"Aluunaa.." Aluna pun sontak menengok asal suara. Dan terdapat Marsella sedang berlari kecil ke arahnya.
"Kenapa?" tanya Aluna, sesudah Marsella sampai di depannya.
"Gue mau cerita, gue main kerumah lo, ya?"
Aluna berpikir sejenak. "Hmm.. Boleh aja, tapii.."
"Please!" mohon Marsella.
"Ya udah, oke. Ajak Aurel juga ya?"
Marsella mengacungkan ibu jarinya. "Oke!"
***
"Ituuu.. Si Asad! Sumpah, ya! Bikin gue mau jantungan. Gara-gara dia gue hampir ke peleset di depan kelas sepuluh terus hampir mau telat ngisi absen di perpus. Ih pokoknya ngeselin banget, sumpah!" cerita Marsella panjang lebar dengan tangan yang mengepal gemas di pipi.
Suasana kamar bersuhu dingin Aluna tiba-tiba sunyi, hanya ada suara freon AC.
Marsella melongo. "Kok diem sih?"
"Emangnya udah selesai?" tanya Aluna dan Aurel bersamaan.
Marsella menatap bergantian ke dua sahabatnya itu. "Heellow! Udah pake titik ya udah selesai lah."
"Oh gitu."
Suasana di kamar Aluna tiba-tiba hening, Aluna pun berdeham.
"Eh, kalian mau makan nggak? Belom makan 'kan tadi?"
"Boleh, tapi lo yang masak ya? Masakan lo enak, sumpah." ucap Marsella semangat.
"Iya Na, masakan lo enak." ucap Aurel juga.
"Oke."
Aluna pun bangkit dari duduknya dan berjalan ke arah pintu. Di ikuti Aurel dan Marsella dengan jalan yang terburu-buru. Saking terburu-burunya Aurel sampai jatuh karena ia masih pakai kaus kaki.
"Awh!" ringis Aurel seraya mengusap betisnya yang terpentok meja belajar Aluna.
Aluna dan Marsella pun menoleh.
"Aureel, kok jatoh sih? Baru belajar jalan, ya?" ledek Marsella kemudian terkekeh geli.
"Heh, sahabat jatoh bukannya bantuin malah di ledekin." oceh Aluna lalu mengulurkan tangannya ke Aurel, untuk menarik Aurel berdiri.
"Aduuh, tau nih Sella, orang tuh bantuin gue berdiri eh malah ketawain." semprot Aurel kemudian.
"Iya-iya, maaf." ucap Marsella kemudian juga membantu Aurel untuk berdiri.
"Makasih, ya, ya udah gue udah laper banget nih." ucap Aurel kemudian bersikap layaknya anak kecil yang kelaparan, Aurel mengusap-usap perutnya.
"Apaan, sih, enggak banget deh."
"Geli deh, Rel, lo nggak geli apa?"
"Geli, sih. Tapi ya, sebenernya mau ngelawak tapi garing, ya, ya udah, he-he."
***
"Aluna mana, ya? Kok gak ngabarin gue? Atau dia lupa, gue telepon deh." ucap Gevaro khawatir.
Gevaro pun merogoh saku celananya dan mengambil ponselnya untuk menelpon Aluna.
"Halo, Assalamualaikum, Al dimana? Aku nungguin sampe karatan di parkiran tau. Kamu dimana sih?"
"Astaga! Ya ampun, aku lupaaa, aku lupa ngabarin kamu. Aku udah di rumah, Gev. Haduh maaf ya, aku lupa banget ya ampun. Kamu pulang aja deh, maaf yaa bikin nunggu lama banget. Aku udah sampe rumah dari tadi sana Aurel dan Sella. Gev, maaf yaa."
Gevaro menghela napas dan di hembuskan pelan-pelan.
Untung pacar, Ya Allah.
"Hmm, ya gak papa. Aku kira kamu masih nunggu Sella di Musholla. Ya udah aku pulang deh, besok pagi aku jemput ya."
"Aku udah pulang, he-he. Iya, jemput? Mau kemana?"
"Mau ke rumah Oma aku, Papa aku empat puluh harian, Al."
"Oh ya, udah empat puluh ya? Oke deh, rumah Oma kamu dimana? Biar aku prepare lebih cepat."
"Depok, Al. Besok jam setengah sebelas aku jemput ya, bye, tidur pulas, mimpi indah ya."
*****
P.s: aku minta maaf sebesar-besarnyaa :(( aku kemaren-kemaren itu gak mood buka wp :'( gak tau knp, mager aja gitu. ada niatan buat uninstall sih, tapi kasiaan yg udh ngikutin cerita ini :'( masa aku uninstall trs gantungin kalian gt aja? kan gak bgt.
oh ya, merry christmas and happy new year yeah gaes💗🐨
Sunday, 31 December 2017

KAMU SEDANG MEMBACA
[1] Introvert
Teen FictionSeorang gadis nan cantik bernama Aluna Sabna Jasmine, mempunyai kekasih. Kekasih pertamanya di SMA, dan kekasih pertama seumur hidupnya. Semudahnya menyukai maupun mencintai seseorang, tetapi tidak semudah melupakannya. Keputusan yang membu...