"Cinta tidak melulu soal bahagia"

1.6K 100 55
                                    

Disinilah mereka semua, ruang tamu rumah sinb.

Hyomin duduk sendiri menyilangkan tangan didepan dada, memasang wajah menuntut penjelasan pada sinb, kemana saja dia dari kamarin, dan kenapa tangan eunha diperban.

Sowon dan umji duduk bersebelahan memasang wajah yang nampak bingung. Sebelumnya sowon sudah diberi tahu oleh hyomin tentang hubungannya dengan sinb dan eunha, umji diminta oleh sowon agar datang kerumah sinb untuk mendengar penjelasan langsung dari eunha karena mereka butuh penjelasan seterang-terangnya, agar tidak terjadi kesalah pahaman.

Eunha duduk disebelah sinb memasang wajah lelah dan malas. Sesunggungnya ia belum 100% move on dengan kejadian saat berada di Indonesia kemarin.

Sedangkan sinb memasang wajah datar nan santai seperti tidak terjadi apa-apa.

"pertama! Mengapa tangan adikku bisa diperban?" tanya hyomin tegas pada sinb.

---

--

-

Begini silsilah keluarga yang dibuat oleh hyomin untuk menutupi jati diri sinb.

Hyomin dan sinb memiliki ayah yang sama.

Hyomin dan eunha memiliki ibu yang sama.

Faktanya.. mereka ber 3 lahir dari ibu yang sama.

-

--

---

"tangannya terjepit pintu hotel" jawab sinb santai.

"benar begitu eunha?" tanya hyomin.

"nee eonnie, dia yang menjepitku" perjelas eunha.

Sinb langsung menengok dengan kasar "k-kau.." belum sempat sinb mengomel pada eunha dia sudah dipukul terlabih dahulu oleh hyomin.

"eonnie eonnie eonnie... jangan di pukuli, dia langsung membawaku kerumah sakit setelahnya" ucap eunha sambil menghalau serangan hyomin pada sinb dengan matanya yang menatap ke arah sinb. Yup.. biar bagaimanapun sinb lah orang yang membuatnya tenang dan nyaman akhir-akhir ini.

"apa kau sudah bertemu dengannya?" tanya umji kemudian pada eunha.

"heem.. sudah, keadaannya baik-baik saja" ucap eunha dengan senyum miris yang terukir manis.

Tangan sinb yang memang berada dibelakang eunha kemudian menyentuhkan jari-jarinya pada pinggang eunha, mengelusnya pelan. Eunha yang sadar akan hal itu, menengok ke arah sinb. Sinb dapat milihat air mata eunha yang nyaris keluar. Sinb menggelangkan kepalanya lembut.

"am.. aku permisi kebelakang dulu" ucap eunha dengan nada bergetar dan pergi meninggalkan ruang tamu.

Sowon yang berdiri hendak menyusul eunha ditahan oleh sinb. Merekapun duduk kembali dan sinb menceritakan kebenarannya.

Sowon dan umjilah yang paling geram mendengar cerita itu.

"aku akan mencekik lehernya hingga tewas!" ucap umji.

"kau akan masuk penjara nanti" ucap sowon enteng.

"kalau begitu tidak sampai tewas" lanjut umji.

"pasal 340 KUHP pembunuhan berencana, juncto 338 KUHP pembunuhan. Hukumannya seumur hidup atau ancaman hukuman mati" perjelas sowon "selesaikan kuliahmu terlebih dahulu"

Umji melengos kesal pada sowon, bukannya mencegahnya yang berniat membunuh seseorang, ia malah menjelaskan hukum pidananya apabila umji serius melakukan itu, seperti.... sowon mendukung apa yang umji akan lakukan namun sowon meminta umji untuk menyelesaikan kuliahnya terlebih dahulu.

Hyomin yang mendengar ceritanya dengan segera menyusul eunha dibelakang. Dilihatnya eunha sedang menatap taman dibelakang rumah sinb, menenangkan fikirannya.

"eunha?" panggil lembut hyomin.

