Bad Girl [05]

8K 355 8
                                    

~third person POV~

Suasana menyenangkan diantara Sai dan Ino menghilang, diganti dengan awkward silence. Ino jadi merasa bersalah karena telah menanyakan hal itu. "Um, Sai, ano... Gomen! Harusnya aku tidak bertanya tentang itu," kata Ino akhirnya. Dia sudah gerah dengan awkward silence diantara mereka.

"Oh, tidak apa-apa. Mungkin tidak ada salah nya aku menceritakannya padamu. Aku bisa percaya padamu kan, Beautiful?"

Di pipi Ino muncul warna pink ketika mendengar panggilan Sai untuk nya. Dia jadi merasa spesial. Entah kenapa.... Ino mengangguk mantap, "cerita kan saja."

"Aku dulu punya seorang kakak," mulai Sai. "Dia sangat baik. Sangat-sangat baik. Dia mendukungku menjadi seniman. Hidup kami, aku, kakakku dan kedua orangtuaku, sangat bahagia. Apalagi mengetahui kalau mereka selalu mendukungku. Terutama kakakku. Tapi, suatu hari,"

Ino mendengarkan dengan diam. Dia juga tidak berekspresi apa-apa.

"Terjadi kecelakaan dan kakakku meninggal." Gadis berambut pirang itu hampir tersedak ketika mendengarnya.

"Lalu?" Tanya Ino.

"Sejak saat itu, aku tidak bisa dan tidak tahu apa itu senyum. Bahkan teman saja aku tidak tahu. Orangtuaku berusaha menyemangatiku, walaupun aku kembali seperti semula lagi, tapi senyumku tidak pernah asli. Aku bahkan baru mengetahui arti teman ketika Naruto dan yang lain mendekatiku." Jelas Sai.

Ino menatap pemuda berambut hitam didepan nya ini dengan tidak percaya. "Apa kau benar-benar tidak bisa tersenyum tulus lagi?" Tanyanya penuh harap.

Pemuda itu menatap gadis pirang didepan nya. Tatapan mereka bertemu. Keheningan menyelimuti mereka lagi. Tapi ini bukan awkward. Ini terasa hangat. Sai sangat menyukai perasaan hangat yang muncul dihatinya ketika menatap mata biru Ino. Mata gadis itu berbinar. Senyumnya juga menawan dan tulus. "Mungkin bisa," jawabnya akhirnya.

Ino menatapnya dengan penasaran. "Tapi setelah kau menjawab pertanyaanku." Lanjut Sai.

Gadis itu mengangguk tanpa suara. "Will you be my girlfriend?"

~•~•~

~Temari POV~

"Bangun!! Bangun!! Ayo bangun, pemalas!!" Seruan TenTen membuatku terpaksa membuka mata. Kulihat TenTen yang tampaknya sangat bahagia.

"Apa? Ini jam berapa sih?" Tanyaku.

"Jam sembilan! Guess what??" Kata TenTen dengan suara senang.

"Apa?" Tanyaku penasaran. Rasa ngantukku langsung hilang, digantikan dengan rasa penasaran.

TenTen tersenyum lebar. Dia terlihat seperti baru melihat surga. "Neji. Mengajakku. Kencan." Katanya sambil menekankan setiap katanya.

Aku mengerjapkan mataku. "Apa?!" Seruku kaget sekaligus senang. "Kapan? Yang lain sudah tahu?"

TenTen tertawa. "Nanti siang jam sebelas. Yang belum tahu hanya Ino dan Saki. Ino tadi lari pagi. Sementara Saki, aku tidak tahu. Tampaknya dia masih di kamar Sasuke."

Kami berdua tertawa ala fangirl. "Sakura-chan pasti kaget."

Tiba-tiba pintu kamarku terbuka dan muncul lah Hinata dan Karin. Keduanya membawa se-toples es krim. "Ohayou!!" Seru keduanya.

"Ohayou!" Kataku.

"Oke! Tema-chan! Cepat mandi! Kita harus merapikan Nona muda yang akan kencan ini!" Perintah Karin dengan nada sok cool. Kami tertawa dan aku turun dari kasur, mengambil handuk dan berjalan ke kamar mandi. "Lima menit! Di kamar TenTen!" Balasku menggunakan nada yang sama dengan Karin.

Bad Girl [sasusaku] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang