Alana masih merenung menyesap jus yang baru ia pesan. Jari-jemarinya masih ia tautkan dan menatap tanpa minat pemandangan yang ada di sekitarnya. Juna, lagi-lagi cowok itu membuat ulah. Berjaga di pintu kantin dan bersandar, bermaksud memalak adik kelas yang lewat. Seribu atau dua ribu kan lumayan kalau dikali 20 orang yang lewat setiap menit. Ditambah Juna akan sesekali melontarkan gombalan receh—menurut Alana—kepada adik kelas perempuan.
"Halo sayang," sapa Juna saat seorang adik kelas baru saja lewat.
Gadis yang digoda Juna kembali berjalan hanya diam dan menunduk. Tak ingin menatap mata Juna sama sekali. Tatapannya lembut tapi membunuh.
Cowok berpenampilan cupu yang mengenakan kacamata kotak baru saja lewat tapi dihalang oleh Juna.
"Sep, minta duit dong," Juna memeluk Asep tapi malah membuat Asep makin ketakutan.
"Ma—maaf kak. Ngga ada duit."
Juna berdecak lalu ia mulai mendekati Asep dan menatap tajam Asep.
"Stop!"
Suara itu menginterupsi Juna menghentikan aktivitasnya seketika. Ia menoleh melihat Alana sedang menatap datar ke arahnya.
"Gue heran sama elo. Sehari aja engga usah bikin rusuh." mata Alana bergilir menatap Asep yang wajahnya sudah pucat pasi "Balik Sep, biar gue yang urus."
Kini Alana dan Juna saling beradu tatapan. Alana sudah benar-benar muak dengan semua tingkah laku Juna. Di manapun Juna memijakkan kaki. Maka, di situ pula kerusuhan terjadi.
Alana melipat kedua tangannya di dada "Lo itu masih muda. Bisa ngga sekali gunain tenaga lo buat kegiatan yang berguna?"
Alana pergi berlalu meninggalkan Juna yang mengumpat tidak jelas. Sebelum ia benar-benar pergi mata Alana menangkap sosok Aldrio, yang mereka anggap sebagai musuh Alana.
"Ketua osis," panggil Alana.
Aldrio menoleh dan melemparkan tatapan 'kenapa?'. Alana menatap mata hitam Aldrio. "Kerjaan elo itu apa?"
Aldrio menatap manik cokelat mata Alana datar. "Gue juga nanya. Kerjaan lo sebagai wakil ketua apa?"
Seisi kantin hanya menatap mereka dengan berbagai arti. Tiga orang most wanted SMA Cakrawala yang saling membentuk segitiga permusuhan.
Sekarang pertanyaannya adalah 'Siapa musuh Alana? Juna atau.. Aldrio?
****
Welcome back!!
New story!! Keep in your library!!!Se-true-nya (re: true adalah benar)
Cerita ini udah gue simpen di draft lumayan lama sampe usang 😂😂 karena gue sering unpublish cerita gegara stuck ide. Dan mutusin buat ngeselesain satu cerita dulu
Setelah drama pelik dan kebimbangan hati yang cukup dalam jiah...gue milih sehun sama krystal buat jadi cast di sini.. Karena dari awal gue emang milih mereka sih dari awal wkwk
Say hello to them!!
Susah ya jadi orang ganteng :')
KAMU SEDANG MEMBACA
Halo Alana
Teen Fiction[COMPLETED] Bagi Alana hidupnya akan damai jika tak berurusan dengan Aldrio atau Juna. Menyenangkan menjadi wakil ketua osis. Jika ketuanya bukan Aldrio, si manusia es yang suka bertindak semaunya. Menyenangkan menjalani hidup SMA dengan sejuta nove...