"nee eonnie?" eunha berbalik sambil mengusap air matanya.

"pria seperti dia tidak pantas kau tangisi" ucap hyomin.

Eunha hanya mengangguk.

"apa sinb tau siapa orangnya?" tanya hyomin.

Eunha menggelengkan kepalanya.

"hmm aku mengerti. Cinta tidak melulu soal bahagia, cinta juga memaksa pelakunya untuk sakit, senang dan marah" hyomin mengulurkan tangannya "cinta yang lain memaksa pelakunya untuk tetap bahagia dan meneruskan perjuangannya" ucap hyomin dengan menggandeng eunha kembali bergabung dengan sinb, sowon dan umji yang sedang bercanda.

"jadi kau menuduhku berkencan dengannya?" tanya sinb pada sowon. "hey kemari kau!!" ucap sinb yang akan menubruk sowon namun dihalangi umji.

"ya ya ya! Kalian, berhentilah!" ucap umji.

"aku mana tau jika kau sudah punya pacar, ahahaha" ucap sowon mengejek "kau seperti homo dikampus, tidak pernah mendekati wanita dan hanya menghabiskan waktumu diperpustakaan ahahha"

"yak!kau!!" ucap sinb kesal.

"wuy wuy aduh..." gerutu umji dengan masih menghalangi sinb.

"auch!!!" ucap sinb yang merasa pungugnya dilempar sesuatu. Sinb menoleh kemudian.

"biasanya memang pria tampan menyukai pria tampan lainnya" ucap hyomin melihat sinb lalu melihat kearah sowon.

Sinb dan sowon bertatapan aneh setelahnya, umji yang berada diantara mereka sedikit demi sedikit menjauhkan diri dan pergi berlari kearah hyomin dan eunha.

Sinb sudah mengeluarkan seringainya dan bersiap untuk mengahajar nunnanya. Sinb yang berjalan kearah nunnanya kemudian ditarik oleh sowon dengan melingkarkan tangannya diperut sinb dan menariknya kasar yang membuat mereka berdua akhirnya terjatuh bertumpukan di atas sofa yang sama.

"yak! dasar tidak sopan! Melakukannya didepan para gadis???!" teriak hyomin sambil berpura-pura menutup mata.

Sinb yang berada diatas sowon langsung bangkit dan membersihkan pakaiannya seoalah-olah ia telah jatuh ketempat yang kotor.

Hyomin dan umji sudah tertawa sangat keras, tidak dengan eunha yang hanya menunjukan senyumnya tipis.

-

-

-

"menginaplah.."

"jangan memintaku tidur bersamamu" ucap eunha tanpa menoleh kearah sinb. "aku penasaran dengan caramu menghubungi yerin" lanjutnya sambil menatap langit.

"hem? Entahlah.. Kami terhubung, seperti sudah ditakdirkan" jeda sinb "ya eunha.. saat dihotel.."

"jangan bahas cio, aku tidak mau" ucap eunha menundukan kepalanya.

Sinb memegang lembut kepala eunha, mendekatkan kepalanya kearah kepala eunha. "kau mendengarnya, kau menangis karena aku?"

"omo!" ucap eunha menutup bibirnya kaget dengan pertanyaan sinb "memalukan! Kau tidak boleh membahas ini! Bodoh"

"hei hei tapi benarkan?" ucap sinb yang sedikit berteriak.

"tidak tau! Kau memalukan!!" teriak eunha menutup telinganya dan pergi masuk kedalam rumah sinb.

-

Sinb hanya tertawa senang karena berhasil mengerjai eunha. Sinb mencoba membahas kejadian saat mereka sedang berada di Jepang.

-

-

Jangan khawatir mengenai hubungan mereka berdua. Eunha sudah dapat mengendalikan perasaanya untuk sinb.

👋
👋👋
👋👋👋

dikit aja yaa.. siap-siap 2 chap lagi setelah itu.....😏

ehehe.. jangan lupa kewajiban kalian readers.🔪🔪🔪🔪

see ya on the next Chap..

bye~

Auther.

An AngelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang