Kencan bersama Neiji

102 12 26
                                    

Neiji dari dulu memang sangat manja kepada Naruto. Bagi orang orang yang belum mengenal mengenal Naruto dan Neiji, pasti akan mengira Naruto dan Neiji sepasang kekasih karena melihat kemesraan mereka berdua. Tapi kemesraan mereka berdua hanyalah sebatas hubungan persahabatan. Kyuubi pun sudah tau dengan hubungan Naruto dan Neiji, bagi Kyuubi hal itu tak masalah karena Kyuubi tidak ingin membuat Naruto terkekang akan hubungan nya.
Karena hari sudah larut malam, Naruto memutuskan untuk berpamitan pulang pada Neiji

"Sudah malam, aku pulang dulu Neiji" Naruto mengambil kunci mobilnnya di atas menja.
"Ah, baiklah. Biar ku antar hingga depan rumah" Neiji pun mengantar Naruto hingga pintu depan.
Setelah berpamitan kepada Neiji, Naruto memacu mobil nya dengan kecepatan sedang menuju apartemen nya.
Sesampai nya di apartemen, Naruto segera masuk ke kamar nya dan membaringkan badan nya di atas kasur lalu tertidur
(Ih Naruto belum mandi, pasti bauk)

.
.
.
.

Di tempat yang berbeda dengan waktu yang saman, Minato sedang duduk di balkon sambil memandangi langit malam. Kini Minato tengah dekat dengan ibu Kyuubi. Minato membayangkan wajah ibu Kyuubi, sambil menatap bintang dan bulan.
Sebenarnya, masih ada rasa kekecewaan di dalam hati nya akan Hinata yang telah menghianati nya, namun kekecewaan itu tidak terlalu terasa saat benih benih cinta mulai tumbuh di hati Minato. Mulai menyingkirkan posisi hinata yang dulu sempat bertengger di hati Minato. Namun tentu nya tak dapat menggantikan rasa cinta yang teramat sangat akan Khusina

.
.
.
.

Kring kring
Pagi pun tiba, Naruto terbangun saat mendengar jam beker nya berbunyi. Naruto sengaja memasang jam beker agar dia tidak terlambat kencan dengan Neiji. Ya, Neiji memang tidak suka dengan yang mana nya terlambat.
Dengan segera, Naruto mandi dan bersiap siap. Penampilan Naruto persis seperti penyamaran nya ketika hendak bertemu dengan anggota gengster Akatsuki dulu. Hanya saja Naruto kini tidak memakai masker ketat nya.

Naruto pergi menuju rumah Neiji. sesampai nya di rumah Neiji, Naruto memencet bel pintu rumah Neiji.
Ting tong
Berselang beberapa saat setelah bel di bunyikan, Neiji pun membuka pintu nya, tampak penampilan Neiji sangat khas dengan rambut nya yang di kucir longgar.
"Na-naruto, kau tampan sekali" Neiji terkejut dengan mulut menganga saat melihat penampilan Naruto. Sebelum nya Neiji belum pernah melihat naruto memakai kaus ketat. Lihat saja, kininaruto tengah memakai kaus ketat berwarna hitam yang menampakan kotak kotak di perut nya dan tak lupa dengan jaket kulit berwarna coklat dan juga celana jeans berwarna putih. Astaga, bahkan Neiji tak mampu memalingkan pandangan nya dari Naruto.

"Ah, terimakasih Neiji" Naruto mengeluarkan senyuman khas nya yang membuat Neiji mimisan.
Croottt
Jangan salahkan Naruto, karena memang tersenyum sudah merupakan kebiasaan nya dari dulu. Bukan untuk tebar pesona, hanya saja Naruto sangat lah ramah
"Neiji, kau tidak apa apa?" Naruto yang melihat Neiji mimisan pun panik dan segera mengambil sapu tangan yang selalu dia bawa ke mana mana.
Naruto dengan perlahan mengelap darah yang mengalir dari hidung Neiji.
Dengan susah payah Neiji menahan degupan jantung nya saat wajah mereka sejajar dan sangat dekat.
Setelah bersih,naruto membawa Neiji masuk ke dalam rumah Neiji dan mendudukan nya di atas sofa

