informasi nona Hinata

117 12 0
                                    

Matahari bersinar cerah, kicauan burung yang terdengar merdu membangun kan Kisame yang tadi nya tengah tertidur.
Kisame bangun dengan wajah nya yang tampak sangat segar karena habis di pijati Naruto tadi malam.
Sedangkan Naruto masih tertidur pulas, tampak wajah nya sangat letih.
Kisame beranjak menuju dapur dan menghangatkan air
'Tampak nya ini akan membantu' batin kisame.
Kisame menuangkan cairan ber aroma tetapi ke dalam air hangat, lalu meletak kan nya di dalam mangkuk, dan membawa nya ke dalam kamar Naruto. Kisame meletak kan mangkuk berisi air hangat itu di meja yang ada di samping kasur Naruto. Aroma terapi menyebar ke mana mana, membuat tidur Naruto makin nyenyak, begitu pula dengan Bee

Bee terbangun dari tidur nya dan menghirup nafas dalam dalam "hm, segar sekali" Bee membuka mata nya perlahan, tampak Kisame sedang duduk memandangi Naruto yang sedang tertidur pulas
"anak itu sedang banyak fikiran" ujar Kisame tanpa di tanya.
Bee berjalan menuju kursi yang ada di samping Kisame lalu dengan segera mendaratkan bokong nya di sana
"ya, aku bisa lihat itu dari wajah nya" Bee setuju dengan pendapat kisame.
Tak lama kemudian, Naruto terbangun. Wajah nya tampak lumayan segar dari pada sebelum nya.
Naruto membuka perlahan mata nya, aroma terapi menyebar masuk ke hidung nya
"hirup itu, itu dapat membuat mu lebih rileks" naruto mengikuti perintah Kisàme lalu menghirup nafas dalam dalam dan di rasakan nya aroma yang menenangkan fikiran nya

Setelah di rasa cukup, Naruto mengambil handuk nya dan pergi mandi tanpa mengucapkan sepatah kata apa pun.
"Anak itu kadang berwibawa, kadang menggemaskan dan kadang menyebalkan" Kisame tersenyum tipis
"ya, aku juga merasa begitu" Bee tertawa kecil sambil menggelengkan kepala nya saat mengingat sikap Naruto.

"Kalian bersenang senang kemarin?" tanya Kisame pada Bee
"ya begitu lah, kami ke makam ibu Naruto" Bee menatap langit langit kamar nya

Naruto sudah selesai mandi dan Bee masih saja berbincang dengan kisame "aku mau ganti baju, kalian tutup mata sebentar" Naruto membuka lemari pakaian nya. Kisame dan Bee pun menutup mata nya. Setelah selesai memasang baju nya, Naruto mempersilahkan Bee dan Kisame membuka mata nya
"aku akan mengumpulkan anggota, saat nya beraksi"Naruto tersenyum sinis lalu memasang masker ketat nya dan berjalan menuju ruang pertemuan

Semua anggota sudah berkumpul di ruang pertemuan, kecuali Bee dan Kisame karena mereka sedang bersiap siap "Kuroashi, Kurosaki, dan Zoro, aku ada misi untuk kalian" mereka bertiga pun berdiri dan menghadap Naruto "Kuroashi, kau pasti sudah tau tentang Hinata dari D.Yoku. Aku minta kalian bertiga meneror nya hingga membuat nya mengalami gangguan mental. Kau ku tunjuk sebagai ketua regu ini.cepat laksanakan" Kuroashi, Kurosaki dan Zoro segera melaksanakan tugas nya
"Franky, kau menggantikan tugas D.Yoku untuk memata matai aadik ku dan kekasih ku. Jaga mereke.
Dan kau D.Yoku, cari informasi tentang jalur pengedaran narkoba milik Hinata.
D.Yoku, Aku beri kau waktu tiga hari Cepat laksanakan" D.Yoku dan Franky segera melaksanakan tugas nya

.
.
.
.

Kuroashi dan yang lain nya segera meneror Hinata.

Hari pertama
Saat sedang sarapan, Kuroashi meletak kan secarik kertas bertinta darah di atas piring hinata tanpa sepengetahuan hinata yang bertuliskan 'kebohongan akan terungkap' melihat kertas itu, Hinata menjadi was was. Selera makan nya menjadi hilang karena mencium bau tinta darah itu

Hari ke dua
Mereka kembali meneror Hinata dengan cara menuliskan kata kata ancama di berbagai tempat dari mulai di cermin hingga di plafon rumah
Dan hal itu terjadi selama beberapa hari sehingga Hinata mulai terganggu secara mental walaupun tak terlihat perbedaan yang jelas dari sikap Hinata.

D.Yoku segera mencari informasi jalur pengedaran narkoba milik Hinata. Setengah dari informasi sudah di kumpulkan nya dalam waktu satu hari. Dan tinggal setengah nya lagi

.
.
.
.

Naruto sedang berlatih di ruang latihan, Bee dan Kisame menemani nya
"kau memang kuat" puji Kisame yang sedang menyantap camilan
"ini latihan untuk membalaskan dendam pada pembunuh ibu ku" Naruto mengibaskan pedang Katana nya pada sebilah bambu tebal hingga bambu itu terpotong sempurna "aku ingin pelaku pembunuhan ibu mati dengan cara yang menggenaskan, aku ingin dia berharap kematian segera menjemput nya" sambung nya.
Naruto menyalurkan amarah nya ketika sedang latihan.

.
.
.
.

Tiga hari sudah berlalu, D.Yoku memberitahu hasil laporan yang dia dapat kepada Naruto
"setelah aku cari tau, nona Hinata mengedarkan narkoba nya dua kali seminggu dalam jumlah yang lumayan banyak. Pada hari senin dia mengedarkan narkoba pada Yakuza gengster dengan jumlah banyak dan pada hari kamis, Hinata mengedarkan narkoba nya di negara seberang yaitu negara Konoha. Pemakai narkoba di negara Konoha mayoritas masyarakat dari kalangan atas" jelas D.Yoku pada naruto
"Hm, jadi begitu" Naruto mengelus dagu nya "terimakasih, aku salut pada kemampuan mu" sambung Naruto
"ini berkas tentang nona Hinata. Kalau begitu saya pamit dulu" D.yoku memberikan map hijau pada Naruto
Seelah memberikan map itu, D.Yoku berdiri lalu menunduk hormat pada Naruto dan segera meninggalkan ruangan Naruto

.
.
.
.

Tbc
Gomen chap ini terlalu pendek. Mata author lagi sakit jadi agak terhambat aktifitas nulis nya. Tapi demi para readers setia, author bela belain dah bikin nya walaupun dikit. Sekali laģi gomen ya

Salam hangat Alan_Hydra

My Dearest Teme!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang