"Mungkin cinta akan bersatu jika salah satunya memulai kembali."
————
Pagi yang cerah, walaupun hati Aluna tidak secerah sinar matahari yang kini memantulkan ke kulit Aluna yang sedang berjalan itu.
Suara motor mendekatinya, terdengar jelas walaupun rambut Aluna di gerai. Ekor mata Aluna melihat ada bayangan tinggi mendekatinya.
"Lo bareng gue aja, sepuluh menit lagi bel masuk." ucap seorang cowok.
Aluna mendongak ke samping, Gevaro mencetak senyum di bibir merah mudanya itu, Aluna pun membalas senyuman itu walaupun hanya sekilas saja.
"Ya udah ayo." ucap Aluna semangat, dan langsung berjalan ke motor Gevaro.
Gevaro memberikan senyuman bertanda keberhasilan. Semoga saja berhasil sampai nanti.
Lagi-lagi Aluna merasa canggung berada dekat mantan kekasihnya.
Dengan bunyi knalpot motor ninja yang cool, Gevaro memasuki parkiran sekolah. Semua mata terpasang kepada dua sejoli itu, pandangan yang sudah lama tidak terlihat di SMA Bina Mulia.
Bel pertanda 5 menit lagi akan masuk sudah berbunyi. Tetapi dengan santainya Gevaro menstandar motornya dan menunggu Aluna turun.
Kemudian Aluna turun dan membuka pengait helm di dagunya, lalu memberi helmnya dengan senyum terukir di sudut bibirnya.
"Makasih, Var." ucapnya lembut, "Gue duluan ya." ucap Aluna lalu berbalik badan.
Aluna hendak melangkah tetapi tangannya di cekal oleh Gevaro, refleks Aluna membalik badannya lagi.
Gevaro menghela nafas panjang kemudian perlahan di buang. "Maafin gue." satu kalimat dua kata mungkin bisa meluluhkan hati Aluna agar permintaan maafnya di terima. Walaupun berbeda kata-katanya seperti tawarannya tadi.
"Maafin gue juga," Aluna mencoba melepaskan cekalan Gevaro dan berbalik badan berjalan menuju kelasnya.
🍃🍃🍃
Bel istirahat sudah berbunyi 5 menit yang lalu, kelas XI IPA-2 juga terlihat sepi. Hanya terdapat tiga perempuan sedang membujuk Aluna ke kantin, kaki Aluna enggan berjalan ia hanya kepengin membaca novel ke sukaannya saja 'Dilan 1990'.
Perempuan berikat kuda itu menghela napas sabar."Huft, ngajak lo ke kantin kayak ngajak lo balikan sama mantan." kata-kata mantan berhasil mengingatkan Aluna tentang kejadian tadi, cewek itu Marsella Andini salah satu sahabat Aluna.
"Ayo lah, Aluna. Lo gak laper apa? Cacing gue udah pada demo." ucapnya lagi seraya memegang perutnya yang keroncongan itu.
"Ada masalahnya sama Gevaro?" ucap Aurel bertampang serius. Aurellia Veldia juga salah satu sahabatnya.
"Gue nitip batagor aja, deh...." jawab Aluna melas, lalu ia lanjut membaca novelnya lagi.
Marsella membulatkan matanya, "Hah? Lo masih ada hubungan sama manusia es?" yang dimaksud manusia es adalah Gevaro.
"Jauhin dia atau gue labrak dia lagi?" pertanyaan membuat suaranya menggema satu kelas.
"Apaan sih, enggak kali. itukan felling gue aja." ucap Aurel mencoba menahan amarah Marsella.
Marsella kembali mendengus, "Ck, kalo beneran gimana?"
Aluna menjawab itu,
"Yaa gue bakal jauhin dia."-Introvert-
SILENT READERS = BISULANAluna boong nih, katanya mau jauhin. Eh ternyata, diterima jg, wkwk
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] Introvert
Teen FictionSeorang gadis nan cantik bernama Aluna Sabna Jasmine, mempunyai kekasih. Kekasih pertamanya di SMA, dan kekasih pertama seumur hidupnya. Semudahnya menyukai maupun mencintai seseorang, tetapi tidak semudah melupakannya. Keputusan yang membu...