"Kau baik baik saja Neiji" Naruto masih memperhatikan wajah Neiji.
"Ah, tidak apa apa" jawab Neiji sambil memalingkan wajah nya agar Naruto tidak dapat melihat wajah nya yang merona
"hei kau kenapa" Naruto merasa heran dengan sikap Neiji.
"Tidak apa apa. Oh iya, ayo kita pergi" Neiji menarik tangan Naruto dan mereka pergi kencan.

Di taman
"Wah, ramai sekali" Neiji bersorak bahagia saat melihat taman yang baru di buka tidak jauh dari apartemen Naruto
"hei lihat itu, kau mau?" Naruto menunjuk permen kapas yang di jual oleh pedagang kaki lima
"iya aku mau" jawab Neiji.
Segera, Naruto menarik tangan Neiji ke pedagang kaki lima itu
"ini" Naruto memberikan permen kapas yang baru di beli nya kepada Neiji. Neiji dengan senang hati menerima nya "terimakasih Naru" Neiji tersenyum lebar menerima nya. Naruto juga membeli sebotol air mineral.

Naruto dan Neiji duduk di bangku taman sambil menikmati suasana taman
"kau mau Naru" Neijk menawarkan permen kapas nya. Terbesit niat nakal di otak naruto
"hm, tidak" jawab Naruto singkat "yasudah" Neiji mengangkat bahu nya acuh dan kembali memakan permen kapas nya.
Saat sedang menggigit permen kapas nya, Naruto juga ikut menggigit permen kapas Neiji. Bibir mereka bersentuhan, namun masih di batasi oleh permen kapas yang lembut. Neji sontak terkejut
Blush
"hei apa apaan ini" Neiji memukul lengan Naruto.
Saat ini eajah Neiji sudah menyaiingi buah tomat yang sudah ranum
"aku berubah pikiran, hehehe" Naruto hanya tertawa garing melihat sikap Neiji. Neiji menggembungkan pipi nya sambil manyun yang membuat wajah nya kawai "kau makan seperti anak kecil" Naruto mengelap sisa permen kapas yang ada di pipi Neiji
'tampan sekali' batin Neiji saat melihat wajah Naruto daro jarak yang bisa di bilang cukup dekat.
Setelah mengelap wajah Neiji, dengan wajah tanpa dosa Naruto menjilati tangan nya yang bekas mengelap bibir Neiji
"hei kenapa di jilat" tanya Neiji
"memang nya tidak boleh" Naruto menatap Neiji dengan wajah menggoda
BLUSH
Entah sudah berapa kali Naruto membuat wajah Neiji merona. Tapi ini sangat menyenangkan bagi Naruto.
Neiji segera memalingkan wajah nya yang memerah. Naruto yang puas setelah mengerjai Neiji pun tertawa lepas
'wajah nya menawan' batin Neiji sambil menatap wajah Naruto

Drtt.. Drtt.. Drtt..
Ponsel naruto bergetar dari dalam saku, Naruto segera merogoh ponsel di saku nya dan menatap layar ponsel nya
'Ada apa dia menelfon' Naruto segera menjauhi Neiji
"tunggu sebentar" hanya kata itu yang di ucapakan Naruto dan langsung mendapatkan anggukan dari Neiji.
Naruto berjalan agak jauh sampai dirasa Neiji tidak bisa mendengar pembicaraan mereka.
Naruto segera mengangkat ponsel nya
"Ada apa?"

[........]

.
.
.
.

Tbc
Wah si Minato lagi deket sama cewek lain nih. Pasti ke tebak kan gimana ujung nya?
Nah, terus siapa yang nelfon Naruto?
Tunggu aja kelanjutan nya oke

Salam hangat Alan_Hydra

My Dearest Teme!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang