"Kak, kita mau kemana?" Tamari merasa heran karena Naruto memacu mobil nya bukan menuju rumah mereka tapi malah menuju pemakaman khusus keluarga Uzumaki.
Naruto tidak merespon pertanyaan Tamari.
Setelah sampai di pemakaman keluarga nya, Naruto mengajak kedua adik nya untuk turun
"ayo turun" ajak Naruto sambil membuka pintu mobil nya.
Tamari dan Yamaka merasa heran dengan sikap kakak nya itu tapi mereka menuruti nya.BRAK
Naruto menutup pintu mobil nya dan berjalan menuju makan ibu nya yang masih baru itu.
Saat tiba di pemakaman ibu nya, tangis Naruto kembali pecah.Tamari dan Yamaka melihat ayah dan kakek di area pemakaman itu.
Dengan segera, Tamari dan Yamaka berlari dan memeluk ayah dan kakek nya itu
"kakek, aku rindu sekali dengan kakek" ujar Tamari dan Yamaka dengan kompak.
Wajah polos dan ceria milik cucu nya itu membuat Tokaiso sedih karna pada akhir nya mereka harus menerima kenyataan dan wajah ceria itu akan hilang seketika
"oh iya kakek, tadi aku dan kak Yamaka mendapat niai ujian yang bagus lo" Tamari melepaskan pelukan yang membuat Tokaiso keluar dari lamunan nya.
Tamari segera menunjukan kertas ulangan nya kepada kakek nya itu
"Wah, cucu kakek hebat sekali"tampak Tokaiso sangat memaksakan senyuman nya itu
"ayah, ibu mana, aku ingin memperlihatkan hasil ulangan ku, pasti ibu akan senang" Yamaka melihat sekeliling, dan tidak dapat menemukan ibu nya.
Minato berlutut untuk menyamakan tinggi nya dengan tinggi kedua anak nya
"Kemari nak" Minato membentangkan tangan nya.
Tamari dan Yamaka langsung berlari ke pelukan ayah nya itu
Minato memegang pipi kedua anak nya yang manis itu
"sayang, maaf kan ayah, tapi ibu kalian sudah tidak ada" Minato menatap sekilas mata kedua anak nya dan langsung memeluk kedua anak nya lalu menangis. Sontak Tamari dan Yamaka ikut menangis. Mereka menoleh ke kuburan yang ada di belakang nya dan melihat foto ibu nya di senderkan di batu nisan.
Tamari dan Yamaka langsung beranjak dari pelukan ayah nya dan berlari ka arah kuburan ibu nya yang masih sangat baru "ibu kenapa ibu pergi?!" Yamaka menangis sejadi jadi nya
"ibu, kembali lah, aku janji tidak akan nakal lagi!" Tamari juga menangis tak kalah kencang dengan Yamaka.
Melihat kedua adik nya, Naruto langsung memdekati dan memeluk mereka
"ibu sudah tenang di sana sayang, jangan menangis ya" Naruto mengusap air mata yang ada di pipi adik nya dan berusaha terlihat tegar..
.
.
.Sudah seminggu sejak kejadian itu, semua kembali seperti normal. Ya, hanya saja sikap Naruto yang sedikit dingin dan adik nya yang terlihat kurang ceria. Setelah seminggu semenjak istri nya meningal,Minato masih saja sibuk dengan organisasi Yugo dan urusan kantor nya.
Minato masih seperti dulu, tidak mempunyai waktu untuk ketiga anak nya, padahal di saat seperti ini, anak nya sangat butuh perhatian dari nya.
Hal itu membuat Naruto semakin benci dengan ayah nya. Sehingga Naruto berniat untuk untuk pergi.T
B
CMakasih buat pembaca setia My Dearest Teme!!. Maaf kalau cerita nya terlalu singkat, soal nya lagi sibuk tapi bela bela in buat post cerita nya. Jangan bosen bosen ya buat baca, tinggalin jejak sama komen.
Gomen kalau ada penulisan kata yang sedikit salah dan jalur cerita nya yang sedikit gaje 😅
Oh iya, Masih panjang perjalanan naruto buat ketemu sama sang pujaan hati alias sasuke hehehe jadi, yang sabar yaSee you di next chapter..
Salam hangat Alzan_Anandi
KAMU SEDANG MEMBACA
My Dearest Teme!!
Fanfiction"Apa!! King menjadi nanny seorang bocah" Juugo terkejut mendengar berita yang di bawa Kankuro "Ya, kalau tidak salah, bocah itu bernama Sasuke dari klan Uchiha Dan kalau tidak salah, dia anak yang tampan" jawab Kankuro