si...sinb? ada apa?

1.3K 105 29
                                    

Pagi yang cerah tiba, cahaya matahari masuk kedalam beningnya kaca jendela kamar eunha, membuat sang empunya kamar terbangun karena merasa silau. Terasa berat di area pinggang dan perutnya, sebuah tangan kekar tepat berada disana, seseorang memeluknya dari belakang. Perlahan ia taikan selimut yang sedikit turun agar menutupi pundaknya.

Dengan lembut ia usap tangan itu, cio masih berada disana. Padahal semalam ia pikir cio akan langsung pulang setelah melakukan hal keji padanya. Ia memutar badannya menghadap si pemilik tangan yang melingkar dipinggangnya. Diusapnya perlahan pipi lelakinya.

"eum..." gumam cio merasakan ada sentuhan dipipinya, cio merubah posisinya sedikit meringkuk ke arah eunha sambil masih menutup matanya karena merasakan silau.

Eunha mengarahkan tangannya menutupi sinar matahari yang menyilaukan mata cio.

"silau.." ucap cio

"hem?" heran eunha, padahal tangannya sudah pas menutupi cahaya matahari yang menyilaukan mata cio.

"kamu tidak akan bisa menutupi sinar matahari itu dengan tangan bantetmu" ucap cio masih dalam posisi menutup matanya.

*plakk

"auuch..." satu tamparan keras berhasil mendarat dipipi cio.

"setidaknya tangan keciku ini bisa digunakan untuk memukul nyamuk" ucap eunha yang langsung berdiri membawa selimutnya menuju kamar mandi.

"ya ya ya!!! Aku telanjang eunha ya!" ucap cio menutup anunya.

"auch.. ah" ucap eunha sedikit tertunduk merasakan bagian sensitive nya ternyata masih merasakan perih karna semalam.

Cio yang melihat itu langsung turun dari ranjang dan mendekati eunha dengan segera. "ya eunha, gwenchana? mianne, sini biar ku.." tawar cio sambil memegang pundak eunha.

Eunha hanya menggelengkan kepalanya menahan nyeri "bisa jangan bahas tentang semalam? Aku baik-baik saja" ucap eunha tersenyum miris dan kembali berusaha berjalan menuju kamar mandinya.

-

Eunha keluar kamar mandinya dengan menggunakan bathrobe dan melihat sang pacar malah asik main xbox dikamar nya dengan keadaan telanjang.

"mandilah, dan pergi dari sini" ucap eunha sedikit kesal sambil melemparkan handuk pada pacarnya. Biar bagaimanapun kejadian semalam lebih pantas disebut pemerkosaan meskipun dengan rasa cinta yang sedikit tercampur didalamnya. Bayangkan saja jika seseorang yang memperkosamu masih berada dirumahmu dengan santai? Sungguh menyebalkan bukan?

Cio memakai anduknya lalu mendekati eunha yang sedang memilih-milih baju didepan lemarinya. Cio melingkarkan tangannya dipinggang eunha.

"lepas" ucap eunha bergetar karena sedang menahan air matanya.

"hei.. aku minta ma.."

"lepas cio" butiran permata bening dari mata seorang putri mahkota pun lepas tanpa perintah dari sang putri. Ironis bukan? Bahkan dengan kejadian seperti ini sang putri sungguh masih menyimpan segenap rasa cinta untuk pangeran brengseknya. Anjaaaaaay :D

Cio melepaskan tangannya saat mendengar isakan tangis dari balik punggung eunha. Cio kemudian membalikan badan eunha untuk mengadap kearahnya dan memegang lembut pundak kekasihnya.

"maaf" lirih cio.

"gampang ya kamu bilang maaf" ucap eunha masih menunduk "apa yang kamu lakuin ke aku itu jahat" ucap eunha menangis sambil memukul lemah dada cio. "aku tidak pernah tau kalau malam dapat merubahmu menjadi begitu kasar, kamu buat aku takut jika malam datang"

"eunha yaa" panggil cio sambil mengusap lebut air mata eunha dengan ibu jarinya dan mengangkat wajah eunha untuk mengahadap kearahnya "if you ask for my responsibility, I will. Kapan kamu mau nikah hem? Besok? Minggu depan?"

An AngelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang