***
Author.
Aluna sedang asyik membaca novel fiksi, di kelas. Tiba-tiba, ada seseorang yang memanggilnya di ambang pintu.
"ALUNA!" Terdengar suara perempuan.
Aluna yang terdengar namanya di panggil pun menoleh. Aluna tidak mengenal gadis itu, ia hanya tersenyum ramah sambil bangkit dari bangku nya.
Berjalan menghampiri si pemilik suara itu, "Iya, kenapa?" tanya Aluna ramah.
Pantes banyak yang suka, udah cantik, baik lagi. Batin gadis itu,
Aluna bingung, ia mengajak ngobrol malah gadis itu bengong.
Aluna melambaikan tangan nya di depan wajah gadis itu, "Hei.."
Dan akhirnya, gadis itu sadar kalau Aluna memanggilnya, "Hehe.. maaf," lalu gadis itu menyengir, "oiya, btw, lo mantannya Gevaro, kan?"
Mantan.
Senyum Aluna pudar, dan tersenyum sedia kala, "Iya.." jawabnya lemah.
Entah kenapa, kalau Gevaro disebut sebagai mantannya, Aluna langsung ...
"Nih, waktu itu jatoh. Gue nitip ke lo ya," ucap gadis itu, tangan nya menghampiri tangan Aluna, memberi kotak milik Gevaro ke tangan Aluna, "gue gak berani buka. Kalo lo mau buka, terserah lo aja."
Aluna tersenyum, "Tapi kok, kasih ke gue?" cewek itu tersenyum.
Lalu menjabat tangan nya ke Aluna, Aluna menanggapinya, "Gue, Salshabilla, IPA-3."
Salsha kembali tersenyum, "Lo tolong kasih ke Gevaro ya," sambungnya, "gue ..." Salsha menggantungkan ucapannya.
"Gue ..., gini-gini, lo kan deket sama dia. Ya, lo kasih dia, ya?"
"Hmm ... walaupun mantan, sih." sambung Salsha, "tapi tolong kasih ya, gue, gak enak, kasih ke dia."
Aluna mengangguk, sambil tersenyum memperhatikan gigi putih nya.
Bungkam beberapa saat, dan akhirnya Salsha memutuskan untuk balik ke kelasnya, "Umh, yaudah ya Lun. Gitu aja, gue balik dulu." ucap Salsha berbalik badan sambil melambaikan tangan ke arah Aluna.
Tepat sekali sehabis Salsha kembali ke kelasnya, bel istirahat berakhir.
***
Aluna sangat lelah sekali hari ini ditambah tadi Ulangan Matematika dadakan. Tapi untungnya, Aluna sudah paham soal-soal yang ada di kertas Ulangan itu. Tetapi, tetap saja Dhimas menyalin jawaban Aluna. Kebiasaan, Dhimas tidak memikirkan betul atau salah nya jawaban itu, yang penting ke isi saja. Sangat bodoh. *ups
Aluna menutup knop pintu kamar nya dengan lemas, dengan hati-hati Aluna menaruh tas nya di meja belajar.
Terlihat ada remote ac Aluna segera memencet mode ON.
Kemudian, Aluna melangkahkan kaki nya menuju kasur. Mungkin saat ini kasur lah menjadi idaman nya.
Aluna merebahkan badan serta kepala nya di kasur, terlihat seperti baru ketemu kasur. Senang sekali.
"Hufttt ... Akhirnya, ketemu kasur juga." Aluna merentangkan tangan nya dan mengusap-usap sprei kasur.
Aluna tampak asyik, saat itu. Hingga ia tidak sadar, lama-lama ia memejamkan matanya dan sudah terbawa mimpi. Mungkin saat ini ia sedang bermimpi ketemu Gevaro. Mungkin.
-----
p.s : hai gengs, ini sih sebenernya chapter penjelasan di chapter sebelumnya. btw, cerita ku jadi turun :( jadi ke-780 :'( kayaknya aku harus rajin publish ni, wkwk. oiya jangan lupa, Like dan Comment.
sorry belum dapet feel nya.

KAMU SEDANG MEMBACA
[1] Introvert
Dla nastolatkówSeorang gadis nan cantik bernama Aluna Sabna Jasmine, mempunyai kekasih. Kekasih pertamanya di SMA, dan kekasih pertama seumur hidupnya. Semudahnya menyukai maupun mencintai seseorang, tetapi tidak semudah melupakannya. Keputusan yang membu...