Part 1

5.6K 240 4
                                    

*****

  Hai readers 😊 ketemu lagi sama A'Miki, jangan pernah bosan ya baca karyanya Miki 😘 merapat dulu dong kemari jangan lupa VOTE nya ya.
   Seperti yang A'Miki janjikan si couple DI juga ada cerita khusus lho😍 ada yang sudah nggak sabar nggak nunggu si couple DI? (Darren 💖Iriana). 😳 maaf ya karena cerita couple yang satu ini agak lama baru updatenya, maklum A'Miki ada kesibukan😁.

  Ehem 😁 A'Miki sedikit cerita ya tentang Memories and Rain, ada yang tanya kenapa judulnya Memories and Rain? 😆 (#😕 nggak ada thor) wkwkwk, meski nggak ada yang tanya A'Miki tetep kasih tau😂 di kasih judul itu karena biar sesuai dengan cerita😂 plakkk(#😑 ya iya lah thor harus sesuai cerita *readers asah golok😂 )

  
    A'Miki mau kasih tau nih hal penting, di sini ceritanya sangat berbeda ya sama tiga karya A'Miki yang sebelumnya, di cerita M.a.R. ini diselingi dengan flashback😊 tau dong flashback. Banyak di selepin cerita masa lalu, tenang aja kalian nggak akan bingung kok pas baca karena ceritanya A'Miki susun dengan rapi, jadi kalian akan tetep nyaman menikmati ceritanya.

   Ya udah A'Miki kebanyakan ngomong kayak bebek 😙 kalian bisa langsung aja meluncur, selamat menikamati ceritanya ya 😘

  Jangan lupa selalu kasih vote ya untuk cerita ini😊 tempelin juga komen kalian kalau kalian suka ceritanya. Terima kasih ya.

  salam berkarya🌸
   A'Miki  As💙
  

 
    ****"Hal yang sangat kusukai dari musim hujan adalah tetesannya, setiap tetesnya  yang jatuh membuat bumi tersenyum. Dia turun karena Tuhan menginginkannya. Sama seperti hujan, kehadiranmu di hatiku juga karena Tuhan menginginkannya."***

  
***  Sebelum hujan turun, Tuhan lebih dulu membuatkan sketsanya. Sama seperti takdir cinta, Tuhan juga membuatkannya sketsa. Lalu manusia menebalkannya dengan takdir mereka.***

~~**~~

~~**~~

     Warna langit masih sama sejak dua jam lalu, hitam pekat yang membuat di bawahnya jadi temaram.

    Matahari siang sudah mengalah dan membiarkan mengambil alih, dan detik berikutnya hujan pun turun dengan derasnya.

   Menjatuhkan jutaan tetes mengakhiri musim panas, beberapa orang sibuk berlarian untuk berteduh. Tapi, tidak bagi Iriana. Gadis 20 tahun tersebut sudah duduk manis, di sebuah kedai teh kesukaannya di pinggiran jalan.

   Iris cokelatnya tanpa henti memandangi hujan, sedang tangannya sesekali menangkat cangkir teh yang masih beruap panas. Menyesapnya dengan pelan, menikmati hangat yang mengalir di tenggorokannya.

   Bibir sewarna pich tersebut sesekali tersenyum, merasakan rembesan hujan yang melewati jendela tanpa tertutup tersebut.

    "Cantik." gumamnya.

   Ke dua tangannya bertopang di dagu menikmati hujan kesukaannya.

   Namun, sedetik kemudian keningnya berkerut tidak suka, di hadapannya atau lebih tepatnya menghalangi pandangannya.

     Dari sekali lihat pun ia tau kalau yang berdiri itu seorang pria, bertubuh tinggi tegap, punggungnya terlihat lebar dan hangat.

   Jari-jari tersebut terlihat panjang di bandingkan jauh dengannya, Iriana masih memperhatikan saat jari-jari tersebut menyugar setiap helai rambut tersebut, mencoba menjatuhkan bekas tetesan hujan.

📕 MEMORIES and RAIN ☔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang