"eeeeeuuuuhhhhh" eunha merenggangkan tubuhnya saat terbangun.
"annyeong" ucap sinb yang sudah duduk diatas kayu di ujung ranjang eunha.
"kauuuu!" eunha menutup dirinya kembali dengan selimut karena terkejut pagi-pagi sudah ada tamu tak diundang berada didalam kamaranya.
"kenapa matamu?"
"tidak apa-apa" jawab eunha "pergilah, aku mau mandi!"
"mandimu dikamar mandi bukan? Aku tidak sedang berada didalamnya" jawab sinb seenaknya.
"tidak sopan!" eunha bangun dari posisi tidurnya lalu berjalan kearah pintu kamar mandi, meninggalkan sinb sendiri diatas ranjangnya.
"kita jadi pulang sekarang?" teriak sinb.
"pergi ke kamarmu!!!" teriak eunha dari dalam kamar mandi.
-
-
-
Eunha dan sinb sedang dalam perjalanan pulang kembali ke Korea, kuliahnya sudah terbengkalai beberapa hari, mereka harus mengejar ketertinggalannya. Didalam pesawat Eunha hanya diam dan melihat kearah luar jendela pesawatnya.
Dari sebelum kejadian sinb dan yerin nganu hingga kini, eunha masih belum mendapatkan jawaban dari perasaan yang sedang ia rasakan, eunha selalu menolak apabila jawaban yang ia temukan adalah "dia mungkin meyukai sinb"
Mungkin karena selalu bersama dengan sinb, jadi dia merasa nyaman dan ketika sinb bersama orang lain yang dapat merubah perhatiannya terhadap eunha, ia jadi merasa seperti ada yang hilang, jelas itu bukanlah perasaan cinta, itu hanya perasaan takut kehilangan saja. Lagi pula eunha cukup sadar akan keberadaan yerin disini, ia adalah kekasih sinb.
"eunha ya" panggil sinb.
"ck! Apa!" jawab eunha ketus.
"kenapa kau marah? aku hanya memanggilmu"
"aih..maaf maaf, emosiku sedang memburuk karena terlalu lelah membereskan barangku tadi dihotel dan lagi pikiranku sedang tidak baik" ceplos eunha.
"sedang memikirkan apa?" dibalik pertanyaannya sebenarnya sinb sudah tau jawabannya, ia hanya ingin memperjelas jawabannya langsung dari bibir eunha.
Semakin bertambah waktu sinb di bumi, sedikit demi sedikit kekuatannya mulai muncul, dari hanya dapat membaca kehidupan masa lalu seseorang yang ia sentuh sampai membacanya hanya dengan melihat kedalam matanya.
"hih.. tidakah kau berfikir besok kita akan langsung masuk kelas dan sekarang kita berdua baru pulang, berapa banyak materi kuliah yang kita tinggalkan?" jeda eunha sejenak "ah..aku lupa kau bukan manusia, ku yakin kau tidak akan merasakan kelelahan" ucap eunha sangat ketus dan seperti sedang menyindir sinb.
Sinb melepas sabuk pengamannya, berjalan kearah eunha dan membuka sabuk pengaman eunha pula.
"ya ya ya! Apa yang kau lakukan?" tanpa menjawab pertanyaan eunha, sinb menarik tangan eunha menuju kamar mandi dipesawat.
membasahi tissue dengan sedikit air dan mengusapkannya ke hidung eunha.
"kau..." ucap sinb disela-sela mengelap hidung eunha "darah..itu keluar lagi", entah mengapa disini sinb merasa ia harus bertanggung jawab untuk eunha.
"hm?" kaget eunha yang langsung menatap kaca didepannya karena sebelumnya ia hanya menatap bingung pada sinb.
Ia langsung mengambil tissue sendiri dan mengelap hidungnya.
"keluarlah, aku bisa melakukannya sendiri" ucap eunha.
"tidak mau" ucap sinb masih mengunci pandangannya pada eunha.
![](https://img.wattpad.com/cover/122011294-288-k736192.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
An Angel
FanfictionMain cast GFriend. Cameo akan bermunculan seiring berjalannya waktu. Search for sinrin moment(?) He he he 😏 Grafik ceritanya akan naik menjadi dewasa. Saya tidak akan memprivate akun ini. Karena per cu ma 😊 Have fun 😅 Btw.. Authornya eunha bias...