Hari ini kembali seperti biasa lagi dimana harus bertemu dengan namanya tugas dan guru killer.
"Pagi semua." sapa Adel dan Vanda memasuki ruang kelasnya. Tidak ada jawaban dari siapapun karena pada sibuk mengerjakan tugas.
"Pada ngerjain apa sih, sibuk amat sampai yang disini dicuekin" Tanya Adel pada Lala yang juga sedang sibuk menyalin tugas dari temannya.
"Tugas banyak gini dan lo masih santai berdiri disitu?," Jawab Lala tanpa melihat Adel yang bertanya.
"Terus kita harus ngapain La?" Tanya Vanda yang membuat Lala kesal.
"Lo pulang aja sana Van abis ini gurunya mau ngelayat." Jawab Lala kesal.
"Hah beneran? Tapi siapa yang meninggal?" Tanya Vanda dengan ekspresi polos dan sok kaget.
"Mau ngelayat elo!" Jawab Lala tambah kesal dengan ucapan Vanda yang mau saja dibohongi. Berbeda dengan Adel yang peka dan langsung mengambil buku tugasnya untuk menyalin tugasnya seperti yang lain.
"Lah kan gue masih hidup?," Ucap Vanda.
"Serah lo Van kesel gue ngomong sama lo." Ucap Lala menyerah dan melanjutkan aksi menyalin tugasnya.
"Vanda ku sayang, sekarang lo pergi ke bangku lo terus ambil buku tugas lo, abis itu lo salin nih tugas segini banyaknya." Ujar Gigi lembut menahan emosinya sambil memperlihatkan buku tugasnya.
"Oh itu mah gue udah buat." Jawab Vanda yang akhirnya mengerti maksud teman temannya itu.
"Ih buang waktu banget gue ngomong sama lo Van." Kesal Gigi kemudian melanjutkan aktifitasnya kembali.
"Sasa mana ya, tumben dia belum berangkat udah mau bel lagi." Tanya Vanda pada Adel yang sedang sibuk menyalin tugas.
"Nggak tau, nggak masuk kali" Tebak Adel tanpa melihat ke arah Vanda. Vanda hanya mengangguk entah dia mengerti atau tidak.
"Woy buat PR itu dirumah!" Seru Salsha yang tiba tiba masuk kelas dan langsung membuat onar dengan CSnya.
"Brisik banget sih tu orang." Gerutu Vanda.
●●●●
Jam sudah menunjukan pukul 07.00 saatnya jam pelajaran akan dimulai dan gerbang ditutup pada detik itu juga. Dan Sasa belum juga terlihat batang hidungnya.
"Duh Ayah cepetan dong Sasa udah telat nih, pasti gerbangnya udah ditutup terus kalau Sasa telat pasti di hukum deh." Cerucus Sasa dalam mobil yang diantar oleh Ayahnya.
"Salah sendiri dibangunin dari pagi nggak bangun bangun jadinya telat sendiri kan, Mau nyalahin ayah?" Sahut Ayahnya.
"Ya terus kalau nanti Sasa dihukum gimana?," Ujar Sasa dengan cemas.
"Ya tanggung sendirilah." Jawab Ayahnya.
"Ih Ayah mah nyebelin, Sasa pulang aja deh nggak usah masuk sekolah aja udah telat juga " Kesal Sasa.
"Nggak ada bolos bolosan, kalau kamu mau pulang, pulang aja sana sendiri ayah mau ke kantor. Tapi jangan harap ada uang jajan selama sebulan ini" Ujar Ayahnya mengancam. Sasa hanya mengerucutkan bibirnya.
Akhirnya Sasa sampai disekolah dan jam sudah menunjukan pukul 07.10 artinya dia terlambat 10 menit. Sesampai disekolah ia langsung berpamitan kepada Ayahnya dan langsung berlari ke depan gerbang dan disana sudah ada Pak Handoko yang bertugas sebagai penjaga sekolah lebih tepatnya satpam.
"Pak pak bukain dong ,please!" Ujar Sasa dengan nafas yang tersenggal senggal akibat tadi ia berlari.
"Ya ampun neng ini jam berapa? Baru berangkat aja" Ucap Pak Handoko.
KAMU SEDANG MEMBACA
ROMLAY
Teen FictionMenceritakan dua Geng yang selalu berselisih tentang apapun dan mereka tidak pernah akur. ~ 1 GENG yang berganggotakan 4 cewek itu dijuluki dengan sebutan ROMLAY. Yang berselisih dengan salah satu GENG lain dikelasnya mereka juluki ROMAN Kalian tau...