Mai Ding menolak membukakan pintu. "Bagaimana kalau aku membatalkan kesepakatan kita? Aku benar-benar tak akan pergi."
"Kalau kau tak keluar dan menuruti permintaan ini kau akan dihukum sepanjang tahun ini!" Ayah Mai Ding berteriak dari liar kamar Mai Ding. Ia marah karena saat ini ia telah merencanakan makan siang untuk perjodohan. Ia tak bisa membatalkannya begitu saja sekarang. Ia akan kehilangan muka.
Mendengar ancaman itu, Mai Ding merasa agak takut. Ia menelpon An Ziyan, memohon padanya agar menolongnya, "An Ziyan, apa yang harus aku lakukan? Ayahku terus memaksaku. Aku takut kalau aku tak dapat menahannya lagi. Ia bahkan mengancamku. Ia mengatakan akan menghukumku sepanjang sisa tahun ini."
An Ziyan terbangun dari tidurnya. "Kalau kau pergi, aku akan membunuhmu." Dan setelah berkata begitu, ia menutup telepon. Dan kembali tidur.
Kasihan Mai Ding. Ia terjebak diantara iblos dan lautan yang dalam.
Ibu Mai Ding mengetuk pintunya dengan marah, berteriak. "Mai Ding, anak nakal. Kalau kau tak segera membuka pintu, aku akan sangat marah." Meringkuk di sudut kamar, Mi Ding spontan menjawab. "Aku sudah punya pacar."
Tiba-tiba suasana menjadi sunyi. Mai Ding membuka pintu dan melihat wajah kedua orang tuanya terkejut. Ibu Mai Ding berkata, "Kalau kau mengatakan itu hanya untuk menghindar dari kencan ini, lupakan saja. Aku bukan orang yang mudah tertipu."
"Itu benar. Untuk apa aku berbohong padamu."
"Mengapa kau tak mengatakannya kemarin?"
"Waktunya tidak tepat. Tetapi sekarang karena kalian berdua memaksaku untuk pergi kencan, aku tak punya pilihan lain selain mengatakannya." Kemampuan Mai Ding untuk berbohong bisa dibilang sangat baik.
"Apa kau memiliki fotonya?" Ibu Mai Ding bertanya, tak mau percaya begitu saja.
"Aku tak punya."
"Kau memiliki foto teman asramamu yang tampan tetapi kau bahkan tak memiliki foto pacarmu? Kau pikir aku bodoh?"
"Ia benci difoto. Bukan salahku, kan?"
"Kau pikir aku akan percaya padamu dengan mudah? Telpon dia sekarang. Aku ingin bicara dengannya. Dengan begitu aku akan percaya padamu dan tak akan memaksamu lagi." Ibu Mai Ding sedikit keras kepala.
Mai Ding tak tau apa yang harus ia lakukan. Ia tak menyangka ibunya akan memakai cara ini. Sepanjang hidupnya ia selalu dikendalikan oleh wanita-wanita kuat dan semua temannya pria. Wanita yang terlintas dipikirannya saat itu adalah ellen dan An Su. Mereka berdua tak mungkin bersedia. Tiba-tiba ia terpikir dengan kandidat yang sempurna : Bai Xiaosi.
Kehidupan Mai Ding sangat tragis. Tiga perempuan yang terpikir olehnya semuanya dikarenakan hubungannya dengan An Ziyan. Untungnya ia masih menyimpan nomer telepon Bai Xiaosi. Ia hanya berharap Xiaosi bisa memahami dengan cepat apa yang tengah terjadi.
Bai Xiaosi tengah membereskan barang-barangnya saat ponselnya berdering. Ia melihat Mai Ding yang menelepon kemudian menjawab teleponnya, "Ada apa? Apakah An Ziyan mengganggumu lagi?"
"Halo, sayangku." Mai Ding menggunakan nada suaranya yang paling menggoda.
Bai Xiaosi hampir saja muntah.
"Sayangku, apa yang sedang kau lakukan sekarang? Apa kau sudah bangun? Ibuku ingin berbicara dengan pacarku. Apa kau bisa bicara dengannya beberapa patah kata?" Sebelum ia bisa berkata-kata, ia mendengar suara seorang wanita paruh baya menyapanya. "Halo, apa benar kau pacar Mai Ding?"
Bai Xiaosi adalah wanita yang cerdas dan dengan cepat ia memahami apa yang tengah terjadi. Berakting juga merupakan salah satu keahlian khususnya dan dengan nada suara paling manis yang bisa ia himpun, ia menjawab,
KAMU SEDANG MEMBACA
Will You Still Love Me Even If I'm A Man?~Indonesia Vers
RomanceFilm Like Love diadaptasi dari novel ini. Penulis : Angelina Diterjemahkan dari Bahasa Mandarin ke Bahasa Inggris : Dynasti_LikeLove Diterjemahkan dari Bahasa Inggris ke Bahasa Indonesia : Rosie Saya hanya berbagi, saya tidak memiliki hak cipta atas...