****
***
Hai Readers 😊 terima kasih sudah mampir ngasih vote sampai nempelin komentar, sampai yang lihat diam-diam juga 😁 makasih banyak ya kalian sudah menjadi bagian pembaca cerita couple Darren💖Iriana😘
Yuk kalian bisa langsung baca aja ceritanya 😆
****
Iriana bergegas menuruni tangga, terlihat tergesa-gesa. Bahkan, mengikat rambutnya pun sambil berjalan. Mengabaikan orang tuanya yang menatap bingung, di meja makan.
Nyonya Rina bernapas lega saat melihat Putri mereka akhirnya keluar, saat mereka sampai mereka sangat cemas mendengar Iriana menangis di kamar. Bahkan, mengurung diri dalam kamar meski sudah di panggil-panggil tetap saja tidak keluar.Tuan Andy meletakkan koran paginya menatap Putrinya yang mulai duduk di meja makan, ia bisa melihat mata gadis kecilnya sedikit membengkak. Dan ia tidak tau harus apa, karena Putrinya yang satu ini lebih suka menyelesaikan masalahnya sendiri.
"Iriana, apa kamu baik-baik saja Nak?" cemas Tuan Andy ia berharap putrinya mau berbagi beban padanya, setidaknya sebagai Ayah ia hanya ingin membuat bibir putrinya itu tersenyum.
Iriana menghentikan tegukan susu di gelasnya, menaruhnya pelan ke tempatnya lalu menatap Sang Ayah tersenyum, "Aku baik-baik saja, Yah. Aku hanya sedikit lelah karena begadang."
Tuan Andy hanya mengangguk kecil membalas senyuman putrinya, meski ia tau ucapan itu tidak benar.
"Sayang, kau tau Darren kekasihnya Raina sekarang ada di Indonesia. Ayah bertemu dengannya kemaren di sebuah restoran."Mendengar nama Darren, Iriana berhenti sebentar mengunyah rotinya rasanya seperti tersangkut di tenggorokannya. Ia meraih kembali susunya dan meminumnya kali ini menghabiskannya.
"Aku harus pergi sekarang," ucapnya menatap Ayah dan Ibunya tersenyum kecil.
"Apa tidak terlalu pagi, sayang?"
Iriana tersendak ia baru sadar ada orang tuanya, wajahnya mendadak bingung untuk menjawab, matanya berputar seperti otaknya yang berputar berpikir.
"Malam nanti dia mengajak kita makan malam bersama, kamu pulanglah lebih awal." kali ini sang Ayah yang menyahut.
Meski terkejut tapi ia tetap mengangguk kecil,"A ... aku buru-buru, klienku sudah menunggu Riana pamit dulu Yah Bu." dengan tergesa-gesa ia mencium pipi ke dua orang tuanya, lalu bergegas keluar.Setidaknya cuma itu satu-satunya cara menghindari pertanyaan orang tuanya.
Dingin embun masih terasa di kulitnya, meski ia sudah mengenakan pasmina sebagai pelapis. Tapi, tetap saja terasa. Mungkin karena hujan tadi malam yang lebat, menyebabkan di pagi hari jadi lebih dingin dari biasanya.
Sesekali ia melirik ke bangku di sampingnya, di sana ada sebuket bunga krisan putih tergeletak. Bunganya begitu harum dan cantik, ia memang baru saja membelinya di sebuah toko bunga langganannya.
Bibirnya tersenyum kecut, saat sekelebat ingatan melintas di otaknya. Mereka menyukai bunga yang berbeda, sama seperti sifat mereka.
"Aku sudah mengenalnya Ayah. Bahkan, aku sudah jatuh cinta padanya sebelum aku tau dia kekasihnya Raina." ucapnya menahan tangisnya.
~~~Flashback Iriana Raina~~"Riana lihat. Aku memetik bunga krisan banyak sekali, lihat. Lihat ini sangat cantikkan."
KAMU SEDANG MEMBACA
📕 MEMORIES and RAIN ☔
RomanceIriana gadis 20 tahun, berprofisi sebagai Weeding Organizer tersebut sangat menyukai hujan, baginya hujan sangat indah karena Tuhan yang memberikannya langsung. Tapi, suatu kejadian membuatnya tidak lagi menyukainya. Masa lalu yang membuatnya mengu...