Part 4

2.8K 170 3
                                    

*****

  

     Hai Readers 😊 terima kasih sudah mampir ngasih vote sampai nempelin komentar, sampai yang lihat diam-diam juga 😁 makasih banyak ya kalian sudah menjadi bagian pembaca cerita couple Darren💖Iriana😘

   Yuk kalian bisa langsung baca aja ceritanya.

   Salam berkarya🌸 A'Miki As💙

*****

   Iriana menatap pantulan dirinya di cermin berkali-kali, sejak sejam lalu ia sangat gugup berkali-kali melihat penampilannya. Apa sudah pas atau ada yang kurang, dan semakin gugup saat ponselnya berbunyi chat masuk dari Darren, Pria itu bilang sebantar lagi akan sampai ke rumahnya.

    Berkali-kali ia menghembuskan napas berusaha menghilangkan gugupnya, tapi sepertinya tidak berhasil ia semakin gugup saat mendengar bel pintunya berbunyi.

   "Itu pasti Darren, baiklah tenangkan dirimu Iriana." ucapnya mencoba tenang sambil keluar kamar, menuruni tangga berjalan membukakan pintu.

   "Kau sudah datang," sapanya mencoba mengurangi gugupnya, saat melihat Pria yang berdiri di hadapannya terlihat berkali-kali lipat tampan, dengan stelan formal berwarna abu-abu. Pipinya sekarang malah merona.

   Darren terbengong saat melihat gadis di hadapannya tersebut terlihat sangat cantik, gaun yang di pakainya semakin menyempurnakan kecantikannya. Ia bahkan tidak sadar begitu terpesona, sampai -sampai gadis itu menyapanya ia tidak mendengarnya.

   "Kalau kau secantik ini aku jadi merasa tidak rela membawanya, di sana nanti pasti banyak pria yang mendekatnya." keluh otak Darren.

   "Darren! Hei!" panggil Iriana merasa Pria di hadapnnya tersebut diam.

  
   Derren tersentak dari terpesonanya, bibirnya sekarang malah melengkung tersenyum, "Kau sangat cantik malam ini." pujinya.

   "Terima kasih. Kau juga terlihat tampan," sahut Iriana tersenyum dengan pipi merona.

 
   "Kita pergi sekarang?" tanyanya meraih tangan Iriana menggandengnya, membukakan pintu mobil mempersilahkannya dengan lembut.

    ~~~ ***~~~

  
    Kening Iriana mengeryit saat di kejauhan ia melihat Zachary bersama Aira, mereka terlihat berbicang dengan para tamu.

   "Apa ini pestanya Zach?"

  Darren menoleh, "Kau kenal dengan Zach?"

   Iriana mengangguk, "Dia Suaminya Aira, Aira adalah temanku."

   Mata Darren membulat cukup kaget mendengarnya, tidak menyangka gadis yang merangkul tangannya sejak masuk tadi adalah teman Aira.

   "Kenapa aku tidak tau ya,"

   Mendengar ucapan itu Iriana terkekeh kecil, "Tentu saja kau tidak tau, kita belum pernah bertemu."

   Giliran Darren yang terkekeh mengusap tengkuknya, merasa konyol pertanyaannya tersebut, "Kita ke sana," ajaknya memghampiri sang Tuan rumah pesta.

    "Aira," panggil Iriana langsung menghampiri temannya tersebut, melepas rangkulan tangannya di lengan Darren.

   Aira cukup terkejut melihat temannya itu ada, pada hal kemaren saat ia mengundangnya gadis itu bilang tidak bisa datang, "Aku senang akhirnya kau mau datang juga." peluknya erat di leher temannya itu.

   Merasa tercekik Iriana memencet hidung Aira, membuat temannya itu berhenti memeluknya, "Kau mau membuatku gantung diri,"

   Aira nyengir sambil mengangdeng tangan Iriana, "Mana mungkin aku mengantungmu, kau kan teman sehati sejati sekate."

📕 MEMORIES and RAIN ☔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang