Saat MaiDing menanti kemunculan AnZiyan, BaiXiaoSi datang.
BaiXiaoSi meneriakkan nama MaiDing keras-keras dari bawah tangga asramanya. MaiDing melongok kebawah dan mendapati wajah BaiXiaoSi yang tersenyum.
Mereka duduk di cafe dekat kampus.
"MaiMai aku datang kemari untuk mengucapkan salam perpisahan. Aku harus kembali ke Amerika untuk melanjutkan sekolahku." BaiXiaoSi datang tiba-tiba dan pergi layaknya angin.
"Mengapa kau tak
Melanjutkan sekolahmu disini saja?"
"Aku tak mau hidupku dikontrol orang lain. Mereka sangat cerewet sampai-sampai aku sangat membenci mereka."
Menurut MaiDing dalam hal ini ia memiliki kesamaan dengan AnZiyan. Tetapi begitu ia mengingat AnZiyan ia menjadi kesal, mengaduk kopinya menggunakan sendok, "Err, XiaoSi apa kau mengetahui apa yang terjadi pada AnZiyan?"
Sekilas tatapan BaiXiaoSi nampak bingung dan berhenti tersenyum, "Sudah kuduga kalau pria itu tak mengatakan apapun padamu."
"Kau mengetahui sesuatu tentangnya?"
"Kakeknya jatuh sakit dan dirawat di rumah sakit. Saat ini ia tengah menemani kakeknya di rumah sakit. Orang tuanya selalu sibuk jadi sebenarnya An dibesarkan oleh kakenya."
“Mengapa ia tak menceritakan masalah ini kepadaku? Ironis sekali karena aku mengetahui semua tentangnya darimu.” Meskipun MaiDing sangat mengkhawatirkan keadaan kakek AnZiyan, kekasih AnZiyan adalah dirinya, yang berusaha memahami segalah sesuatu tentang pacarnya justru dari orang lain. “Dari pengalamanku, dia tak ingin kau merasa cemas, jadi ia tak bercerita kepadamu.”
“Tetapi aku memang harus lebih perhatian dengan hal-hal seperti ini.”
“Bagaimana bisa kalian berdua memiliki pikiran yang sama terhadap satu masalah? AnZiyan adalah AnZiyan. Dirimu adalah dirimu. Saat terjadi sesuatu, ia tak ingin kau mencemaskannya jadi ia tak menceritakan semuanya padamu, sedangkan kau tak ingin dianggap sebagai orang asing. Kalian berdua bersikap sesuai dengan sudut pandang kalian masing-masing dan saling memikirkan satu sama lainnya. Jadi, kau tak boleh menyalahkannya, ok?”
Ucapan BaiXiaosi membuat MaiDing sedikit tenang. Apa yang ia katakan memang masuk akal. Kakek AnZiyan tengah sakit, jadi saat ini bukanlah waktu yang tepat untuk marah. MaiDing bukanlah orang yang tak punya akal sehat. Ia, dirinya pernah berjanji untuk tetap mendampingi AnZiyan, jadi ia akan bersikap sebaik yang ia bisa.
Setidaknya, sekarang ia sudah mengetahui apa yang tengah terjadi pada AnZiyan. Ia merasa ini jauh lebih baik daripada tidak mengetahui apapun.
BaiXiaosi melirik jam tangannya dan berdiri. “Sudah waktunya pergi.” Setelah dua langkah berjalan, ia berbalik dan tersenyum pada MaiDing. “MaiMai, aku menyerahkan AnZiyan padamu, cintailah dia dengan sebaik-baiknya, dengan seluruh kemampuanmu. Meskipun seluruh dunia menolakmu, aku, BaiXiaosi akan merestui.” Setelah mengatakan hal ini, ia melambaikan tangannya pada MaiDing dan berlalu pergi.
MaiDing menatap kea rah BaiXiaosi pergi, terdiam.
Saat MaiDing tiba di asrama, LiMing mendekap leher MaiDing menggunakan lengannya. “Hey kawan, aku membuat janji dengan beberapa gadis cantik hari ini, kami akan makan malam. Datanglah ke acara kami.”
MaiDing melemparkan lengan LiMing. “Aku tak mau ikut.”
“Ayolah! Kita kan teman. Aku tahu kau sudah tak tertarik pada gadis-gadis, jadi kau tak akan merampas perhatian mereka.”
“Kau sangat licik.”
“Setiap pria memiliki sisi iblis didalam dirinya. Ayolah, kita sudah sangat lama tidak pergi minum bersama. Kau menunggu AnZiyan seperti seorang istri yang bersedih setiap hari. Mengapa tak kau coba untuk membunuhku saja?”
KAMU SEDANG MEMBACA
Will You Still Love Me Even If I'm A Man?~Indonesia Vers
RomansaFilm Like Love diadaptasi dari novel ini. Penulis : Angelina Diterjemahkan dari Bahasa Mandarin ke Bahasa Inggris : Dynasti_LikeLove Diterjemahkan dari Bahasa Inggris ke Bahasa Indonesia : Rosie Saya hanya berbagi, saya tidak memiliki hak cipta atas...