Ketika sampai di rumah Mai Ding, Mai Ding masih tertidur lelap di pangkuan An Ziyan. An Ziyan mencoba membangunkannya. "Hey! Cepat bangun!" Tetapi sekeras apapun usahanya membangunkan Mai Ding, anak itu hanya mengerutkan wajahnya, menepis tangan An Ziyan dan kembali tertidur. An Ziyan terpaksa memakai sedikit kekerasan. Ia bahkan berteriak pada Mai Ding, tetapi Mai Ding tak menggubris, tetap tertidur seperti gelondongan batang pohon.
Mai Ding sangat lelah karena malam sebelumnya ia bergulang-guling di tempat tidur, memikirkan tentang Bai xiaosi sepanjang malam. Ditambah lagi, ia bepergian kesana kemari hari ini. Sekarang disaat akhirnya ia bisa tertidur, bisa dipastikan kalau tidurnya sangat dalam dan nyenyak. Membangunkannya sekarang hampir tidak mungkin.
An Ziyan merasa kesal tetapi ia dengan tenang duduk di mobil. Meletakan tangannya dikepala, ia kembali menatap Mai Ding.
Seperti itulah, malam itu mereka lalui. Mai Ding terjaga dan untuk sesaat, ia tak tau dimana ia berada. Ia langsung bangun dan menemukan An Ziyan menyelimutinya dengan jaketnya dan jaket itu telah terjatuh. An Ziyan juga terbangun karena gerakan tiba-tiba Mai Ding. "Kenapa kau tidak membangunkan aku?" Mai Ding bertanya dengan nada kebingungan. "Bagaimana aku harus menjelaskannya pada orang tuaku? Ini semua salahmu! Jika saja kau membangunkan aku, hal ini tidak akan terjadi. Dan lagi, bisa saja tetanggaku memergoki kita disini. Bagaimana bisa kau membiarkan hal seperti ini terjadi?" Mai Ding melemparkan semua kesalahan pada An Ziyan, tanpa menyadari bahwa ia, juga memiliki peranan besar atas kejadian ini.
An Ziyan hanya diam. Di kepalanya, ia berpikir : apakah selama ini ia terlalu memanjakan Mai Ding? An Ziyan keluar dari mobil dan mendekati Mai Ding; ekspresi wajahnya dingin dan suram. Mai Ding bisa merasakan kalau ada sesuatu yang tidak benar. Ia mundur, "Jangan gegabah. Kita bisa membicarakannya baik-baik."
"Denganmu, tak ada yang perlu dibicarakan." Kata An Ziyan dengan dingin.
"Sepertinya kau tidak terlalu baik. Bagaimanapun juga, aku ini sudah seperti istrimu. Mengapa kau sangat sensitif?"
An Ziyan menyeret Mai Ding yang berusaha menjauh kemudian melemparkannya keluar dari mobil. Setelah itu, ia menghimpit Mai Ding ke mobil dan memeganginya dengan posisi meragukan kemudian mendesis padanya, "katakan sesuatu yang baik padaku, sekarang."
"Untuk apa?"
An Ziyan mulai melepaskan sabuk Mai Ding, sepenuhnya menyadari bahwa ia berada di dekat rumah Mai Ding dan hal itu ia lakukan di siang hari. Saat itulah, Mai Ding ketakutan. Jantungnya berdebar kencang sampai-sampai hampir melompat dari tenggorokannya. Ia ingin membalas tetapi An Ziyan memeganginya dengan erat. Satu-satunya hal yang membuatnya bersyukur adalah saat itu masih sangat pagi dan tidak ada seorangpun di jalanan.
"Kakak besarku sayang, kumohon jangan menyikapi hal ini terlalu berlebihan. Kita berada di dekat rumahku jika kau mengerti apa yang aku maksud." An Ziyan tak menggubris. Ia mulai melepaskan sabuknya. Mai Ding melebarkan kakinya untuk mencegah celananya melorot. "Kau gangster sialan, aku akan melapor ke polisi, kuberi tau kau. Biar semua orang tau betapa kampungan dirimu."
An Ziyan menurunkan retsletingnya dan Mai Ding mulai panik. "Ok ok aku yang salah. Kumohon maafkan aku karena telah menyalahkanmu. Aku tak seharusnya bersikap seperti itu."
"Itu tidak cukup." An Ziyan berkata dengan singkat dan melepaskan celana Mai Ding. Mai Ding berusaha sekeras mungkin agar celananya tak lepas. Ia tak mengira An Ziyan akan bersikap sejauh ini padanya. Seolah-olah dia melakukan sesuatu yang sangat salah.
"Aku akan menulis surat pernyataan bagaimana aku benar-benar menyesali perbuatanku." Mai Ding mengerahkan semua kemampuannya untuk berkompromi. Citra baiknya saat ini dipertaruhkan dan ia harus menjaganya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Will You Still Love Me Even If I'm A Man?~Indonesia Vers
RomanceFilm Like Love diadaptasi dari novel ini. Penulis : Angelina Diterjemahkan dari Bahasa Mandarin ke Bahasa Inggris : Dynasti_LikeLove Diterjemahkan dari Bahasa Inggris ke Bahasa Indonesia : Rosie Saya hanya berbagi, saya tidak memiliki hak cipta atas...