PART 28

763 45 15
                                    

"Nggak usah pada ribut kenapa sih?mending kalian tanya si Vandanya langsung aja mau sama siapa?," saran Gino.

"Lo mau sama siapa Van? Sama gue kan?," tanya Devan pada Vanda.

"Emm...gue sama kak Cakka aja deh, lagian juga kita searah, nggak enak juga nanti kalau Kak Devan yang nganterin nanti jadi muter balik segala kan repot" jawab Vanda.

"Tuh kan lo denger sendiri kalau Vanda maunya sama gue, yaudah yuk Van pulang keburu sore." sungut Cakka dan langsung menarik tangan Vanda menjauh dari teman-temannya.

"Brengsek" kesal Devan kemudian langsung pergi meninggalkan tempat itu.

"Lah Kak Devan kok malah ikutan pergi sih, terus gue pulangnya gimana?," ucap Gigi menunjuk dirinya sendiri panik.

"Udah biarin aja dia pergi, dari pada nyawa lo melayang" sahut Sasa.

"Lah kok bisa Sa?," tanya Gigi heran.

"Ternyata nggak gue doang ya yang otaknya mati" Sindir Sasa yang mulai kesal.

"Gigi sayang gini loh tadi posisinya Devan kan lagi marah banget tuh dan pasti dia kalau bawa motornya ngebut dan nanti kalau lo bareng sama dia lo bisa kenapa napa, udah ngerti sayang?" Jelas Adel dengan perlahan.

"Oh iya iya gue ngerti sekarang" Jawab Gigi cengegesan.

"Coba yang dipanggil sayang gue" Ceplos Gino.

"Ngarep" Ketus Adel.

"Mending ngarep dong daripada ngebelakang" Jawab Gino.

"Ih receh banget" Saut Adel yang sebenarnya ingin tertawa mendengar ucapan Gino barusan.

"Receh tapi kok muka lo kaya mau ketawa gitu Del" Goda Dicky.

"Udah dong nggak pada mikirin gue apa, gue harus pulang naik apa nih masa naik angkot sendirin" Saut Gigi dengan wajah melas.

"Oh gue tau Gi, mending lo telpon gebetan lo aja kalau nggak Kakak lo" Ujar  dengan polosnya.

"Jangankan gebetan temen cowok aja jarang" Jawab Gigi yang membuat teman lainnya tertawa.

"Makanya hidup tuh temenannya sama manusia bukan sama orang hutan" Ceplos Dicky sambil terkekeh pelan.

"Pada tega ya sama gue," Ucap Gigi melas.

"Yaudah si lo tenang aja kita nggak setega itu kali, sekarang lo buka hp lo dan cek siapa aja yang ada dikontak lo" Pinta Gino.

"Kayaknya itu bukan ide baik deh Kak" Saut Gigi

"Emang lo udah coba" Ujar Gino dan Gigi pun menggelengkan kepalanya lalu mengotak atik ponselnya itu.

"Siapa aja?" Tanya Gino pada Gigi yang sedang memainkan ponselnya itu.

"Adanya cuma nomer Papa,Mama,Bibi,Kak Candra sama lo lo pada" Jawab Gigi.

"Yaampun masak sih, coba sini gue lihat" Ujar Adel lalu mengambil ponsel Gigi dari tangannya.

"Lah ini siapa yang semalem chat lo sama telpon lo ini" Tanya Adel pada Gigi.

"Nggak tau gue udah tidur jadinya nggak gue bales ataupun angkat" Jawab Gigi.

"Yaudah lo minta jemput dia aja pasti dia kenal lo" Saran Adel pada Gigi.

"Yakali gue minta tolong sama orang yang nggak gue kenal" Bantah Gigi.

"Terus kalau lo nggak mau lo mau pulang sama siapa hah? Lo mau naik angkot sendiri mau?" Saut Gino dan Gigi pun hanya diam.

"Kelaman sini gue chat dia buat jemput lo" Ujar Dicky merebut ponsel Gigi dari Adel karena sudah bertele tele sedari tadi.

ROMLAYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang