Bab 30 : Menemukanmu, Tetaplah Di Sisiku Selamanya

1.1K 70 4
                                    

Seminggu kemudian, LiMing berdiri di depan pintu kamar AnZiyan dan mengetuk pintunya. Ia sadar kalau ia harus menjelaskan semuanya dengan gamblang dan mempertanggungjawabkannya. Pintu terbuka. AnZiyan nampak mengerikan, membuat kaki LiMing gemetaran. Jika ia menceritakan yang sesungguhnya terjadi, ia mungkin akan dihajar. Tetapi ia tetap harus melakukannya.

"An..., ada yang harus aku jelaskan kepadamu."

AnZiyan menatap LiMing tanpa berkata apapun.

Jelas sekali kalau LiMing merasa gugup, tetapi ia tetap mengatakan semuanya dari awal sampai akhir dengan cepat. Ia memandang AnZiyan kemudian kembali ke kamarnya. Ia merasa sangat lega. Meski expresi di wajah AnZiyan tetap dingin, LiMing bisa merasakan ada sesuatu yang berubah. JuLi berpikir kalau ia telah menyelesaikan masalahnya. Akhir yang sangat sempurna, pikirnya saat ia mendengar berita mengejutkan mengenai kepindahan MaiDing. Seolah semuanya telah diatur oleh takdir. Sekarang adalah saatnya ia menunjukkan perasaan cintanya pada AnZiyan. Ketika kelas berakhir, hanya ada mereka berdua di kelas, AnZiyan dan dirinya.

JuLi merasa sangat gugup, ini adalah pertama kalinya ia berdekatan dengan AnZiyan seperti ini. Ia memainkan helaian rambutnya : "AnZiyan, kita sudah lama saling mengenal. Aku ingin memberitahumu kalau aku sangat mencintaimu, saat ini merupakan saat-saat paling berharga dalam hidupku. Dapatkah kau menerima cintaku?"

AnZiyan mengerutkan keningnya : "Siapa kau?"

JuLi berusaha dengan keras agar ia bisa satu kelas dengan AnZiyan, tetapi tetap saja AnZiyan tak mengenalinya. Sungguh menyedihkan. Tetapi ia tetap berusaha tersenyum : "Sungguh kau tak mengenalku? Sudah lama aku satu kelas denganmu, tetapi kau sama sekali tak pernah menganggapku. Kau benar-benar keterlaluan, tetapi hal itu tak masalah sekarang. Aku akan membuatmu mengingatku untuk selamanya. Aku JuLi."

AnZiyan bersandar pada meja, ia menatap JuLi kemudian menghampirinya.

"Apa kau ingin menjelaskan sesuatu tentang foto MaiDing?" AnZiyan langsung membahas pokok permasalahan utamanya.

Sekilas JuLi nampak gugup kemudian langsung menyangkal : "Aku tak mengerti maksudmu."

"Sungguh?" AnZiyan memicingkan matanya.

JuLi tak berani menatap mata AnZiyan :"Ia sudah pergi. Kenapa kau membahasnya? Ia bahkan tak layak bersamamu."

"JuLi, asal kau tahu aku ini bukanlah seorang gentleman, aku tak akan keberatan untuk memukulmu." AnZiyan mengancamnya dengan nada pelan.

"Aku sudah lama mencintaimu dan aku melangsingkan tubuhku untukmu. Kenapa kau sama sekali tak peduli padaku? Apakah dia lebih baik dariku? Aku akan membuktikan kalau aku mampu menjadi lebih baik darinya." JuLi tak mampu mengontrol perasaannya saat mendengar jawaban AnZiyan.

"Aku benar-benar membenci perempuan sepertimu."

" Kenapa kau bilang begitu? Apakah Cintaku padamu tak ada artinya?" JuLi menarik lengan baju AnZiyan dengan brutal, tetapi AnZiyan mendorongnya hingga jatuh ke lantai.
An hanya menatapnya dengan dingin, ia menuju pintu keluar kemudian berkata pada gadis gila itu, " Jangan pernah muncul di hadapanku lagi, mengerti?"

"Kumohon jangan pergi, AnZiyan, kembalilah. Aku tergila-gila padamu. Aku rela melakukan apapun untukmu." JuLi menangis. Suara tangisannya terdengar jelas di dalam ruang kelas yang kosong. Cintanya ditolak dengan kata-kata singkat. Ia tak mengerti, ia mengira kalau MaiDing tak disini ia bisa menjadi kekasih AnZiyan. Alasan utama mengapa ia tak dapat memahaminya adalah karena ia tak mengerti apa itu cinta. Alasan yang tak pernah ia sadari mengapa AnZiyan tak pernah sekalipun menjadi miliknya. Meski ia perempuan yang licik, terkadang ia sungguh tak mampu berbuat apapun.

Will You Still Love Me Even If I'm A Man?~Indonesia VersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang