pertemuan

120 14 5
                                    

Pagi yang cerah, burung burung berkicau saling bersahutan. Sinar mata hari menerobos masuk melalui celah celah jendela membuat sosok yang tengah meringkuk di atas kasur melenguh pelan karena merasa kurang nyaman
"Ngh" Juugo membuka mata nya perlahan sambil menyesuaikan mata nya dengan cahaya matahari.
Saat Juugo hendak duduk, di rasa kan nya benda yang cukup berat tengah menimpa perut nya
Saat mata nya melihat ke arah perut nya tampak sebuah kakti putih tengah bertengger dengan nikmat nya di atas perut nya.
Kaki itu adalah kaki Naruto, Naruto kini tengah tidur dengan posisi asal. Kaki nya menganggkang dan salah satu nya berada di atas tubuh Juugo
Tangan nya di rentangkan asal, sungguh posisi tidur yang berantakan_-

"Bangun Naru" Juugo menggoyangkan tubuh Naruto
"Hm" ntah setan mana yang merasuki Naruto, namun tanpa penolakan Naruto langsung bangun dan duduk di atas kasur
"Kau tidak kuliah?" Tanya Juugo
"Jam kosong" balas Naruto singkat "dan kau" sambung nya
"Masih ada tiga jam lagi" Jawab Juugo
"Bagus, bersiap lah temani aku" titah Naruto
Biarpun kini status mereka adalah teman, namun Juugo masih sadar akan posisi yang sebenar nya yang membuat Juugo harus patuh terhadap Naruto
"Baik lah" balas Juugo sambil berlalu meninggalkan Naruto dan bersiap

Setelah semua nya siap, Naruto dan Juugo sarapan terlebih dahulu lalu mereka berangkat menggunakan mobil Naruto ke sebual mall di dekat apartemen Naruto
"Untuk apa kau mengajak ku ke sana?" Tanya Juugo
"Untuk menemani ku membeli hadiah" jawab Naruto sambil tetap fokus menyetir
"Untuk siapa?" Tanya Juugo lagi
"Hadiah untuk pernikahan ayah ku" balas Naruto dengan sabar
Juugo hanya ber oh ria mendengar jawaban Naruto, setelah nya suasana menjadi hening hingga sampai di parkiran mall

"Aku harus beli apa ya" gumam Naruto
"Sesuatu yang menarik mungkin" saran Juugo
"Ya, mungkin. Tapi apa?" Tanya Naruto heran
"Hm, aku bingung" pasrah Juugo
"Aku mau ke toko itu, kau ikut?" Tanya Naruto
"Kau duluan saja, aku mau membeli sesuatu di lantai tiga" balas Juugo
"Oh, baik lah" Naruto pun pergi menuju toko yang di tunjuk nya tadi, toko itu adalah toko jam yang menjuar berbagai produk jam ternama. Semua jam berkualitas tinggi dan juga mewah di jual di sana.

Saat memasuki toko tersebut, Naruto di sambut oleh pegawai yang bekerja di sana
"Selamat pagi tuan, ada yang dapat saya bantu" sapa pelayan itu dengan ramah
"Ah, selamat pagi" balas Naruto dengan senyum ramah yang tentu saja membuat sang pegawai menjadi bersemu dan salting "aku ingin mencari jam yang berkualitas bagus" sambung nya
"Semua jam berkualitas ada di sini tuan" balas sang pegawai "mari, ku tunjukan beberapa" sang pegawai itu pun membimbing Naruto ke sebuah tempat yang terdapat etalase yang berisi beberapa jam mahal
"Ini yang terbaik yang kami punya" tunjuk sang pegawai
"Coba lihat yang itu" Naruto menunjuk sebuah jam kulit berwarna putih
"Oh, yang ini" sang pegawai membuka etalase dan mengambil jam yang di tunjuk Naruto "ini terbuat dari kulit buaya" jelas sang pegawai
Jam itu terbuat dari kulit buaya dan di hiasi beberapa buah permata yang membuat nya tampak elegan
"Ini jam couple?" Tanya Naruto
"Ah, iya" balas sang pelayan
"Aku ambil ini, tolong segera di bungkus se indah mungkin" titah Naruto
Sang pelayang segera membungkuk hormat lalu meninggalkan Naruto yang tengah asik melihat sekeliling

Naruto melihat lihat beberapa jam yang terjejer di atas rak dan etalase. Pandangan nya tampak tak bisa fokus pada satu titik. Setiap sudut di perhatikan oleh Naruto hingga

Buakh

"akh" sosok pemuda yang di tabrak Naruto terjatuh hingga barang bawaan nya terjatuh
"Gomen" Naruto segera memungut barang bawaan pemuda itu
"Ck" pemuda itu hanya mendecih melihat Naruto
"Mari ku bantu" Naruto mengulurkan tangan ingin membantu pemuda yang di tabrak nya tadi untuk bangkit
Namun, pemuda itu tak menghiraukan dan malah mengalihkan pandangn nya
"Akh!" Pemuda itu terjatuh saat hendak bangkit dari duduk nya
"Mari" Naruto tetap setia mengulurkan tangan nya
Sang pemuda menggapai tangan Naruto namun pandangan nya tetap di palingkan
Naruto mengalungkan tangan pemuda itu di pundak nya dan memapah pemuda itu ke kursi yang ada di dekat mereka
"Gomen" hanya kata itu yng di ucap kan Naruto
"Hn" jawab pemuda itu
"Seperti nya kaki mu terkilir mari ku bantu" Naruto jongkok di depan pemuda itu dan memeriksa kaki nya
Pemuda itu hanya diam dengan tampang datar nya
"Maaf ini akan sedikit sakit" Naruto mendorong kaki pemuda itu ke depan dan membuat pemuda itu mengeram kesakitan
"Gomen" kembali kata itu yang di ucapkan nya

My Dearest Teme!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang