-Introvert-
Aluna sudah pulang bersama Yoga, di mobil hening walaupun adik-kakak identik dengan keributan tiada hentinya.
Kali ini Aluna tidak mau banyak bicara, kalau banyak bicara sama saja ia menambah fikiran.
Ya, semenjak Aluna tahu kalau Papa nya Gevaro kanker otak, ia sangat terbebani apalagi ia meninggalkan Gevaro saat sedang down.
Yoga membuka bicara, "Lun, kok tiba-tiba kamu deket sama Gevaro?"
Duh.
Masa gue bilang, gue mantan Gevaro sih? batin Aluna,
"A-aku se-sering ketemu sih.. dii.. perpus," jawab Aluna bingung sendiri.
Yoga menoleh, menaikan satu alisnya. "Masa? Oh.. kirain ada hubungan apa-apa."
Deg.
Ada sih bang, tapi dulu. batin nya bersuara,
Yoga kembali menatap lurus jalan di depannya, dan beberapa menit kemudian Yoga berkata lagi.
"Lun?"
"Hmm?"
"Lo masih kenal Silva gak?"
Aluna menoleh, berfikir sejenak, "Hmm, Silva? Oh.. mantan lo ya?"
Yoga mengangguk,
"Gini lun," berdiam sejenak dan menghela nafas, "Lo di ajak buat photoshoot sama dia."
Mungkin Yoga pasrah mengajak adik nya untuk menerima tawaran photoshoot itu, Ia tau pasti setiap hari harus melihat wajah Silva setiap hari di rumah nya untuk menjemput Aluna.
Risih sekali, tapi apa boleh buat kalau Aluna menerima tawaran itu?
Aluna menghela nafas, dan memegang bahu Yoga, "Bang, gue tau lo terpaksa tawarin ini ke gue. Tapi, gue gak akan mau terima tawaran dari orang yang udah nyakitin hati abang gue."
Deg.
Kalau Aluna menyadarinya ia sangat bodoh, menyinggung dirinya sendiri.
Bodoh.
"Jadi?"
"Gue gak mau." tekan Aluna.
Aluna tersenyum kembali menatap jalan.
"Thanks dek."
🍃🍃🍃
Makan malam terasa sepi, biasanya ada Gevaro yang menonton Aluna dan Yoga ber adu mulut karena berebut mengambil lauk pauk.
Kini, Gevaro tidak ada dirumahnya. Membuat Aluna agak melamun, lalu Yoga menjahili adiknya dengan cara mengagetkan,
Dor!
"Astagfirullah! hampir jantung gue copot, bang." kaget Aluna, "Kalo copot terus gue dirawat, nanti tangan gue di suntik, trus lo---"
Mulut Aluna di bekap oleh Abangnya, Yoga.
"Sttttthh!" ucapnya dengan memonyongkan bibirnya sambil menaruh telunjuk jari nya di bibirnya, "Cerewet amat sih,"
Aluna menyerucutkan bibir merah muda nya itu,
"Minta maaf, kek. Apa kek, ini mah gak jelas." gerutu Aluna,
Yoga memutarkan kedua bola matanya malas,
"Ck, gue cuma mau nanya. Lo kenapa, ngelamun aja?"
Aluna bingung harus jawab apa, masa harus bohong lagi? Tapi bohong sekali-kali sama kakak rese gak papa kali ya.
"Anu.. G-gue a-ada tugas, beloman kelar." jelas Aluna berbohong.
Yoga membalas dengan mata menyipit dan wajah tidak percaya, "Terserah lo aja,"
Beberapa menit kemudian, mereka sudah selesai makan. Aluna tidak mau bergabung nonton televisi dengan abangnya itu, takut kebanyakan ngelamun. Nanti, ditanya yang enggak-enggak. Aluna memilih untuk mengambil beberapa cemilan seperti biskuit, susu coklat, dan cemilan lainnya.
Aluna membuka knop pintu kamar nya dengan susah payah, di tangan kiri memegang pack biskuit dan susu, di tangan kanan memegang cemilan lainnya dan novel kesukaannya. Dear Nathan.
Ya, memang. Aluna suka sekali menghabisi waktu libur nya dengan membaca novel atau wattpad yang ia sukai. Itu pun kalau moodnya lagi kurang baik.
Kalau moodnya baik ia akan belajar, sambil mendengarkan musik.
Krek
Aluna berdecik, "Ck, ribett amat sih gue." ucapnya sambil menaruh makanan yang ia bawa ke atas nakas, dan berjalan cepat ke arah pintu untuk menutup kembali pintunya.
Dan berjalan kembali menuju kasur. Lalu, merebahkan badan nya di kepala kasur empuk nya itu.
"Huft," keluhnya, "Baca novel apa ya?" tanyanya sendiri,
Ia menghampiri rak novel, yang bersampingan dengan meja belajarnya. Terlihat disana, banyak sekali novel-novel fantasi miliknya. Aluna sangat suka sekali mengkoleksi novel fantasi maupun bukan fantasi.
"Hmm, Silent love?" ujarnya sendiri, "Iya ah, baca ini aja."
🌙🌙🌙
04:57
Gadis polos sedang tertidur di meja belajarnya. Mungkin ia ketiduran, karena semalam asik membaca novel sampai jam 11 malam.
Gadis itu terlihat membuka matanya perlahan, sedikit pusing di kepalanya. Dan agak serak di tenggorokannya, Dengan lemas ia mengumpulkan nyawa nya agar bisa berduduk tegak.
Aluna mengucek matanya dan melihat jam di atas meja belajarnya. Kemudian, ia menguap.
"Hoam.. " ia berhenti sejenak dan mengedipkan kedua matanya yang masih sayup, karena masih ngantuk.
Handphonenya bergetar, alarm berdering. Aluna membuka lock handphonenya, terlihat
25 panggilan tidak terjawab
Dari bunda nya,
7 panggilan tidak terjawab
Dari Aurel,
Dan masih banyak pesan belum di buka, semalam Aluna tidak mengecek handphonenya dan handphonenya di silent. Aluna membuka pesan paling atas. Terlihat dari bunda nya,
Bunda💜 : Aluna, kamu kemana nak? Angkat telepon bunda.
Bunda💜 : Luna, papa nya Gevaro koma.
Bunda💜 : Aluna, angkat telepon bunda.
Dan masih banyak lagi, Aluna kaget melihat chat paling bawah.
Bunda💜 : Lun, papa nya Gevaro meninggal dunia. Besok bunda pulang, dan kayaknya Gevaro pulang Lusa. Dia mau ngurus jenazah papa nya dulu.
----------
Hello, drama mulu yah. Hehe, aku mau buat konflik kok :') ditunggu yah.
Have fun bacanya, Jangan lupa vomment yaa :')

KAMU SEDANG MEMBACA
[1] Introvert
Fiksi RemajaSeorang gadis nan cantik bernama Aluna Sabna Jasmine, mempunyai kekasih. Kekasih pertamanya di SMA, dan kekasih pertama seumur hidupnya. Semudahnya menyukai maupun mencintai seseorang, tetapi tidak semudah melupakannya. Keputusan yang membu...