"Ada apa Bee?"tanya Naruto yang masih melihat wajah murung Bee
"Hah,besok aku akan pergi selama seminggu, ibu ku sakit parah" jawab Bee sambil menghembuskan nafasnya, kasar "oh, jadi itu yang membuat mu tampak murung" tebak Naruto
"ya begitu lah, jaga Chinju dengan baik ya" Bee meminta Naruto menjaga Chinju gester
"Baiklah, pasti nya Bee" Naruto mengacungkan jempol nya dan tersenyum. Bee pun ikut tersenyum
"Semoga ibu mu cepat sembuh Bee" Kisame memberikan sebuah senyuman tulus yang mempamerkan deretan gigi runcing nya
"Ya, semoga saja" balas Bee.
.
.
.Setelah mendapatkan informasi dari Naruto sebelum nya, ayak Kiba dan beberapa anggota FBI segera menyelidiki kasus ini.
Hinata menrupaka bandar narkoba yang juga selama ini tengah di cari oleh anggota FBI.
Karena, Hinata tenggolong bandar besar. Setelah beberapa hari penyelidikan berlangsung, anggota FBI pun mulai merencanakan cara dan waktu penangkapan Hinata
"Bagaimana, apakan langsung kita gerebek saja di kediaman nya?" Tanya seorang anggota FBI
"Jangan, jika langsung di kediamannya, otomatis tak ada bukti bahwa dia melakukan transaksi pejualan narkoba" tolak ayah Kiba
"Tapi, jika langsung kita tangkap saat tersangka melakukan transaksi, tentu saja ini hal yang sulit. Mengingat tersangka adalah selir seorang ketua gengster. Tentu saja keberadaan nya di lindungi oleh anggota gengter nya" sangkal yang lain nya.
Informasi tentang Hinata adalah selir seorang ketua gengster mereka dapatkan dari dokumen yang tempo hari di berikan Naruto
"Begini saja, sebagai ketua dalam kasus ini. Aku akan memikirkan nya terlebih dahulu. Informasi selanjut nya akan aku kabari secepat nya. Kalian boleh bubar" putus ayah Kiba
Setelah pertemuan di bubar kan, ayah Kiba memikirkan tentang cara menangkap Hinata. Ada dua cara yang mereka dapatkan dari hasil diskusi tadi, tapi masing masing nya memiliki kelemahan. Setelah di pikir pikir, ayah Kiba pun memutuskan untuk menelfon Naruto
"Hai Naruto, apakah kau sibuk sekarang"
["Tidak paman ada apa?"]
"Ada yang ingin aku bicarakan dengan mu tentang ibu tiri mu ini. Apakah kita bisa bertemu besok?"
["Tentu saja paman, berikan alamat dan waktu nya. Besok aku akan datang"]
"Baiklah, nanti paman sms. Sudah dulu ya sampai ketemu esok"
["Ha'i"]
Setelah menelfon Naruto, ayah Kiba pun mengirim pesan alamat kepada Naruto. Dan ternyata tempat pertemuan nya tak jauh dari markas Chinju. Padahal ayah Kiba maupun Kiba tak tau Naruto tinggal di mana sekarangKe esokan hari nya, Naruto segera bersiap untuk pergi menemui ayah Kiba. Lama perjalanan dari markas hingga ke tempat pertemuan paling hanya sekitar 15 menit jika di tempuh dengan kecepatan normal
"Kisame, aku pergi sebentar. Karena Bee sedang pergi, aku percayakan Chinju pada mu" pesan Naruto kepada Kisame. Kisame hanya mengangguk tanda setuju
Setelah berpamitan dengan Kisame, Naruto segera pergi meninggalkan markas Chinju"Naruto!" Sapa ayah Kiba yang tengah mengaduk secangkit coklat panas saat melihat Naruto yang baru sampai
"paman" Naruto menyapa balik
"Sini duduk" ayah Kiba menunjuk bangku kosong yang ada di depan nya
"Ada apa paman" tanya Naruto to the point saat sudah duduk di depan ayah Kiba
"Ah, minum lah dulu, aku sudah memesan nya tadi"
Naruto segera mengambil secangkir coklat panas yang sudah di hidangkan di depan nya
Setelah meminum nya, Naruto menunggu jawaban ayah Kiba tentang mengapa ia menyuruh Naruto untuk datang
"Jadi begini, paman sudah memikirkan cara untuk menangkap ibu mu itu. Ada dua cara yang kami dapatkan, pertama, kami akan menangkap langsung di kediaman nya dan kedua, kami akan menangkap nya saat dia sedang melakukan transaksi" ayah Kiba memberikan jeda di ucapan nya
"Masalah nya, setiap pilihan memiliki kelemahan. Jika aku memilih cara yang pertama, besar kemungkinan ibu mu akan menyangkal tuduhan kami karena tidak ada nya bukti. Dan jika aku memilih cara yang ke dua, ibu mu ini selir dari ketua gengster. Tentu saja setiap transaksi dia akan di kawal oleh anggota gengster tersebut" jelas ayah Kiba panjang lebar
"Hm, semua yang paman katakan benar. Aku akan membantu paman. Kita jalankan rencana yang ke dua. Mungkin sedikit kekerasan tak apa" putus Naruto
"Hei, kau bercanda. Anggota gengster itu tak bisa di anggap remeh" tolak ayah Kiba
"Tenang paman aku akan mengatasi nya. Kalau bisa, sore ini kita jalan kan misi ini"
"Tapi bagaimana cara nya, dari hasil penyelidikan, anggota yang mengawal Hinata sekitar 20 orang" jelas ayah Kiba
"Akan aku bawa 6 orang teman ku untuk mengatasi nya"
"Jangan bercanda, bagaimana bisa 6 lawan 20" ayah Kiba tampak sedikit tak percaya dengan Naruto
"Tenang lah paman. Oh ya, mumpung hari ini hari minggu dan sekarang masih jam 10, kita punya waktu 2 jam sebelum wanita sialan itu melakukan pengedaran nya. Aegera lah paman siapkan anggota paman, kita beraksi sekarang. Percaya lah padaku paman" Naruto tersenyum sinis.
Karena Naruto tampak meyakinkan, ayah Kiba pun menyetujui nya. Ia segera meminta rekan nya untuk datang di tempat nya sekarang. Naruto pun mengeluarkan ponsel nya dan menelfon Kisame
"Kisame, dengar baik baik. Suruh D.Yoku, Juugo, Zoro, Kuroashi, Franky, dan Kurosaki untuk datang ke caffe van java bean segera. Aku tunggu kurang dari lima menit. Bawakan juga masker ku, dan suruh membawa panah. Cepat" titah Naruto mutlak. Tanpa menunggu jawaban dari Kisame, Narito mematikan ponsel nya
KAMU SEDANG MEMBACA
My Dearest Teme!!
Fanfictie"Apa!! King menjadi nanny seorang bocah" Juugo terkejut mendengar berita yang di bawa Kankuro "Ya, kalau tidak salah, bocah itu bernama Sasuke dari klan Uchiha Dan kalau tidak salah, dia anak yang tampan" jawab Kankuro