Part 5

2.8K 186 1
                                    

****

    Terima kasih sudah mampir dan ngasih vote dan komentarnya. ^0^
Selamat menikmati karya Miki ya, semoga kalian tetap suka dan terus mendukungnya.

****

   "Raina!!!" jerit Darren tersentak dari tidurnya, napasnya memburu tubuhnya berkeringat dingin. Itu bukan lah mimpi buruk, itu adalah bagian masa lalunya yang membuatnya sempat terpuruk.

   Darren Lee, pria yang terlihat sempurna di mata siapa pun. Namun, hatinya begitu rapuh, merasakan luka yang menghancurkannya sampai ke dasar.

   Selama tiga bulan ia di rawat oleh Dokter (Psikiater), memulihkan kembali jiwanya yang hancur. Berkat dukungan keluarga dan tiga temannya ia bisa melewatinya, hingga sampai di malam ini ingatan itu kembali muncul.

    Darren beranjak dari ranjangnya menatap jam di dinding, "Jam 10" batinnya. Ia tidak bisa tidur kembali mungkin akan sampai pagi nanti, matanya menatap langit di luar yang sedang gerimis.

    "Aku merindukannya." gumamnya.

    Mobil yang di kendarai Darren melaju membelah malam, beberapa kenangan kembali muncul di otaknya. Ia tidak akan pernah bisa membuangnya, karena tokoh dari kenangannya tersebut adalah orang yang paling berharga baginya.

    Sudah lama ia tidak bermimpi hal itu, bahkan mungkin sedikit kejam karena akhir-akhir ini terlupakan olehnya. Perasaannya masih kacau ia bahkan tidak tau kemana mobilnya membawanya, ia hanya ingin membuat dirinya terjaga untuk malam ini.

    Hingga, mobilnya berhenti di sebuah bangunan yang elegan. Dengan pelan ia keluar menatap ke lantai dua sebuah ruangan lempunya masih menyala terang, juga bayangan seseorang yang terlihat berjalan.

   Darren tidak tau kenapa ia harus berdiri di sini, ia hanya mendengarkan hatinya yang menuntunnya ke tempat ini. Hatinya ingin berada di samping gadis tersebut, ia ingin memeluknya melepaskan sedikit bebannya yang sakit.

    Dengan kasar ia menyugar helaian rambutnya, menghembuskan napas kasar bahkan tersenyum miris untuk dirinya sendiri.

   "Apa yang kulakukan di sini." gumamnya berbalik membuka pintu mobil. Tapi, tangannya terhenti sekali lagi ia menatap jendela kaca atas tersebut. Memejamkan matanya sebentar sebelum kakinya melangkah memasuki tempat tersebut.

     Ruangan di depan terlihat sunyi sepertinya para pegawai gadis itu sudah pulang, kakinya melangkah menaiki tiap tangga hingga sampai di pintu ruangan kerja gadis tersebut.

    Darren terlihat ragu saat menyentuh kenop pintu tersebut, ia merasa aneh dengan keinginannya. Tapi, hatinya merasa selalu ingin berada di samping gadis tersebut.

    Dengan perlahan ia mendorong pintu tersebut terbuka, Irisnya melihat ruangan tersebut ia menemukannya. Gadis bermata cokelat yang membuatnya merasa nyaman, gadis itu terlihat berdiri di hadapan sebuah patung. Terlihat sibuk dengan kain yang rancang untuk sebuah gaun pengantin.

    Mendengar suara pintu terbuka Iriana menghentikan gerakan tangannya, sedikit heran karena setahunya semua pegawainya sudah pulang. Merasa penasaran ia berbalik dan apa yang di lihatnya cukup membuatnya kaget.

   "Darren." sebutnya terlihat tidak percaya dengan apa yang di lihatnya.

   Darren tersenyum kecil melihat reaksi kaget gadis tersebut, ia melangkah pelan menghampiri. Berhenti di depan meja kerja gadis tersebut, memandangi wajah Iriana yang membuat hatinya entah kenapa merasa tenang.

     "Apa aku mengganggumu?"

   Iriana memang terkejut dengan kedatangan Pria tersebut, tapi ia merasa tidak terganggu sama sekali. Malah bibirnya tersenyum senang sambil menggeleng.

📕 MEMORIES and RAIN ☔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang