Bad Girl [sasusaku] ✅

Bad Girl [13]

Song recommended, Stay- BLACKPINK

~Again, I'm comforting myself
Always nervous, if you're gonna leave me~

°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°

~third person POV~

"Tadaima!" Sakura membuka pintu sambil berseru.

"Okaeri!!" Kedua orangtuanya menyapanya sambil tersenyum geli. "Sepertinya ada yang sedang bahagia?"

Sakura tersenyum malu. "Aku tadi diantar Sasuke-kun pulang." Akunya.

Kizashi langsung mengacak rambut putrinya, "lihat, putri ayah ternyata sudah besar ya? Sampai pulang saja diantar pacar."

"Bukan cuma itu," kata Sakura sambil duduk di sofa tempat kedua orangtuanya duduk. "Dia ternyata gentleman."

Kedua orang dewasa itu saling bertatapan sebelum tersenyum lembut, "baguslah. Pastinya dia sangat menyayangimu, Saki,"

Perkataan ibunya membuat Sakura terdiam. Tapi ini akan selesai setelah aku lulus kalau aku tidak menyatakan perasaanku.

~~~

"Kalau aku tidak menyatakan perasaanku, dia akan pergi." Gumam Sakura sendiri. "Tapi aku masih belum yakin kalau aku benar-benar mencintainya."

Gadis musim semi itu diam sebentar sebelum mengerang frustasi. "Aku harus bagaimana??" Lirihnya sambil memeluk boneka yang ia dapatkan dari Sasuke ketika mereka di Suna. Ia menamai boneka itu Teddysuke.

"Ne, Teddysuke, aku harus bagaimana??" Tanyanya ke boneka beruang itu.

Dia mendesah kesal karena tahu kalau Teddysuke tidak akan menjawab. Dia kan hanya boneka. Mungkin Ino bisa bantu, pikirnya.

~•~•~

~Ino POV~

Tilili~ tilili~

Aku buru-buru mengambil handphone-ku yang kuletakkan di meja sebelah kasur.

"Moshi-moshi?" Kataku setelah menjawab.

"Ino!!" Sakura!!

"Ada apa?" Tanyaku.

"Aku butuh bantuanmu. Butuh saran."

Aku langsung duduk di kasurku. Siap mendengarkan curhatan Sakura. "Kenapa? Ini tentang Sasuke ya?"

"Benar sekali! Kau tahu darimana?"

Aku tertawa keras, "duh, aku mengenalmu, Saki. Jadi, kenapa dengan dia?"

"Aku takut dia meninggalkanku setelah kita lulus."

Aku mengangkat kedua alisnya. "Kalau kau benar-benar nencintainya, dan kau memberitahunya, dia tidak akan meninggalkanmu kan?"

"Justru itu!!" Seruan Sakura sangat kencang. Membuatku reflek menjauhkan handphone dari telingaku. "Justru itu! Aku belum yakin kalau aku benar-benar mencintainya. Itu masalahnya."