dan menemukan An Ziyan tengah berada di dalam kamar mandi.
"Aku datang." Mai Ding berteriak ke arah kamar mandi.
"Mmm."
Mai Ding menggulung lengan kemejanya, yang pertama ia lakukan adalah membuka jendela kamarnya membiarkan sinar matahari memasuki kamar itu. Yang langsung membawa kehangatan ke dalam ruangan. Ia mengawali pekerjaannya dengan mengganti seprai tempat tidur An Ziyan sembari melakukannya, ia berteriak, "Dalam perjalanan kemari, aku mampir ke toko DVD dan menyewa beberapa DVD dan membeli makanan ringan. Kita bisa menontonnya malam ini."
Tak ada jawaban dari An Ziyan. Tetapi Mai Ding yakin ia mendengarnya.
Setelah memasukkan seprai dan pakaian kotor ke dalam mesin cuci, ia menyiapkan roti dan susu dan membawanya ke kamar. Ia kemudian bersandar di dinding di dekat pintu kamar mandi, ia berkata, "An Ziyan apa kau seperti aku juga? Kau juga tak memiliki banyak teman? Aku tak menemukan jejak orang lain selain dirimu di rumah ini. Tapi melihat karaktermu yang buruk, menurutku hal itu wajar. Berbeda denganku... Mengapa tak ada yang menyukaiku? Bahkan, tak seorangpun mau berteman denganku dan orang-orang yang berteman denganku akhirnya hanya membullyku..." sejenak ia berhenti, "Ya bahkan kau terkadang membully aku, tetapi aku tau kau berbeda. Siapa bilang Tuhan itu adil? Aku tak akan bernasib menyedihkan seperti ini kalau memang Tuhan itu adil." Kapanpun Mai Ding hanya berdua dengan An Ziyan, ia tak tahan untuk selalu membagi beban dipikirannya, yang memberatkan hatinya. Itu benar. Sejak Mai Ding kecil, ia selalu merasa iri dengan orang-orang disekitarnya yang memiliki banyak teman. Di usia dua puluh tahun, ia dapat menghitung jumlah temannya hanya dengan menggunakan satu tangan.
Pintu kamar mandi terbuka, An Ziyan meraih Mai Ding dan menariknya masuk kedalam.
"Kau tak membutuhkan orang lain, kau memiliki aku."
Mai Ding tersenyum saat melihat An Ziyan. Mungkin Tuhan masih adil padanya, pikirnya. Itulah mengapa Tuhan memberikan An Ziyan padaku, ciptaanNya ini.
An Ziyan mengambil kesempatan untuk mendorongnya ke air. "Apa yang kau lakukan, pakaianku basah semua!"
"Ayo mandi bersama."
"Siapa yang mau mandi bersamamu? Kenapa kau menyentuhku disitu? Ini siang hari. Apa yang ada dalam otak kotormu sekarang?" Mai Ding, tentu saja, seseorang yang memiliki kepercayaan kuat bahwa apa yang ada dipikiran An Ziyan sekarang adalah sesuatu yang seharusnya dilakukan dimalam hari.
"Ah, bukankah kau bilang kalau sekarang aku bisa melakukannya kapanpun aku mau?" Bersamaan dengan itu, ia menanggalkan pakaian Mai Ding, bahkan tanpa menunggu jawaban darinya. Ia menciumnya dengan penuh gairah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Will You Still Love Me Even If I'm A Man?~Indonesia Vers
RomanceFilm Like Love diadaptasi dari novel ini. Penulis : Angelina Diterjemahkan dari Bahasa Mandarin ke Bahasa Inggris : Dynasti_LikeLove Diterjemahkan dari Bahasa Inggris ke Bahasa Indonesia : Rosie Saya hanya berbagi, saya tidak memiliki hak cipta atas...