"Ya ampun, anak mama cantik banget" seru mama Lala.
"Hehe mama bisa aja" sahut Lala kemudian beralih menatap Dicky yang terdiam ketika melihatnya.
"Eh lo ngapain bengong gitu? Iya gue tau kalau gue itu cantik tapi biasa aja dong woy" Ujar Lala sambil melambaikan tangan di depan wajah Dicky.
"Ih apaan nggak gue enggak bengong cuma sedikit bingung aja" Jawab Dicky
"Ngapain bingung, emang tugas fisika?" Ketus Lala.
"Apa si lo garing banget, udah ayo cepetan keburu malem" Ucap Dicky.
"Ya udah Mah kita berangkat dulu ya" Ujar Lala sambil mencium pipi Mamahnya.
"Iya Tante kita berangkat dulu" Saut Dicky sambil mencium tangan Mamahnya Lala.
Saat perjalanan tidak ada obrolan sama sekali, Dicky sibuk dengan ponselnya padahal dia sedang menyetir namun Lala enggan untuk menegurnya karena malu.
Namun siasat itu hilang karena hatinya ingin sekali untuk menegur Dicky."Lo kalau lagi nyetir fokus dong, nyawa lebih berarti kali" Cetus Lala.
Namun Dicky tidak merespon sama sekali ucapan Lala barusan, Dicky terlihat begitu asik dengan ponselnya itu. Bisa terlihat dari wajahnya yang tersenyum memandangi ponselnya.
"Lo ngapain sih senyam-senyum sendiri kaya gitu, kaya orang gila " Lala bertanya lagi.
Namun tetap saja tidak ada respon dar
"PERCUMA YA NGOMONG SAMA LIMBAT !!" Bentak Lala pas pada telinga Dicky."Eh apaan si lo? Santai dong" Kesal Dicky.
"Ya habisnya gue tanya dari tadi lo cuma Diem sambil senyum-senyum"Geram Lala.
"Haha ya maaf gue nggak denger, tadi lo nanya apa emang?" Tanya Dicky
"Lo ngapain si senyum senyum sendiri dari tadi?"
"Eh emang iya ? ini gue lagi chat an sama cewek, dia lucu banget sumpah" Jawab Dicky sambil tertawa kecil.
Lala terdiam mendengar jawaban dari Dicky tersebut, seolah hatinya seperti tersambar petir. Air mata ingin sekali jatuh, bibir ingin berkata kasar, namun semua itu tak wajar jika ia lakukan.
"Oh gitu" Ketus Lala
"Gue mau curhat sama lo La tapi nggak enak aja" Ucap Dicky.
"Curhat aja kali santai aja sama gue" Ujar Lala seolah ia tegar dengan semuanya.
"Jadi gini La gue tuh lagi suka sama cewek, dia tuh cantik,baik,tapi dia tuh suka galak gitu" Ucap Dicky sambil senyum.
"Kalau suka tembak aja kali Dick nanti lo nyesel" Saran Lala yang sebenarnya sangat berat untuk mengucakannya.
"Iya nanti gue rencana mau nembak dia" Jawab Dicky dengan santainya.
Kata kata itu membuat dada Lala semakin sesak, air mata kini sudah tidak bisa ditahannya lagi. Perlahan air mata itu jatuh bercucuran membasahi pipinya.
Lala yang menyadarinya langsung bergegas menghapus air matanya itu sebelum Dicky melihatnyaSebenarnya dia sudah tidak tega melihat Lala menangis seperti itu namun semua ini demi kelancaran rencana mereka.
~~~
Setelah menempuh perjalanan yang cukup melelahkan ini akhirnya Lala dan Dicky sampai pada tempat tujuan. Yaitu diatas gedung yang menjadi basecampnya yang disulap menjadi tempat romantis.
"Kita mau ngapain Dick, ini tempat apa kok sepi banget? Naik-naik keatas gedung segala lagi." Cerucus Lala.
"Kita Kesana yuk!" Ajak Dicky menuju meja makan yang telah disiapkan oleh teman temannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ROMLAY
Teen FictionMenceritakan dua Geng yang selalu berselisih tentang apapun dan mereka tidak pernah akur. ~ 1 GENG yang berganggotakan 4 cewek itu dijuluki dengan sebutan ROMLAY. Yang berselisih dengan salah satu GENG lain dikelasnya mereka juluki ROMAN Kalian tau...