****
*****
Hai Readers 😊 terima kasih sudah mampir ngasih vote sampai nempelin komentar, sampai yang lihat diam-diam juga 😁 makasih banyak ya kalian sudah menjadi bagian pembaca cerita couple Darren💖Iriana😘
Yuk kalian bisa langsung baca aja ceritanya 😆
****
Iriana menggeliatkan kecil badannya, hari ini perasaannya lebih ringan ia bahkan bisa tidur nyenyak tadi malam tanpa mimpi buruk lagi.
"Kau sudah bangun," tegur Darren yang baru keluar dari kamar mandi, Pria itu terlihat baru saja menyelesaikan ritual mandinya. Rambutnya saja masih basah dengan handuk yang melilit di pinggangnya.
Mulut Iriana terbuka bukan keinginannya, tapi entah kenapa malah berekasi seperti itu saat di suguhi pemandangan indah di depannya. Pahatan tubuh yang tentu saja pasti akan membuat para wanita menjerit melihatnya, di tambah wajah khas korea yang tampan. Tanpa sadar pipinya pun malah ikut merona sendirinya.
Melihat reaksi kekasihnya Darren terkekeh kecil, ia tidak menutupnya malah sengaja membiarkan. Ada perasaan bangga saat bisa membuat kekasihnya tersebut terpesona dengan tubuhnya, apa lagi sampai jadi diam seperti itu.
Dengan langkah pelan Darren menghampiri Iriana yang masih betah di tempat tidur, "Selamat pagi Sayang. Morning Kiss," kecupnya singkat di bibir.
Mata Iriana mengerjap lucu beberapa kali merasakan ada yang menyentuh bibirnya, keningnya mengeryit masih mencerna kejadian baru tadi.
Hingga, detik berikutnya ia baru sadar dengan pipi merona, menunduk malu. Melihat itu Darren terkekeh kecil menarik tangan gadisnya untuk turun dari tempat tidur, dengan patuh Iriana mengikutinya masih menunduk malu-malu.
"Kau menggemaskan sekali, Sayang. Rasanya aku ingin menerkammu sekarang juga, jika saja hari ini ada hal yang penting." batin Darren.Dengan lembut Darren menaruh ke dua tangannya di pinggang Iriana, menariknya pelan hingga mengikis jarak mereka. Sontak saja Iriana mengangkat kepalanya, menatap kekasihnya tersebut yang tersenyum.
"Hari ini aku ingin mengajakmu pergi."
Mendengar kata pergi wajah Iriana langsung penasaran, "Pergi? Kemana?"
Tangan Darren terangkat menyentuh lembut pipi gadisnya yang lagi-lagi merona, ia sangat menyukainya.
"Mempersiapkan pernikahan kita." dengan bahagianya Darren mengatakannya.
Mata Iriana langsung membulat, ia kaget tidak menyangka Darren benar-benar ingin menikahinya secepat ini. Hatinya tentu saja senang, tapi kalau secepat ini ia juga malah jadi bingung sendiri.
Iriana menghela napas kecil, ia terlihat berpikir dengan mengigit sudut bibirnya."Apa tidak terlalu buru-buru?"
Kening Darren mengeryit mendengar pertanyaan itu, ada sedikit tidak suka karena itu terlihat kekasihnya itu menolak menikah dengannya.
Dengan wajah terlihat sedih Darren menghampiri gadisnya, mengusap lembut pipi yang selalu merona karenanya, "Apa kau merasa belum siap menikah denganku?" ada serat kecewa dari suaranya, meski ia berusaha tersenyum.Iriana menggeleng cepat ia tidak mau kekasihnya malah sedih jadinya, pada hal ia tidak bermaksud seperti itu. Ia hanya merasa kaget dan mungkin perlu beberapa menit untuk menyukai ide tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
📕 MEMORIES and RAIN ☔
RomanceIriana gadis 20 tahun, berprofisi sebagai Weeding Organizer tersebut sangat menyukai hujan, baginya hujan sangat indah karena Tuhan yang memberikannya langsung. Tapi, suatu kejadian membuatnya tidak lagi menyukainya. Masa lalu yang membuatnya mengu...