[08] : Honest

1.2K 86 1
                                    

AlunaJasmine : Gev, gue mau bicara penting sama lo. *Read*

GevaroMgtr : Ngomong apa? dirumah lo aja.

AlunaJasmine : Ditaman kompleks, sepulang lo dari sekolah.

Aluna mengeluarkan aplikasi Line, lalu memasukan handphonenya ke saku lagi.

Hingga angkot jurusan rumahnya pun lewat.

Aluna agak risih kalau naik angkot, bukan jijik. tapi supir angkot suka menyetir ugal-ugalan, biasanya dia naik taksi tapi kali ini ia harus buru-buru ke taman kompleksnya dan tidak mau kelamaan di halte.

Hingga Aluna sampai di gerbang utama kompleks, ia menyapa ramah satpam yang menjaga gerbang itu.

Aluna memberi senyuman manisnya lalu menyapa, "Siang pak," sapa nya sambil berjalan,

Satpam itu membalas nya, "Siang neng, baru pulang sekolah?" tanya satpam itu,

"Iya pak, saya permisi dulu ya." pamit Aluna,

"Iya neng, silahkan."

Aluna berjalan santai cenderung berjalan pelan, takut terbelit roknya lagi.

Aluna mengambil handphone disaku bajunya itu, lalu membuka aplikasi Line dan mencari nama Gevaro,

AlunaJasmine : Gev, gue udah mau sampe taman kompleks, lo otw skrg ya.

GevaroMgtr : Ya lo tunggu dibangku taman aja.

Kemudian, Aluna mematikan handphone nya ditaruh lagi disakunya, lalu berjalan kembali menuju bangku taman.

5 Menit Kemudian...

Gevaro menghampiri Aluna sambil berlari, "Aluna," panggil Gevaro.

Aluna yang sembari tadi melamun akhirnya lamunannya buyar oleh Gevaro.

"Aluna, lo kenapa?" tanyanya sekali lagi.

Aluna menghela nafas panjang, mulutnya ingin mengeluarkan kata-kata, "Gev.." lanjut menghela nafas sambil memegang tangan Gevaro kuat, "Gev.. Kok lo tega?"

Gevaro bingung, menatap heran Aluna didepannya, "Tega? tega apaan sih lun? lo dejavu?" Gevaro menatap horror.

Aluna kini matanya sudah menampung banyak air mata, hampir pecah, "Lo tega," menetes air matanya, "Lo tega.. kenapa lo gak bilang soal penyakit papa lo! Hah?!" bentak Aluna yang terisak oleh tangisannya.

Gevaro terdiam, ia mengingat kembali penyakit papanya itu, kekecewaan kini kembali dalam fikiran Gevaro.

Rasanya ia ingin sekali menusuk benda apapun ke hatinya, hatinya sangat sakit mengingat kejadian itu.

Kejadian yang telah mengusik kebahagiaan keluarga Megantara.

Keluarga Megantara yang dulunya berkumpul dirumah, ada Safitri--Bundanya, Deva--Papanya, Devandra--Abangnya, dan ia Gevaro Megantara. Kini mereka berkumpul di Ruang ICU.

Semua kejadian ini bermula saat..

Satu tetes air mata Gevaro keluar tanpa aba-aba dan kini membasahi pipi Gevaro dengan muka yang teramat merah karena kekecewaannya.

Aluna masih terisak dalam tangisnya, tangannya masih megenggam erat tangan Gevaro.

"Kenapa lo gak bilang dari awal? Kenapa lo gak bilang kalo lo hilang buat rawat papa lo! Kenapa hah? lo gak tega apa sama diri lo, yang terus-terusan berbohong?" isakan kembali terdengar, "Gue ninggalin lo... pas lo lagi nge down, gue bego! gue tolol! gue goblok! gue emang bangsat! gue emang telor busuk yang harus lo buang! gue emang gak guna buat lo... gue sampah." ucapnya sambil menampar kasar pipinya.

Gevaro menghentikan perlakuan Aluna yang menampar pipinya sendiri, "Aluna, STOP!" air mata masih berlinang di pipinya, "Gue yang salah."

Pipi Aluna merah karena tamparan tangannya sendiri,

"Gue yang salah, kenapa.. kenapa gue gak kasih tau lo dari awal." Gevaro mengaku kalau dirinya yang salah.

"Gue gak mau orang yang gue sayang harus rela pergi demi ketenangan gue saat itu." Gevaro menghapus air mata itu, "Tapi keinginan gue malah kesampean, dan gue gak minta pun orangnya udah pergi."

Aluna merasa tersindir saat itu.

Gevaro menghela nafas, "Saat itu, gue pusing. Harus ke siapa, dan handphone gue ke tinggalan di indo saat itu. Gue gak bisa hubungin lo. Semua panik termasuk mama gue, dia sampe dirawat sehari karena demam tinggi pas tau papa gue kanker otak."

"Gev maafi---"

Ketika Aluna ingin melanjutkan bicara, Gevaro memotongnya.

"Waktu gue tau, papa gue udah kanker otak stadium 2."

Mata Aluna terus menatap fokus mulut Gevaro yang terus-terusan berbicara,

"Bermula, waktu itu. Gue, Papa dan Abang. Malem itu papa yang nyetir mobil karena kita bertiga baru pulang dari acara temen papa, dan mama gak ikut saat itu. Bang devan udah bilang kalo dia aja yang nyetir, tapi papa kekeh maunya papa aja yang nyetir, akhirnya papa yang nyetir. Papa dan Abang gue duduk didepan dan gue duduk dibelakang sendiri, Abang gue udah tidur, gue mau meremin mata gue tuh susah, dan akhirnya gue ngeliat jalan sambil temenin papa."

Gevaro terisak, "Tapi kondisi jalan yang sepi, dan banyak truk saat itu, gue lewat tol. Dan udah jam 12 juga, gue agak merem, ngantuk setengah sadar. Terus gue sadar, mobil gue oleng, pas gue melek mobil kayak udah hilang kendali. Abang gue yang tadinya tidur bangun, gara-gara gue terus teriak rem blong. Depan mobil gue truk, rem mobil blong." Gevaro menunduk, "alhasil mobil gue nabrak truk depan, gue ngumpet balik jok bangku supir, abang gue jonggok dibawah dushboard, dan papa gue tetep duduk dibangku supir."

-Introvert-

Menurut gue ini terlalu drama 😂😂😂 maklumin aja yaa.

- Happy Reading -

[1] IntrovertTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang